backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Fertility Workup

Ditulis oleh Prof. Dr. dr. Soegiharto Soebijanto, SpOG-KFER · Kebidanan dan Kandungan · Morula IVF Jakarta


Tanggal diperbarui 10/07/2023

Fertility Workup

Setiap orang memiliki tingkat kesuburan yang berbeda. Untuk mengetahuinya, Anda bisa melakukan fertility workup atau pemeriksaan kesuburan.

Dengan melakukan pemeriksaan ini, Anda pun bisa mengetahui penyebab ketidaksuburan dan mendapatkan solusinya.

Tertarik melakukan tes kesuburan? Simak informasi berikut terlebih dahulu.

Apa itu fertility workup?

Fertility workup atau pemeriksaan fertilitas adalah rangkaian pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki masalah kesuburan.

Tes yang juga dikenal sebagai fertility checkup ini dapat dilakukan oleh pria maupun wanita yang merasa khawatir dengan kesuburannya.

Tes ini dianjurkan terutama bagi pasangan yang sudah mengupayakan kehamilan selama lebih dari satu tahun atau enam bulan bagi orang yang berusia 35 tahun.

Dengan mengetahui kondisi kesuburan Anda, dokter bisa memberikan solusi terbaik untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Manfaat fertility workup

fungsi usg transvaginal, kehamilan kosong tidak berkembang janin

Pemeriksaan kesuburan merupakan solusi terbaik apabila Anda merasa memiliki masalah kesuburan sekaligus berencana mengikuti program kehamilan.

Mengetahui kondisi kesuburan juga akan membuat Anda dan pasangan menjadi lebih tenang meskipun belum berencana memiliki keturunan.

Saat melakukan fertility checkup, dokter juga bisa mengetahui kondisi yang menjadi penyebab Anda susah hamil. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan yang tepat.

Kapan Anda harus melakukan fertility workup?

Fertility checkup dapat dilakukan kapan saja ketika Anda merasa khawatir dengan kondisi kesuburan.

Namun, jika Anda memiliki beberapa kondisi berikut, sebaiknya segera ikuti pemeriksaan kesuburan.

  • Terdapat kondisi medis yang memengaruhi sistem reproduksi, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau endometriosis.
  • Terdapat riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
  • Menstruasi tidak teratur.
  • Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok atau minum alkohol.
  • Minum obat-obatan yang mengganggu kesuburan.
  • Tidak hamil setelah aktif berhubungan seksual selama satu tahun.
  • Berusia di atas 35 tahun dan telah berhubungan seksual secara aktif selama enam bulan.

Fertility workup pada wanita

apakah usg 5 dimensi aman?

Berikut adalah beberapa pemeriksaan kesuburan yang dapat diikuti oleh wanita.

1. Tes darah

Tes darah pada fertility workup bertujuan untuk memeriksa kadar hormon-hormon berikut.

  • Follicle-stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH): mengetahui apakah wanita sedang berovulasi atau sudah mencapai masa menopause.
  • Estradiol: memeriksa kinerja ovarium, plasenta, dan kelenjar adrenal.
  • AMH (Anti-Müllerian hormone): mengetahui cadangan sel telur yang ada di dalam tubuh.

2. Pemeriksaan radiografi

Ada tiga macam pemeriksaan radiologi yang dilakukan dalam fertility workup untuk wanita.

  • Ultrasonografi (USG) transvaginal untuk menggambarkan keadaan dalam organ reproduksi dengan jelas melalui monitor. Pemeriksaan ini memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan pemeriksaan USG perut.
  • Histerosalpingografi (HSG) dengan cara memasukan cairan kontras ke dalam rahim, lalu dilanjutkan dengan foto rontgen untuk mengetahui apakah terdapat penyumbatan pada tuba falopi atau rahim.
  • Histeroskopi yang dilakukan dengan memasukkan alat berupa selang kecil dan fleksibel dengan kamera pada ujungnya ke dalam rahim. Alat ini dapat menunjukkan kondisi bagian dalam dari rahim serta mengambil contoh jaringan jika dibutuhkan.
  • 3. Laparoskopi diagnostik

    Dokter akan membuat sayatan kecil pada bagian perut atau panggul, lalu memasukkan alat khusus yang dilengkapi kamera ke dalamnya.

    Alat tersebut terhubung dengan layar yang akan menampilkan kondisi organ-organ tubuh Anda secara langsung.

    Laparoskopi diagnostik dilakukan dengan anestesi umum sehingga pasien tidak akan merasakan sakit selama pemeriksaan.

    Meski dapat digunakan untuk mendeteksi masalah kesuburan pada wanita, laparoskopi umumnya hanya dilakukan jika dicurigai ada masalah kesuburan seperti radang panggul atau endometriosis.

    4. Tes klamidia

    Pemeriksaan klamidia bisa dilakukan pada pria dan wanita. Tes ini dapat mendeteksi infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.

    Untuk melakukan tes ini, dokter akan mengambil sampel urine atau cairan dari vagina, anus, tenggorokan, atau mata Anda.

    Fertility workup pada pria

    Perlu diingat bahwa penyebab kesulitan hamil juga bisa berasal dari pria. Jika Anda merasa khawatir karenanya, berikut adalah beberapa jenis tes kesuburan pada pria yang bisa dicoba.

    1. Tes sperma

    Sebagian besar masalah kesuburan pria disebabkan oleh jumlah sperma yang sedikit atau berkualitas buruk.

    Oleh karena itu, tes analisis sperma menjadi pemeriksaan yang dianjurkan untuk mengetahui masalah kesuburan pada pria.

    Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai volume, jumlah, bentuk sperma, dan kemampuan bergerak sperma.

    Mengutip dari laman The American College of Obstetricians and Gynecologists, sperma yang digunakan saat tes sebaiknya dihasilkan langsung di ruang lab atau maksimal satu jam sebelum pemeriksaan.

    2. Tes darah

    Seperti rangkaian fertility workup pada wanita, pria juga bisa menjalani tes darah untuk mengetahui kadar hormon reproduksinya.

    FSH dan LH juga merupakan hormon yang berperan penting dalam menjaga kesuburan pria, tepatnya memproduksi testosteron dan sperma.

    Hormon reproduksi yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menyebabkan masalah dalam proses pembentukan sperma atau selama berhubungan seksual.

    3. USG skrotum

    Jika wanita melakukan USG rahim untuk mengetahui kondisi organ reproduksi, pria dapat menjalani USG pada skrotum dan testis.

    USG pada testis dapat menunjukkan masalah pada testis seperti hernia inguinalis, tumor testis, dan hematospermia.

    Setiap orang mungkin memerlukan pemeriksaan yang berbeda untuk mendeteksi dan mengatasi masalah kesuburan.

    Pastikan Anda mengikuti pemeriksaan sesuai petunjuk dokter, termasuk jika Anda memerlukan perawatan masalah kesuburan secara berulang.

    Kesimpulan

    • Fertility workup dilakukan untuk mendeteksi masalah kesuburan pada pria dan wanita.
    • Pemeriksaan pada wanita meliputi tes darah, pemeriksaan radiologi, laparoskopi diagnostik, dan tes klamidia.
    • Pemeriksaan pada pria meliputi tes sperma, tes darah, dan USG skrotum.
    • Prosedur ini disarankan untuk pasangan yang sudah aktif berhubungan seksual selama satu tahun atau enam bulan (jika berusia di atas 35 tahun).

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditulis oleh

    Prof. Dr. dr. Soegiharto Soebijanto, SpOG-KFER

    Kebidanan dan Kandungan · Morula IVF Jakarta


    Tanggal diperbarui 10/07/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan