Sebagian orang percaya bahwa urine yang dicampur pasta gigi mampu mendeteksi kehamilan. Lalu, apakah cara tes kehamilan dengan pasta gigi ini akurat hasilnya?
Mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Cara mengetahui kehamilan dengan pasta gigi
Jika tanda-tanda hamil muncul setelah berhubungan intim, Anda biasanya akan langsung memakai alat tes kehamilan atau test pack untuk memastikannya.
Selain menggunakan test pack, beberapa orang telah mencoba tes kehamilan di rumah dengan bahan-bahan yang relatif murah dan mudah diperoleh, seperti pasta gigi.
Cara tes kehamilan dengan pasta gigi ini cukup ramai diperbincangkan di media sosial. Reaksi yang timbul pada campuran urine dan pasta gigi ini dipercaya menunjukkan kehamilan.
Untuk mempraktikkan metode ini, Anda cukup menyiapkan wadah, urine, dan pasta gigi, lalu ikuti langkah-langkah berikut ini.
- Tampung urine pertama pada pagi hari ke dalam wadah kecil.
- Tuangkan sedikit pasta gigi ke dalam wadah lainnya.
- Teteskan sedikit urine ke pasta gigi, lalu aduk hingga keduanya tercampur rata.
- Lihat reaksi yang timbul pada campuran urine dan pasta gigi tersebut.
Hasil tes kehamilan dengan pasta gigi
Kepercayaan banyak orang terhadap cara tes kehamilan dengan odol atau pasta gigi berasal dari reaksi kimia yang timbul ketika Anda mencampurkannya dengan urine.
Berikut ini cara membaca hasil positif dan negatif dari tes kehamilan dengan pasta gigi.
Hasil positif
Seseorang dinyatakan positif hamil bila campuran urine dan pasta gigi berubah warna menjadi agak kebiruan dan muncul buih atau busa pada permukaanya.
Hasil negatif
Sebaliknya, seseorang dinyatakan negatif hamil bila tidak ada perubahan warna maupun busa yang timbul pada campuran urine dan pasta gigi.
Apakah cek kehamilan dengan pasta gigi akurat?
Orang yang melakukan metode tes kehamilan ini percaya bahwa reaksi kimia antara urine dan pasta gigi berasal dari hormon hCG (human chorionic gonadotropin).
Menurut American Pregnancy Association, kadar hCG akan meningkat ketika wanita hamil, terutama setelah sel telur yang sudah dibuahi melekat pada dinding rahim.
Meski begitu, reaksi kimia pada tes kehamilan ini bukan berasal dari hormon hCG. Reaksi muncul karena urine yang bersifat asam bercampur dengan kalsium karbonat pada pasta gigi yang sifatnya sedikit basa.
Dikutip dari laman Mount Sinai, urine normal memiliki derajat keasaman (pH) mulai dari 4,6 hingga 8,0.
Saat kalsium karbonat dalam pasta gigi bercampur dengan urine yang asam, ini bisa memicu pelepasan gas. Hal inilah yang menimbulkan buih hingga perubahan warna pada campuran tersebut.
Selain fakta tersebut, belum ada penelitian yang mengulik tentang ketepatan hasil cek kehamilan dengan pasta gigi.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa cara mengetahui kehamilan dengan pasta gigi ini tidak akurat.
Apa saja metode yang tepat untuk cek kehamilan?
Ada dua cara untuk memeriksa kehamilan dengan akurat, yakni dengan tes urine dan tes darah. Kedua metode ini bertujuan untuk mendeteksi hormon hCG pada wanita hamil.
Makin cepat Anda mendeteksi kehamilan, makin baik juga persiapan kehamilan yang dapat dilakukan.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing pemeriksaan kehamilan yang akurat lewat tes urine dan darah.
1. Tes urine
Test pack untuk menguji kehamilan memakai sampel urine. Anda dapat mencelupkan test pack ke dalam wadah berisi urine atau meletakkannya pada aliran urine saat buang air kecil.
Salah satu kesalahan saat memakai test pack ialah melakukan tes pada waktu yang tidak tepat.
Dokter biasanya menyarankan pemakaian test pack pada 2–3 hari setelah telat menstruasi. Di samping itu, perhatikan juga waktu yang tepat untuk cek kehamilan.
Lakukanlah tes urine pada pagi hari, sebab urine pertama yang Anda keluarkan pada umumnya cukup pekat. Di sinilah kadar hCG sedang tinggi-tingginya.
Test pack yang tersedia saat ini sudah sensitif untuk mendeteksi hCG dalam urine. Alat ini pun memiliki tingkat keakuratan cukup tinggi, yakni sekitar 97–99 persen.
2. Tes darah
Jika ragu dengan hasil test pack di rumah, Anda juga bisa bertemu dokter dan meminta melakukan pemeriksaan kehamilan melalui tes darah.
Tes darah membantu mendeteksi kehamilan sejak 6–8 hari setelah Anda melewati masa subur dan ovulasi. Jadi, tidak perlu menunggu hingga telat haid untuk melakukannya.
Terdapat dua jenis tes darah yang dokter lakukan untuk mengetahui kehamilan.
- Tes darah kuantitatif: mengukur jumlah pasti hormon hCG dalam darah.
- Tes darah kualitatif: hanya melihat ada-tidaknya hormon hCG dalam darah.
Saat melakukan tes kehamilan ini, dokter akan mengambil sampel darah Anda. Sampel darah lalu dibawa ke laboratorium untuk diperiksa kadar hormon hCG-nya.
Pemeriksaan kehamilan dengan dokter jarang memberikan hasil tidak akurat. Bila perlu, dokter bahkan dapat melakukan ultrasound (USG) untuk memastikan kehamilan Anda.
Kesimpulan
- Tes kehamilan dengan pasta gigi bukan cara yang akurat untuk mengetahui Anda hamil atau tidak.
- Reaksi yang timbul bukan berasal dari hormon hCG, melainkan antara asam pada urine dan kalsium karbonat pada pasta gigi.
- Tes urine dan darah masih menjadi metode yang paling akurat untuk mendeteksi kadar hCG yang meningkat akibat kehamilan.
[embed-health-tool-ovulation]