backup og meta

7 Jenis Olahraga yang Dilarang Saat Program Hamil

7 Jenis Olahraga yang Dilarang Saat Program Hamil

Menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga secara rutin adalah langkah penting bagi pasangan yang sedang menjalani program hamil alias promil. Namun, tidak semua olahraga aman untuk kesuburan. Yuk, ketahui jenis olahraga yang dilarang saat program hamil berikut ini!

Daftar olahraga yang dilarang saat program hamil

Beberapa jenis latihan dapat mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan stres oksidatif, dan memengaruhi siklus menstruasi.

Jika dilakukan secara berlebihan, hal ini bisa saja menjadi penyebab sejumlah pasangan susah hamil.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui bentuk olahraga seperti apa yang sebaiknya dihindari selama promil agar kehamilan Anda segera tercapai.

1. Angkat beban yang terlalu berat

Saat promil apa boleh angkat beban?

Meski menjadi salah pilihan olahraga untuk meningkatkan kesuburan pria, latihan angkat beban yang terlalu berat bisa berdampak negatif pada program hamil.

Olahraga yang menjadi larangan ketika program hamil ini dapat menyebabkan lonjakan hormon stres, seperti kortisol, yang berpotensi mengganggu keseimbangan hormon reproduksi.

Jika ingin melakukan latihan kekuatan, sebaiknya pilih beban yang lebih ringan dengan repetisi lebih banyak. Berlatihlah selama dua jam dalam seminggu untuk merasakan manfaatnya.

2. Lari dengan jarak jauh

Lari jarak jauh dengan intensitas tinggi akan berdampak buruk pada kesuburan. Jenis olahraga ini bisa menyebabkan penurunan kadar progesteron yang berperan penting dalam ovulasi. 

Di samping itu, stres fisik akibat lari jarak jauh dapat mengganggu siklus menstruasi. Kondisi ini yang pada akhirnya bisa menghambat keberhasilan program hamil.

Jika Anda ingin tetap menjalani olahraga ini, pilihlah easy run alias lari santai dengan intensitas rendah hingga sedang selama 30 menit setiap harinya.

3. High-intensity interval training

High-intensity interval training atau HIIT diketahui sangat efektif untuk membakar kalori. Namun, intensitasnya yang tinggi bisa berdampak signifikan pada kesuburan.

Studi dalam F&S Reports (2023) menemukan bahwa aktivitas fisik dengan intensitas tinggi bisa menurunkan peluang kehamilan pada wanita dengan indeks massa tubuh normal.

Latihan HIIT yang terlalu sering juga berisiko menyebabkan kelelahan ekstrem sehingga menurunkan tingkat energi tubuh yang dibutuhkan untuk mendukung promil.

4. Olahraga kontak

Beberapa jenis olahraga kontak, seperti sepak bola, basket, dan bela diri, memiliki risiko cedera yang tinggi akibat benturan dan jatuh.

Olahraga yang tidak boleh dilakukan saat promil ini dapat menimbulkan cedera pada area perut atau panggul sehingga mengganggu fungsi organ reproduksi pria dan wanita.

Selain itu, olahraga ini bisa memicu stres berlebihan sehingga keseimbangan hormon akan terganggu dan menurunkan peluang Anda untuk cepat hamil

5. Yoga dengan gerakan ekstrem

Manfaat yoga bridge pose

Beberapa pose yoga ekstrem, misalnya inversi atau kepala di bawah, termasuk latihan berbahaya saat program hamil karena dapat mengganggu aliran darah ke organ reproduksi.

Gerakan yang terlalu menekan perut juga bisa menyebabkan torsi ovarium, yakni kondisi saat indung telur terpuntir sehingga aliran darah ke organ ini menjadi terhambat.

Untuk menghindari masalah tersebut, sebaiknya Anda melakukan latihan yoga untuk program hamil dengan gerakan yang ringan dan menenangkan.

6. Bersepeda

Bersepeda dalam durasi panjang akan memberikan tekanan berlebih pada testis. Hal ini dapat memengaruhi kualitas sperma karena peningkatan suhu di sekitar testis.

Sementara pada wanita, olahraga intensitas berat selama lebih dari 60 menit diketahui dapat mencegah ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium.

Penelitian dalam jurnal Sports Medicine (2017) menyebutkan bahwa olahraga berlebihan akan memicu stres yang menghambat fungsi kelenjar pituitari di otak untuk mengatur ovulasi.

7. Olahraga untuk menurunkan berat badan

Olahraga yang bertujuan untuk menurunkan berat badan sangat dilarang saat program hamil.

Peningkatan aktivitas fisik disertai dengan diet ekstrem dapat menimbulkan defisit kalori yang berlebihan sehingga dapat mengganggu keseimbangan hormon.

Akibatnya, kondisi ini akan membuat siklus menstruasi menjadi tidak normal dan menghambat ovulasi, yang mana kedua faktor tersebut berisiko menurunkan peluang Anda untuk hamil.

Memilih jenis olahraga yang tepat amat penting bagi pasangan yang sedang menjalani promil.

Fokuslah pada olahraga ringan, misalnya jalan kaki atau yoga, untuk menjaga kebugaran dan meningkatkan kesuburan.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan olahraga tertentu agar tidak mengganggu program kehamilan Anda dan pasangan.

Kesimpulan

  • Jenis olahraga tertentu dapat mengganggu keseimbangan hormon, siklus menstruasi, dan ovulasi, sehingga perlu dihindari saat program hamil.
  • Beberapa olahraga yang dilarang saat program hamil yaitu angkat beban berat, lari jarak jauh, HIIT, dan bersepeda berlebihan.
  • Sebagai alternatif, pilihlah olahraga ringan, seperti jalan kaki dan yoga, untuk menjaga kebugaran tubuh tanpa menghambat peluang kehamilan.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

The benefits of exercising/being active when trying to conceive. (2023). Tommy’s. Retrieved February 12, 2025, from https://www.tommys.org/pregnancy-information/planning-a-pregnancy/are-you-ready-to-conceive/being-active-when-trying-conceive

Ovarian torsion: Causes, symptoms, diagnosis & treatment. (2024). Cleveland Clinic. Retrieved February 12, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/ovarian-torsion

Słojewska, K., Galbarczyk, A., Klimek, M., Tubek-Krokosz, A., Krzych-Miłkowska, K., Szklarczyk, J., Mijas, M., Ścibor, M., & Jasienska, G. (2024). Higher number of steps is related to lower endogenous progesterone but not estradiol levels in women. PLOS ONE, 19(4), e0299580. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0299580

Yadav, A., Tiwari, P., & Dada, R. (2024). Yoga and lifestyle changes: A path to improved fertility – A narrative review. International Journal of Yoga, 17(1), 10-19. https://doi.org/10.4103/ijoy.ijoy_211_23

Mussawar, M., Balsom, A. A., Totosy de Zepetnek, J. O., & Gordon, J. L. (2023). The effect of physical activity on fertility: A mini-review. F&S Reports, 4(2), 150-158. https://doi.org/10.1016/j.xfre.2023.04.005

Jurczewska, J., & Szostak-Węgierek, D. (2022). The influence of diet on ovulation disorders in women—A narrative review. Nutrients, 14(8), 1556. https://doi.org/10.3390/nu14081556

Hakimi, O., & Cameron, L. C. (2017). Effect of Exercise on Ovulation: A Systematic Review. Sports medicine (Auckland, N.Z.), 47(8), 1555–1567. https://doi.org/10.1007/s40279-016-0669-8

Versi Terbaru

20/02/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Ingin Program Hamil Sukses? 10 Susu Ini Bantu Tingkatkan Peluang Kehamilan

10 Cara Hamil Anak Kembar, dari Alami hingga Lewat Promil


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan