backup og meta

Berbagai Keluhan Ibu Hamil Trimester 3 dan Cara Mengatasinya

Berbagai Keluhan Ibu Hamil Trimester 3 dan Cara Mengatasinya

Ukuran janin yang semakin besar, perubahan hormon, dan waktu persalinan yang semakin dekat tidak jarang membuat ibu hamil merasakan berbagai keluhan saat memasuki trimester 3 kehamilan.

Lantas, apa saja keluhan tersebut dan adakah cara untuk mengatasinya? Simak ulasan berikut!

Keluhan ibu hamil trimester 3

Sangat wajar jika ibu mengalami berbagai keluhan selama tiga bulan terakhir kehamilan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi tersebut cukup mengganggu kenyamanan.

Selama masa-masa ini, Anda mungkin akan mengalami kondisi berikut.

1. Kontraksi Braxton-Hicks

keluar lendir darah tapi belum ada kontraksi

Kehamilan trimester tiga menandakan bahwa waktu kelahiran semakin dekat. Pada trimester 3, ini ibu mungkin merasakan keluhan berupa kontraksi.

Apabila kontraksi terasa cukup ringan dan belum teratur, artinya ibu hanya mengalami kontraksi Braxton-Hicks atau kontraksi palsu.

Kontraksi Braxton-Hicks lebih sering terjadi pada sore hari atau ketika ibu aktif melakukan aktivitas fisik.

Kontraksi palsu merupakan hal yang normal dan akan berhenti dengan sendirinya. Jika ibu mengalaminya, cobalah mengatasinya dengan berbaring supaya tubuh kembali rileks.

2. Sakit punggung

Hormon kehamilan akan membuat jaringan ikat yang menopang tulang panggul ibu mengendur.

Alhasil, ibu akan lebih mudah merasakan pegal-pegal atau sakit punggung, terlebih saat janin yang ditopang tubuh semakin membesar.

Untuk membantu meredakan sakit punggung saat hamil, gunakan bantal penyangga ketika duduk atau berbaring. Selain itu, mulailah untuk berolahraga ringan secara teratur.

Jika nyeri punggung tidak juga membaik atau justru semakin parah, hubungi dokter.

3. Sesak napas

Ukuran janin yang semakin membesar akan mendorong rahim ke arah paru-paru. Ketika paru-paru tertekan, sisa ruang pertukaran oksigen akan semakin kecil sehingga ibu pun merasa sesak.

Ini merupakan ketidaknyamanan yang wajar terjadi selama trimester 3, terutama jika ibu masih melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya.

Oleh karena itu, salah satu tips menghadapi trimester 3 adalah meluangkan waktu yang lebih banyak untuk beristirahat.

Meski sesak napas terasa mengganggu, jangan pernah sembarang minum obat untuk sesak napas saat hamil kecuali dengan petunjuk dokter.

4. Kecemasan

Pikiran tentang seberapa sakit proses melahirkan, berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan kesiapan untuk menjadi ibu akan semakin kuat saat memasuki trimester 3 kehamilan.

Akibatnya, ibu hamil menjadi lebih mudah cemas atau bahkan stres, terutama jika ini merupakan kehamilan pertamanya.

Dukungan dari orang-orang sekitar akan berperan penting untuk mengatasi keluhan yang satu ini.

Apabila ibu mulai kehilangan kegembiraan dan selalu murung dalam menjalani sisa waktu kehamilan, penting untuk membicarakannya dengan dokter.

5. Maag

Keluhan ibu hamil pada trimester 3 yang selanjutnya adalah sakit maag. Rasa tak nyaman pada perut ini sering kali disertai panas pada ulu hati (heartburn).

Maag terjadi karena hormon kehamilan akan mengendurkan katup antara lambung dan kerongkongan. Akibatnya, asam lambung bisa naik ke kerongkongan.

Tekanan janin yang semakin besar juga akan membuat maag lebih mudah terjadi selama trimester 3.

Untuk mencegah maag, ibu bisa mengurangi makan makanan yang digoreng, makanan pedas, dan buah yang terlalu asam.

Selain itu, ibu juga bisa mengubah porsi makan berat, dari yang tadinya 3 kali sehari menjadi 4–5 tapi dengan porsi yang lebih kecil.

6. Sering buang air kecil

Semakin mendekati tanggal persalinan, janin akan semakin aktif bergerak. Ketika janin bergerak ke arah panggul, kandung kemih ibu akan tertekan.

Alhasil, muncul satu lagi ketidaknyamanan pada trimester 3, yaitu lebih sering buang air kecil.

Tekanan ekstra pada area kandung kemih juga dapat terjadi saat ibu hamil tertawa, batuk, bersin, membungkuk, atau mengangkat beban berat.

Saat melakukan berbagai hal tersebut, ibu mungkin merasakan ada urine yang keluar tanpa disengaja. Ini bisa diatasi dengan menggunakan panty liner.

Jika merasa ada cairan yang keluar, ibu juga perlu rajin mengeceknya. Pastikan itu memang urine, bukan cairan ketuban yang menandakan datangnya persalinan.

7. Penurunan hasrat seksual

Pasangan mengalami masalah disfungsi seksual

Sebuah penelitian dalam Journal of Clinical Medicine  (2020) menyebutkan bahwa keluhan tentang penurunan hasrat seksual akan semakin meningkat saat ibu hamil memasuki trimester 3.

Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh rasa tidak nyaman yang ibu alami seiring membesarnya ukuran janin.

Berbagai perubahan fisik pada trimester 3 juga kerap membuat ibu tidak percaya diri sehingga memilih untuk tidak berhubungan seksual.

Jika ibu terus-terusan mengalami hal ini, cobalah untuk membicarakan solusi dan jalan tengahnya dengan pasangan.

8. Sembelit

Konstipasi atau sembelit memang sudah bisa terjadi sejak awal kehamilan. Namun, keluhan tersebut biasanya akan semakin sering terasa saat memasuki trimester 3 kehamilan.

Sembelit terjadi karena ukuran janin yang semakin besar akan memberi tekanan di sekitar usus ibu.

Tidak hanya itu, peningkatan hormon progesteron selama kehamilan juga akan mengurangi gerak usus sehingga sisa makanan lebih lama mengendap dan semakin susah dikeluarkan.

Mengutip dari laman Cleveland Clinic, ibu hamil bisa mengatasi sembelit dengan memperbanyak asupan makanan berserat dan minum 12 gelas air putih setiap hari.

9. Kaki kram

Aliran darah yang terhambat karena tekanan dari rahim akan membuat otot lebih sering kram selama kehamilan.

Stres pada otot karena beban janin yang semakin berat juga membuat ketidaknyamanan ini semakin sering terjadi pada trimester 3 kehamilan.

Untuk mengatasinya, ibu bisa melakukan peregangan sebelum tidur, mencukupi kebutuhan cairan tubuh, dan mengonsumsi suplemen dengan kandungan magnesium jika diperlukan.

Tahukah Anda?

Kram otot selama kehamilan lebih sering terjadi pada kaki. Ini karena kaki menumpu beban janin dan penumpukan cairan pun lebih banyak terjadi pada kaki.

10. Spider veins

Peningkatan aliran darah saat memasuki trimester 3 akan membuat pembuluh darah kapiler menjadi lebih sensitif.

Sebagai salah satu dampaknya, pembuluh darah akan terlihat dari permukaan kulit dengan warna merah keunguan. Kondisi ini dikenal sebagai spider veins.

Spider veins akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan karena aliran darah ibu kembali normal seperti sebelum hamil.

Nah, itulah beragam keluhan yang dirasakan ibu hamil selama trimester 3 kehamilan. Ibu tak perlu khawatir karena sebagian besar keluhan ini bisa hilang dengan sendirinya.

Namun, jika ada keluhan tertentu yang sangat mengganggu atau terasa mengkhawatirkan, cobalah mengunjungi dokter kandungan Anda untuk mendapatkan solusi terbaik.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Leg cramps during pregnancy: Preventable? (2023, April 12). Mayo Clinic. Retrieved 17 Mei 2023 from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/leg-cramps-during-pregnancy/faq-20057766#.

Understand the symptoms of depression during pregnancy. (2022, January 25). Mayo Clinic. Retrieved 17 Mei 2023 from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/depression-during-pregnancy/art-20237875.

3rd trimester pregnancy: What to expect. (2022, March 9). Mayo Clinic. Retrieved 17 Mei 2023 from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art-20046767.

Fernández-Carrasco, F. J., Rodríguez-Díaz, L., González-Mey, U., Vázquez-Lara, J. M., Gómez-Salgado, J., & Parrón-Carreño, T. (2020). Changes in sexual desire in women and their partners during pregnancy. Journal of Clinical Medicine9(2), 526. Retrieved 17 Mei 2023 from https://doi.org/10.3390/jcm9020526.

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Memasuki Trimester Ketiga, Ibu Perlu Perhatikan 4 Perubahan Ini

Kenapa Gerakan Janin Berkurang di Usia Kehamilan 8 Bulan?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan