Seiring bertambahnya besarnya kandungan, lama-kelamaan Anda mungkin tidak lagi bisa melakukan kegiatan yang dulu biasa Anda lakukan sendirian. Perubahan tubuh ini wajar terjadi, tapi juga menimbulkan pertanyaan tentang keamanan mengangkat benda berat saat hamil.
Apakah aman mengangkat barang berat saat hamil?
Salah satu perubahan yang terjadi pada ibu hamil adalah bergesernya pusat gravitasi tubuh yang cenderung ke depan. Tak hanya itu. Peningkatan hormon progesteron saat hamil mengakibatkan otot dan persendian pinggul jadi kendur dan melemas. Mengangkat barang berat saat akan menekan dasar panggul, dan karena rahim dan janin yang di dalam dasar panggul sudah dalam posisi menekan, maka ini jadi menempatkan lebih banyak tekanan pada punggung bawah sehingga membuat otot dan persendian tubuh bawah lebih rentan mengalami kram dan terkilir.
Kombinasi dari bergesernya pusat gravitasi tubuh dan perubahan sistem pendukung tubuh membuat tubuh Anda jadi kurang stabil, sehingga Anda akan lebih mudah kehilangan keseimbangan. Keseimbangan tubuh yang tak mantap dapat menempatkan Anda pada risiko cedera dan jatuh yang lebih besar, apalagi ditambah dengan mengangkat barang berat saat hamil. Kecelakaan jatuh yang serius tidak hanya berbahaya bagi keselamatan Anda, tapi mungkin juga berisiko bagi bayi.
Beberapa studi menunjukkan bahwa sering mengangkat barang berat saat hamil dapat sedikit meningkatkan risiko Anda mengalami keguguran atau bayi lahir dengan berat rendah. Studi lain menemukan bahwa mengangkat beban lebih dari 10 kilogram selama awal kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko preeklampsia. Namun banyak juga studi lain yang menunjukkan hasil bertentangan. Wanita yang berisiko untuk persalinan prematur terutama mungkin perlu untuk menghentikan mengangkat benda berat setelah trimester pertama.
Boleh atau tidaknya ibu mengangkat barang berat saat hamil adalah pertanyaan yang harus Anda ajukan pribadi pada dokter kandungan Anda. Aturan umumnya, akan lebih baik untuk meminta bantuan orang lain untuk mengangkatnya untuk Anda. Jika memang situasi dan kondisi mengharuskan Anda untuk mengangkat barang berat saat hamil, usahakan jangan mengangkat barang yang lebih berat dari 9 kilogram meski hanya sebentar. Jangan pula membawa beban seberat 5 kg secara terus-menerus.
Tips mengangkat barang berat saat hamil
Meski demikian, dokter dapat melonggarkan batas aturan ini apalagi jika Anda sudah terbiasa mengangkat barang berat sebelum hamil. Tapi, usahakan selalu hati-hati setiap kali Anda mengangkat barang berat saat hamil, terutama seiring usia kehamilan berlanjut.
Begini cara amannya kalau Anda harus menggendong anak atau mengangkat barang berat saat hamil:
- Raih barang dengan berjongkok menekuk lutut Anda, jangan membungkuk di pinggang. Penting untuk menjaga posisi kaki selebar bahu dan punggung tetap selurus mungkin saat Anda berjongkok (bokong dan tulang punggung paralel dengan lantai).
- Perlahan-lahan, angkat benda dengan kekuatan bertumpu pada lutut. Kemudian, dorong tubuh ke atas perlahan dengan kedua kaki Anda.
- Jangan membuat gerakan menyentak tiba-tiba sambil mengangkat barang. Pada saat mengangkat, bernapaslah lewat mulut sehingga perut rata dan dasar panggul berkontraksi.
- Dekap beban sedekat mungkin pada tubuh.
Perhatikan pula jarak tempuh Anda saat mengangkat barang berat saat hamil. Jarak dekat tidak begitu masalah, namun jarak jauh atau jika harus menaiki tangga sambil membawa berat sebaiknya minta orang lain untuk membantu Anda. Beban pada dasar panggul tidak boleh ditambah lagi. Satu kemungkinan komplikasi parah akibat teledor mengangkat barang berat saat hamil adalah hernia, alias turun bero dalam bahasa awam.
Kalkulator Hari Perkiraan Lahir
Kalkulator ini dapat memperkirakan kapan hari persalinan Anda.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.