backup og meta

Jangan Tertukar, Ini Perbedaan Usia Janin dan Usia Kehamilan

Jangan Tertukar, Ini Perbedaan Usia Janin dan Usia Kehamilan

Ketika ditanya soal usia kehamilan, sebagian dari Anda mungkin akan langsung menjawab dengan hitungan bulan atau minggu, misalnya tiga bulan, 12 minggu, atau sembilan bulan. Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya ada perbedaan antara usia kehamilan dan usia janin? Yuk, cari tahu lewat ulasan berikut ini!

Apa itu usia janin?

Usia janin atau conceptional age adalah usia saat janin mulai terbentuk. Dengan kata lain, usia janin dihitung sejak awal terjadinya pembuahan antara sel telur dan sel sperma.

Menghitung usia janin cenderung sulit. Pasalnya, proses pembuahan sel telur dan sel sperma yang terjadi pada kehamilan alami tidak diketahui secara pasti.

Akan lebih mudah jika Anda menghitung usia janin dalam program bayi tabung, sebab waktu pembuahan antara sel telur dan sel sperma tersebut bisa diketahui dengan jelas.

Oleh sebab itu, standar yang digunakan sampai saat ini pada pemeriksaan USG dengan dokter maupun bidan adalah usia kehamilan, bukan usia janin.

Apa itu usia kehamilan?

janin terlilit tali pusar

Saat ditanya sudah hamil berapa bulan, Anda tentu bisa dengan mudah menjawabnya. Biasanya, orang menggunakan hitungan empat bulan, enam bulan, dan seterusnya

Nah, angka-angka inilah yang menggambarkan usia kehamilan atau disebut juga gestational age.

Usia kehamilan dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) meski perkembangan janin sebenarnya mungkin belum dimulai sampai terjadinya pembuahan dalam rahim.

HPHT mencerminkan kapan dimulainya kehamilan yang biasanya akan dihitung secara mingguan, bukan bulanan. Contohnya yaitu usia kehamilan delapan minggu, 16 minggu, dan seterusnya.

Apa akibatnya kalau usia janin lebih kecil atau lebih besar?

Saat melakukan USG dengan dokter kandungan, Anda mungkin bingung ketika mengetahui bahwa terdapat perbedaan antara usia kehamilan dan usia jabang bayi. 

Penting dicatat bahwa usia janin dan usia kehamilan sudah pasti berbeda. Hal ini karena memang usia kehamilan tidak dihitung dari hari terjadinya pembuahan yang sebenarnya.

Perbedaan usia janin dan kehamilan juga bisa dipengaruhi oleh siklus menstruasi yang tidak normal, entah itu terlalu panjang (lebih dari 30 hari) atau terlalu pendek (kurang dari 25 hari). 

Akibatnya, perhitungan HPHT bisa jadi meleset dan menyebabkan usia si janin berbeda dengan usia kehamilannya.

Anda mungkin takut perbedaan tersebut akan berdampak buruk bagi janin. Bahkan, ada juga yang menyebut bahwa usia janin lebih kecil daripada usia kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran.

Nah, jangan khawatir terlebih dahulu. Usia janin dan usia kehamilan yang berbeda ini tidak selalu berdampak buruk pada janin.

Menentukan usia kehamilan tidak bisa hanya dengan mengandalkan ukuran dan berat badan bayi karena hasilnya bisa saja keliru.

Contohnya, ukuran janin bisa jadi besar tetapi usia kehamilannya kecil. Begitu juga sebaliknya, ukuran janin kecil tetapi usia kehamilannya justru besar.

Anda mungkin pernah melihat wanita yang memiliki perut besar seperti tengah mengandung delapan bulan, tetapi ternyata usia kehamilannya masih lima bulan. 

Begitu juga sebaliknya, ada ibu hamil yang perutnya kecil seperti mengandung enam bulan, tetapi ternyata sebenarnya sudah memasuki usia kehamilan sembilan bulan.

Jadi, sebaiknya jangan hanya menilai sehat atau tidaknya si janin dari ukuran kehamilannya saja.

Ingat, jangan terpaku dengan usia kehamilan saja

berapa kali periksa kandungan

Kebanyakan ibu mungkin terlalu fokus untuk memantau berat badan dan melihat jenis kelamin bayi lewat pemeriksaan USG. 

Padahal, ada manfaat lain dari USG yang juga penting tetapi sering disepelekan, yakni mengetahui seberapa baik kesejahteraan janin.

Kesejahteraan jabang bayi Anda sangat perlu diperhatikan agar pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan sesuai dengan usia kehamilannya. 

Dokter Anda akan melihat apakah kebutuhan gizi janin tercukupi, proporsi badannya baik, atau fungsi tubuhnya berjalan dengan normal.

Menentukan usia kehamilan pun tidak cukup dengan sekali USG saja. Dibutuhkan USG serial atau USG berkelanjutan untuk memastikan pertumbuhan janin berjalan normal sesuai usia kehamilannya. 

Dengan begitu, perhitungan usia kehamilan Anda menjadi lebih akurat dan tidak akan meleset.

Kesimpulan

  • Usia janin adalah usia saat janin mulai terbentuk yang dihitung sejak awal pembuahan, sedangkan usia kehamilan dihitung sejak hari pertama haid terakhir.
  • Perbedaan antara usia janin dan usia kehamilan tidak selalu berpengaruh terhadap kesehatan calon bayi di dalam kandungan.
  • Penting untuk memantau kondisi janin dengan USG berkelanjutan supaya pertumbuhan dan perkembangan janin sesuai dengan waktunya.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Versi Terbaru

05/05/2024

Ditulis oleh dr. Ivander Utama, F.MAS, Sp.OG

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Cara Menghitung Hari Perkiraan Lahir untuk Kehamilan IVF (Bayi Tabung)

Menghitung Usia Kehamilan dan Hari Perkiraan Lahir (HPL) Dengan Kalkulator Kehamilan


Ditulis oleh

dr. Ivander Utama, F.MAS, Sp.OG

Kebidanan dan Kandungan · RSIA Bunda


Tanggal diperbarui 05/05/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan