Tipes bisa dialami oleh siapa pun, termasuk ibu hamil. Sayangnya pada ibu hamil penyakit yang satu ini bisa memberikan efek buruk untuk janin. Dikutip dari Baby Center, infeksi ini bisa meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir dengan berat badan rendah, hingga bayi yang juga tertular penyakit tipes. Oleh karena itu, ibu yang memiliki penyakit tipes saat hamil wajib mendapatkan penanganan yang tepat.
Berbagai pengobatan tipes saat hamil
Untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi pada ibu hamil, ada beberapa pilihan pengobatan yang biasanya dilakukan. Di antaranya adalah:
1. Pemberian antibiotik
Antibiotik menjadi salah satu obat tipes yang pasti diresepkan. Biasanya antibiotik utama yang diberikan untuk tipes atau demam tifoid adalah kloramfenikol, ampisilin atau amoxicillin, dan trimetroprim-sulfametoxazole (kotrimoksazol).
Bila pemberian salah satu antibiotik ini dinilai tidak efektif maka dapat diganti dengan antibiotik lain seperti ceftriaxone, cefotaxime, dan kuinolon.
Namun, tidak semua antibiotik aman untuk ibu hamil. Ampisilin, amoxicillin, dan ceftriaxone adalah jenis antibiotik yang biasanya aman dikonsumsi untuk ibu hamil.
Sementara kloramfenikol termasuk antibiotik yang masih menimbulkan pro dan kontra untuk ibu hamil di trimester ketiga yang sedang sakit tipes. Pasalnya, obat ini bisa menyebabkan kelahiran prematur, sindrom bayi abu-abu, dan kematian janin di dalam kandungan.
Sementara tiamfenikol tidak dianjurkan untuk dikonsumsi di trimester pertama karena bisa menyebabkan kerusakan pada embrio sehingga membuat janin mengalami kecacatan selama kehamilan. Tak perlu khawatir, dokter akan membantu memilihkan antibiotik mana yang sesuai dan aman untuk Anda.
2. Bed rest
Selain memberikan antibiotik, dokter biasanya akan meminta Anda untuk bed rest. Hal ini dilakukan agar Anda bisa beristirahat dengan cukup hingga kondisi badan benar-benar pulih. Selain itu, bed rest juga membantu mencegah perdarahan pada usus yang umumnya terjadi ketika tipes.
[embed-health-tool-ovulation]
Anda biasanya diminta untuk bed rest selama kurang lebih 7 hingga 14 hari, tergantung seberapa parah kondisi masing-masing. Mobilisasi hanya boleh dilakukan secara bertahap sesuai dengan pulihnya kekuatan Anda.
3. Banyak minum air putih
Minum air putih sangat baik untuk kesehatan, terlebih saat sedang sakit. Namun, usahakan untuk minum air yang direbus dengan matang sehingga sudah tidak terdapat bakteri berbahaya di dalamnya. Selain itu, sebaiknya Anda tidak minum susu yang belum dipasteurisasi karena dikhawatirkan bakteri yang hidup di dalamnya justru bisa memperparah kondisi Anda.
4. Mengonsumsi makan makanan sehat
Agar tubuh pulih dengan sempurna, usahakan untuk makan makanan sehat dengan gizi seimbang. Makanan dengan tekstur lunak memudahkan saluran pencernaan untuk menyerapnya dan menghindari terjadinya perdarahan di saluran cerna.
Hindari makanan dengan tekstur keras seperti daging berserat kasar, gorengan, makanan asam, dan makanan berlemak. Selain itu, makanlah dalam porsi sedikit tetapi sering. Hal ini dilakukan untuk meringankan kerja saluran cerna agar tidak terlalu keras.
Jika pengobatan tipes saat hamil sudah dimulai pada tahap awal kemunculan penyakit, maka gejalanya cenderung ringan dan akan mereda setelah dua hari pengobatan. Setelahnya, Anda akan mulai merasa jauh lebih baik setelah empat hingga lima hari pascaperawatan. Dengan perawatan yang cepat dan juga tepat, maka komplikasi serius akan sangat jarang terjadi.