Anda bisa melakukan berbagai cara untuk mengatasi batuk selama kehamilan, termasuk minum obat resep, obat yang dijual bebas, hingga obat alami. Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua jenis obat batuk untuk ibu hamil boleh digunakan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga
Anda bisa melakukan berbagai cara untuk mengatasi batuk selama kehamilan, termasuk minum obat resep, obat yang dijual bebas, hingga obat alami. Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua jenis obat batuk untuk ibu hamil boleh digunakan.
Ibu hamil perlu memilah-milah apa pun yang masuk ke dalam tubuhnya, baik itu makanan, minuman, maupun obat-obatan.
Pada dasarnya, ibu hamil boleh minum obat untuk meredakan gejala batuk. Hanya saja, Anda tetap perlu memperhatikan jenis obat dan aturan minumnya.
Ini karena sembarang minum obat berisiko menimbulkan dampak jangka panjang pada ibu dan janin, termasuk membuat bayi Anda mengalami cacat lahir.
Penting untuk minum obat batuk sesuai dosis yang dianjurkan. Bicarakan dengan dokter atau apoteker tentang obat yang sedang Anda minum sebelum kehamilan.
Dokter akan memberi tahu apakah Anda masih tetap diperbolehkan mengonsumsi obat batuk yang pernah diminum sebelum hamil.
Apabila obat tersebut dirasa tidak aman, dokter akan menganjurkan obat lain.
Ada dua pilihan kelompok obat untuk mengatasi batuk selama kehamilan, yakni obat yang dijual bebas di apotek dan obat yang membutuhkan resep dokter.
Berikut ini merupakan beberapa jenis obat batuk yang aman dikonsumsi.
Obat batuk ekspektoran bekerja dengan cara mengencerkan dahak atau lendir yang menggumpal pada saluran pernapasan. Dengan begitu, dahak akan jadi lebih mudah dikeluarkan.
Beberapa contoh obat batuk yang termasuk ke dalam golongan ekspektoran yaitu bromhexine dan guaifenesin.
Bromhexine tergolong aman, sedangkan guaifenesin mungkin berisiko untuk ibu hamil. Akan tetapi, obat ini tetap bisa diminum asalkan ibu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Antitusif bermanfaat untuk meredakan batuk kering. Cara kerjanya belum diketahui secara pasti, tetapi obat ini dipercaya bekerja langsung pada otak Anda.
Obat batuk kering ini menghambat fungsi batang otak yang mengatur refleks batuk sehingga frekuensi batuk dapat berkurang.
Salah satu contoh obat batuk antitusif yang aman untuk ibu hamil adalah dextromethorphan.
Anda bisa memperolehnya secara bebas tanpa harus melalui resep dokter. Agar lebih aman, pastikan Anda telah mendapatkan lampu hijau dari dokter untuk minum obat ini.
Dekongestan bisa membantu mengatasi penyakit batuk dan flu. Obat ini tersedia dalam bentuk sempotan hidung yang dihirup ataupun obat minum.
Obat hirup seperti oxymetazoline dikenal aman digunakan selama kehamilan. Selain mengobati batuk, obat ini juga mampu mengobati hidung tersumbat saat flu.
Jika tidak ingin menggunakan obat hirup, Anda juga bisa memilih obat minum seperti pseudoephedrine dan phenylephrine.
Obat dekongestan mungkin berisiko bagi ibu hamil. Konsultasikan dengan dokter bila Anda mengidap penyakit jantung, hipertensi, diabetes, atau gangguan tiroid.
Tidak semua obat batuk yang biasa Anda temukan aman diminum oleh ibu hamil. Maka dari itu, selalu perhatikan kandungan obat yang harus dihindari saat hamil karena cukup berisiko.
Berikut ini kandungan obat batuk yang mesti Anda hindari untuk mencegah dampak negatif bagi diri sendiri dan janin.
Dokter tidak akan menganjurkan pemakaian obat batuk dengan kandungan kodein. Ini karena kodein berisiko membuat bayi mengalami masalah pernapasan saat lahir.
Kodein yang diminum selama kehamilan berisiko membuat bayi mengalami gejala putus obat setelah lahir. Kondisi ini dikenal dengan nama neonatal abstinence syndrome (NAS).
Bayi baru lahir bisa mengalami NAS bila ibu hamil mengonsumsi zat pemicu ketergantungan, seperti kodein yang termasuk obat golongan opioid.
Iodine atau yodium merupakan kandungan yang biasanya ada di dalam obat sakit tenggorokan.
Sayangnya, bila ibu hamil mengalami batuk disertai sakit tenggorokan, kandungan obat batuk yang satu ini tidak diperbolehkan untuk diminum.
Ini karena yodium bisa memicu pembengkakan kelenjar tiroid pada janin dan kerusakan pada saluran pernapasan bayi bila digunakan dalam waktu lama.
Apabila Anda khawatir terhadap efek samping dari obat batuk terhadap perkembangan janin, Anda bisa mengonsumsi obat batuk alami selama masa kehamilan.
Berikut ini pilihan obat alami untuk batuk yang bahannya bisa Anda peroleh dengan mudah.
Sebagai obat batuk alami untuk bumil, madu dinilai memiliki manfaat serupa dengan obat batuk yang mengandung dextromethorphan.
Anda bisa minum 2 sendok teh madu selama gejala batuk muncul. Selain itu, Anda juga dapat mencampurkan madu ke dalam teh herbal yang dicampur dengan perasan lemon.
Berkumur air garam membantu menarik air sehingga dahak jadi lebih encer dan mudah dikeluarkan.
Buatlah larutan dengan mencampur 1/2 sendok teh garam ke segelas air hangat. Lalu, kumur dengan larutan tersebut sebanyak 3–4 kali atau sampai kondisi Anda mulai membaik.
Penelitian menemukan bahwa jahe memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Itulah sebabnya, jahe dinilai mampu melawan infeksi penyebab batuk yang berlangsung di dalam saluran pernapasan.
Manfaat jahe sebagai obat batuk alami dapat diperoleh dengan minum air jahe 2 kali sehari. Anda juga bisa menambahkan potongan jahe pada teh atau susu.
Kunyit mengandung zat yang disebut kurkumin. Zat ini memiliki sifat anti-inflamasi (antiradang) yang mampu melawan peradangan akibat paparan partikel asing pada saluran pernapasan.
Cara mengolahnya cukup mudah. Anda bisa mencampur bubuk kunyit dengan segelas susu hangat untuk meredakan rasa gatal pada tenggorokan.
Kandungan bromelain dalam nanas membantu meredakan peradangan pada saluran pernapasan. Enzim ini juga membantu memecah dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Buah nanas yang kaya vitamin C ini bisa Anda makan secara langsung atau diolah menjadi jus.
Jika Anda ingin menjadikannya obat batuk alami saat hamil, cobalah konsumsi nanas setidaknya 2–3 kali sehari guna meredakan gejala batuk kering.
Thyme bisa digunakan sebagai obat batuk alami untuk ibu hamil berkat kandungan antioksidan flavonoid di dalamnya.
Anda dapat menyeduh 2 sendok teh daun thyme kering dalam secangkir air panas. Aduk rata dan tunggu beberapa menit, kemudian minumlah selagi hangat.
Anda dapat membuat sup yang terbuat dari campuran kaldu tulang, bawang putih, dan kunyit untuk meredakan batuk saat hamil.
Kaldu tulang mengandung elektrolit (natrium) sehingga tubuh bisa lebih mudah menyerap cairan yang masuk.
Sebagai obat batuk alami, bawang putih dan kunyit membantu menyembuhkan batuk dengan cara meredakan peradangan yang menyebabkan tenggorokan gatal.
Daun mint mengandung menthol yang mampu memberikan efek hangat dan lega pada tenggorokan sekaligus mengencerkan lendir pada saluran pernapasan.
Namun, jika Anda ingin menjadikannya obat batuk alami, sebaiknya pilih daun berkualitas segar supaya manfaatnya optimal. Pilihlah daun mint yang masih segar, berwarna hijau cerah, dan tidak bernoda.
Di samping minum obat batuk apotek dan alami untuk ibu hamil, Anda juga dapat melakukan sejumlah langkah sederhana berikut untuk mempercepat penyembuhan.
Usahakan agar kebutuhan gizi ibu hamil tetap terpenuhi dengan baik meski sedang mengalami batuk. Perhatikan juga beragam makanan yang sepatutnya dihindari selama kehamilan.
Apabila batuk pada ibu hamil tidak kunjung sembuh dengan obat medis, alami, maupun perawatan rumahan, sebaiknya periksakan lebih lanjut dengan dokter.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Amanda Rumondang Sp.OG
Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar