Ada berbagai kondisi yang ibu rasakan selama masa kehamilan, salah satunya adalah mulut pahit saat hamil. Apa penyebab mulut pahit saat hamil? Bagaimana cara mengatasinya? Berikut ulasannya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Ada berbagai kondisi yang ibu rasakan selama masa kehamilan, salah satunya adalah mulut pahit saat hamil. Apa penyebab mulut pahit saat hamil? Bagaimana cara mengatasinya? Berikut ulasannya.
Rasa pahit pada mulut ibu juga terasa seperti menelan logam atau bahan metalik yang tidak enak.
Keluhan saat hamil yang satu ini bisa membuat ibu kehilangan nafsu makan dan pada akhirnya berpengaruh terhadap kesehatan janin.
Berikut penyebab mulut pahit saat hamil atau dysgeusia yang perlu ibu ketahui.
Salah satu penyebab rasa pahit pada lidah ibu hamil adalah perubahan hormon estrogen selama kehamilan.
Perubahan hormon ini memicu lidah lebih sensitif terhadap makanan dan penciuman lebih tajam.
Meski kondisi ini mengganggu, mulut pahit biasanya hanya dialami saat trimester pertama kehamilan, sama seperti morning sickness.
Rasa pahit di mulut kemudian akan hilang seiring berjalannya waktu.
Mengutip dari Cleveland Clinic, kondisi mulut yang kurang bersih bisa menjadi penyebab rasa mulut dan lidah pahit saat hamil.
Kalau ibu jarang menyikat gigi, bisa memicu masalah gusi dan gigi seperti infeksi, periodontitis, dan gingivitis (radang gusi).
Bila ibu hamil berobat ke dokter gigi, biasanya akan mendapatkan resep untuk mengobati infeksi gigi.
Mulut pahit saat hamil juga bisa karena kandungan suplemen multivitamin logam berat, seperti:
Selain itu, obat flu seperti pelega tenggorokan juga bisa membuat lidah merasakan bau besi.
Biasanya rasa ini akan hilang setelah tubuh memproses vitamin dan obat tersebut.
Namun, kalau mulut pahit tetap terasa meski sudah selesai minum obat, segera konsultasikan ke dokter.
Rasa mual sampai ingin muntah adalah tanda-tanda hamil yang paling sering dialami. Kondisi ini bisa memicu rasa pahit pada lidah ibu.
Asam lambung dan enzim berpengaruh pada indera pengecapan.
Kalau ibu punya masalah pada lambung seperti GERD, biasanya sering mengeluhkan rasa pahit pada mulut.
Sebagian ibu hamil bahkan merasa lidah sangat asam karena asam lambung.
Kalau ibu pernah menjalani operasi telinga atau bell palsy yang berhubungan dengan otot wajah, kemungkinan besar akan mengalami mulut pahit saat hamil.
Menurut American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, prosedur operasi telinga bisa menyebabkan hilang pengecapan.
Pada sebagian kasus, operasi pada leher juga bisa memicu trauma sehingga pengecapan tidak bisa sempurna.
Rasa pahit pada mulut ibu selama kehamilan memang tidak nyaman. Kalau Ibu membiarkannya terlalu lama, bisa berpengaruh pada nafsu makan.
Nafsu makan yang buruk bisa membuat asupan gizi untuk ibu dan janin terganggu. Sebelum itu terjadi, berikut cara mengatasi mulut pahit saat hamil.
Makanan dengan tingkat keasaman tinggi bisa meningkatkan produksi air liur dan memecah rasa pahit dalam mulut ibu.
Bila ibu mulai merasa lidah pahit, bisa mengonsumsi buah asam seperti jeruk, lemon, anggur. Ibu bisa juga makan makanan asam seperti acar.
Setelah makan makanan asam, pastikan untuk banyak minum air putih karena tingkat keasaman yang tinggi bisa merusak kesehatan gigi.
Untuk mengatasi lidah pahit saat hamil, ibu bisa mulai rutin menyikat lidah saat baru bangun tidur.
Bisa juga langsung menyikat segera setelah merasa lidah pahit atau saat ibu hamil seperti menelan rasa logam.
Setelah menyikat lidah, kumur-kumur dengan campuran air soda kue.
Cairan tersebut membantu menetralkan keseimbangan pH mulut dan menjaga rasa tetap segar dan bersih.
Ibu hamil yang memiliki masalah pada gusi, seperti gingivitis (radang gusi), sebaiknya langsung konsultasi dengan dokter gigi spesialis gusi.
Pasalnya, radang gusi bisa menjadi penyebab mulut pahit saat hamil. Radang gusi terjadi karena infeksi bakteri, sehingga gusi bengkak dan meradang.
Dokter akan menyarankan untuk membersihkan dan memperbaiki gigi yang rusak.
Kondisi mulut yang pahit memang membuat ibu tidak nyaman. Bila mengalami hal ini dalam waktu yang cukup lama, segera konsultasikan ke dokter.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar