Kehamilan dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan ibu, termasuk kualitas tidurnya. Bukan hanya susah tidur, ibu hamil rupanya juga kerap mengalami mimpi buruk.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Kehamilan dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan ibu, termasuk kualitas tidurnya. Bukan hanya susah tidur, ibu hamil rupanya juga kerap mengalami mimpi buruk.
Jika kebanyakan masalah tidur saat hamil disebabkan oleh perubahan hormon dan ukuran perut yang semakin membesar, apakah mimpi buruk juga disebabkan hal yang sama?
Lalu adakah cara yang bisa digunakan untuk mengatasi mimpi buruk saat hamil supaya ibu bisa beristirahat dengan tenang? Temukan jawabannya melalui artikel berikut!
Mengutip dari laman Sleep Foundation, mimpi buruk pada ibu hamil akan sangat dipengaruhi oleh apa yang Anda rasakan dan lakukan pada siang harinya.
Secara garis besar, arti dari mimpi buruk tersebut adalah kekhawatiran yang ibu rasakan selama kehamilan. Ini termasuk ketakutan akan persalinan, peralihan peran menjadi ibu, dan masih banyak lagi.
Berikut adalah dugaan arti mimpi buruk saat hamil berdasarkan kondisi yang ibu temui.
Perlu ibu ingat bahwa mimpi adalah gambaran pikiran bawah sadar dan tidak menandakan akan datangnya peristiwa buruk.
Mimpi buruk merupakan hal yang wajar terjadi selama kehamilan. Alih-alih terus merasa cemas, ibu bisa mencari penyebabnya untuk menentukan penanganan yang tepat sehingga mimpi tersebut tidak terulang.
Berikut adalah beberapa kondisi yang diduga merupakan penyebab ibu hamil lebih sering mimpi buruk.
Salah satu perubahan yang terjadi selama kehamilan adalah peningkatan hormon kortisol, terutama saat memasuki trimester ketiga.
Kelebihan hormon kortisol dalam tubuh akan membuat ibu lebih mudah stres sehingga mengundang mimpi buruk.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang diterbitkan dalam BMC Pregnancy and Childbirth pada 2016.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa 406 ibu hamil berusia 17–40 tahun mengaku lebih sering mengalami mimpi buruk saat memasuki trimester tiga kehamilan.
Kecemasan merupakan hal yang sering dialami ibu hamil. Pikiran tentang kondisi janin, kesehatan ibu, dan proses persalinan kerap kali menimbulkan rasa cemas bahkan hingga menyebabkan stres.
Ketika pikiran negatif itu terbentuk, ibu mungkin akan terus menyimpannya dalam alam bawah sadarnya sehingga mengalami mimpi buruk.
Meski ibu awalnya tertidur dengan perasaan tenang, kecemasan yang ia rasakan pada pagi hari tetap bisa mengakibatkan mimpi buruk.
Perubahan bentuk badan, hormon kehamilan, dan adanya tekanan pada daerah perut sering kali menyebabkan gangguan tidur pada ibu hamil.
Belum lagi, ibu mungkin tidak bisa mengambil posisi tidur yang nyaman seperti saat sebelum hamil.
Kenaikan suhu tubuh ibu selama kehamilan juga akan mengurangi kenyamanan pada malam hari. Semua ini membuat ibu lebih rentan mengalami mimpi buruk.
Terlepas dari berbagai penyebab tersebut, kehamilan memang merupakan sebuah fase yang akan Anda lalui dengan berbagai emosi, mulai dari bahagia, semangat, hingga khawatir.
Oleh karena itu, sangat wajar jika benak Anda memunculkannya dalam bentuk mimpi buruk. Yang perlu ibu pahami adalah mimpi buruk bukanlah pertanda datangnya peristiwa buruk.
Jika Anda kerap mimpi buruk, cobalah untuk melakukan beberapa hal berikut untuk membuat pikiran dan perasaan Anda menjadi lebih tenang.
Salah satu cara untuk menjaga kualitas tidur saat hamil adalah dengan menciptakan suasana kamar tidur yang nyaman.
Ibu bisa membuat kamar terasa lebih nyaman dengan meredupkan penerangan, menghilangkan sumber kebisingan, dan menyesuaikan suhu ruangan.
Selain itu, penting juga untuk memilih posisi tidur saat hamil yang nyaman dan aman. Dengan begitu, ibu tidak akan mudah terbangun saat tengah malam.
Sebelum tidur, ibu bisa melakukan relaksasi terlebih dahulu supaya pikiran lebih tenang, misalnya dengan mendengarkan musik, meditasi, atau membaca buku.
Namun, sebisa mungkin hindari bermain gadget, menonton televisi, atau bekerja menggunakan laptop.
Paparan cahaya berlebihan dari benda elektronik tersebut justru dapat mengganggu upaya ibu untuk tidur sehingga meningkatkan risiko mimpi buruk saat hamil.
Cara lain yang bisa ibu lakukan untuk mengatasi mimpi buruk adalah membicarakannya dengan suami, keluarga, atau teman dekat.
Dengan begitu, ibu diharapkan bisa menjadi lebih tenang karena beban pikirannya tidak ditanggung sendirian.
Ibu juga bisa mengobrol tentang hal-hal yang menyenangkan sebelum tidur supaya lebih tenang.
Untuk menyalurkan energi negatif yang didapat dari mimpi buruk, American Pregnancy Association menyarankan ibu untuk melakukan journaling dengan menuliskan apa yang ibu alami di dalam mimpi.
Mimpi yang tertuang dalam bentuk tulisan diharapkan dapat mengurangi kecemasan saat hamil dan menyadarkan ibu bahwa kejadian buruk itu hanya berada di alam bawah sadarnya.
Meski merupakan hal yang wajar, jika mimpi buruk terus datang dan ibu mulai merasa stres karenanya, bicarakan kondisi ini dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar