Selama masa kehamilan, Anda tentunya harus lebih memperhatikan setiap makanan yang dikonsumsi. Sesuatu yang Anda konsumsi tidak hanya berdampak pada diri Anda sendiri, tapi juga janin dalam kandungan. Namun, sering kali keinginan untuk makan enak saat hamil tidak dapat ditahan, ada kalanya Anda ngidam makanan yang menggugah selera dan gurih seperti steak.
Mengapa ibu bisa ngidam makan steak saat hamil?
Tidak ada yang tahu kapan datangnya ngidam. Bisa saja ngidam hadir di jam-jam yang tak terduga, bisa saja pada tengah malam, di lain waktu ngidam juga bisa datang saat siang hari.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan ibu hamil ngidam, yaitu perubahan hormon di saat hamil serta meningkatnya kemampuan indera penciuman dan indera perasa yang juga berpengaruh terhadap keinginan ibu hamil untuk mengonsumsi makanan yang lebih spesifik.
Terkadang ngidam ibu hamil yang tidak biasa juga dapat dipengaruhi oleh kurangnya asupan nutrisi tertentu. Ketika tubuh Anda kekurangan satu unsur gizi, tubuh akan memanifestasi kebutuhan ini menjadi sebuah dorongan untuk mengonsumsi makanan yang dapat memenuhi asupan tersebut.
Biasanya, ibu hamil cenderung menginginkan makanan dengan cita rasa yang asin dan pedas. Hal ini wajar, mengingat ibu hamil membutuhkan asupan sodium yang berguna untuk meningkatkan volume darah.
Saat hamil, ibu harus mengonsumsi sodium lebih banyak dari biasanya karena tubuh membutuhkan persediaan darah tambahan yang penting untuk perkembangan janin.
Tak heran jika ibu ngidam makan steak saat hamil. Selain penuh rasa, daging juga mengandung zat besi yang juga akan membantu meningkatkan volume darah. Seperti yang sudah banyak diketahui, kurangnya zat besi dapat membuat janin berisiko lahir prematur.
Amankah makan steak saat hamil?
Sebetulnya, sah-sah saja kalau Anda ingin makan steak saat hamil. Makanan ini dipenuhi gizi yang akan berguna untuk kesehatan janin Anda. Namun, jika Anda adalah penikmat steak dengan tingkat kematangan rare, ada baiknya Anda mengganti pesanan untuk sementara waktu sampai masa kehamilan selesai.
Anda mungkin merasa selama kualitas daging yang dipesan adalah yang terbaik, Anda tidak perlu khawatir dengan adanya risiko penyakit yang mengintai. Nyatanya, daging mentah atau yang tidak dimasak sampai matang masih memiliki kemungkinan adanya kandungan bakteri di dalamnya.
Berikut adalah kondisi yang umumnya dapat muncul karena konsumsi daging mentah.
Toksoplasmosis
Bakteri atau parasit yang ada pada daging mentah dapat meningkatkan risiko Anda terkena toksoplasmosis. Toksoplasmosis adalah infeksi pada manusia yang disebabkan oleh parasit kecil bernama Toxoplasma gondii.
Selain makan daging steak dengan tingkat kematangan yang tidak sempurna saat hamil, infeksi toksoplasma bisa didapat dari konsumsi susu domba yang tidak dipasteurisasi. Parasitnya juga ditemukan pada sayur atau buah yang tidak dicuci dan kotoran kucing.
Toksoplasmosis akan menimbulkan gejala yang mirip dengan penyakit flu seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan setelah beberapa minggu terinfeksi.
Pada beberapa kasus, infeksi ini malah tidak memiliki gejala. Penyakitnya memang cenderung ringan, tapi jika Anda terinfeksi pada awal kehamilan, hal ini dapat menyebabkan masalah serius pada kesehatan janin bahkan keguguran.
Toksoplasma akan menginfeksi plasenta dan janin lalu memunculkan kondisi congenital toksoplasmosis. Kebanyakan bayi yang terkena kondisi ini lahir dengan sehat.
Namun, ternyata infeksi memberikan dampak jangka panjang pada bayi di bulan-bulan atau tahun berikutnya.
Beberapa gejalanya pada anak adalah kerusakan pada mata, masalah pendengaran, dan masalah perkembangan otak.
Keracunan salmonella
Jika Anda makan daging steak yang tidak matang saat hamil, Anda juga memiliki kemungkinan mengalami keracunan bakteri salmonella.
Sistem kekebalan pada saat hamil tidak bekerja sebaik ketika Anda sedang tidak hamil. Sehingga, hal tersebut juga akan berdampak pada kerja imun yang berkurang dalam melindungi janin dari zat-zat asing seperti infeksi bakteri.
Meski keracunan salmonella tidak akan memberi dampak yang serius pada janin, efeknya tetap akan menyiksa Anda. Gejalanya meliputi muntah-muntah yang disertai diare, nyeri perut, sakit kepala, dan demam.
Tidak hanya pada daging mentah, bakteri salmonella juga dapat ditemukan pada produk hewani mentah lainnya seperti telur dan susu.
Makan steak yang aman saat hamil
Meski risiko seperti toksoplasmosis sangat jarang terjadi pada ibu hamil, Anda tetap harus melakukan pencegahan agar keadaan Anda dan bayi tetap sehat sampai persalinan nanti.
Bakteri tersebut dapat mati ketika dimasak dengan suhu kurang lebih 80℃ atau sampai matang secara keseluruhan.
Ketika Anda memesan steak di restoran, mintalah steak dengan tingkat kematangan sempurna atau well done. Tingkat kematangan medium tidak disarankan karena daging di tengahnya masih berwarna kemerahan.
Jika Anda tiba-tiba ngidam makan steak dan ingin membuatnya sendiri di rumah, lakukan tips berikut ini agar tetap aman dikonsumsi saat hamil:
- Letakkan daging di laci pembeku, pastikan ditempatkan pada wadah terpisah dan tertutup agar sarinya tidak mengenai makanan lain.
- Jangan meletakkan daging steak yang sudah masak di atas talenan bekas memarinasi daging mentah. Bila Anda membutuhkan tempat untuk memotong daging, cuci dahulu talenan dengan sabun antibakteri.
- Masaklah daging sampai matang. Untuk memastikannya, Anda bisa menggunakan termometer. Jika tidak memiliki termometer, cek dengan menekan jari Anda di atas daging steak. Daging yang sudah matang teksturnya akan terasa seperti permukaan telapak tangan bagian dalam di bawah ibu jari saat Anda menautkan ujung jari kelingking dengan ibu jari. Berikut panduannya.
- Cuci tangan dan seluruh peralatan sebelum Anda mulai memasak.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]