Mungkin Anda termasuk orang yang suka makan sate, termasuk saat hamil. Kombinasi daging dan saus kacang tentu menggugah selera. Namun, Anda mungkin bertanya-tanya, apakah boleh makan sate saat hamil. Yuk, cari tahu jawabannya di sini ya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Mungkin Anda termasuk orang yang suka makan sate, termasuk saat hamil. Kombinasi daging dan saus kacang tentu menggugah selera. Namun, Anda mungkin bertanya-tanya, apakah boleh makan sate saat hamil. Yuk, cari tahu jawabannya di sini ya.
Mengonsumsi daging memang baik untuk memenuhi kebutuhan zat besi. Zat besi adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil. Namun, sebaiknya ibu berhati-hati jika makan sate saat hamil ya.
Pasalnya, cara mengolah sate berisiko menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu dan janin yang dikandungnya.
Hal ini karena daging yang dibakar tidak matang dengan sempurna. Akibatnya daging tersebut rentan menjadi tempat perkembangbiakan bakteri penyebab penyakit.
Bukan hanya sate, pada dasarnya ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi daging, ayam ataupun ikan yang tidak matang sempurna.
Selain sate, beberapa contoh masakan lain yang sebaiknya ibu hamil hindari adalah:
Apa saja penyakit yang dapat diakibatkan oleh daging yang kurang matang? Yuk simak pada penjelasan berikutnya ya.
Berikut ini beberapa penyakit yang berisiko ditimbulkan akibat makan sate atau daging yang kurang matang saat hamil.
Salah satu jenis bakteri patogen yang dapat mengkontaminasi daging sate adalah E.Coli. Jenis bakteri ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada ibu hamil, demam hingga diare berdarah.
Selain terinfeksi E. Coli, makan sate saat hamil jika terkena infeksi bakteri salmonella. Bakteri ini dapat menyebabkan radang usus dan demam tifoid pada ibu hamil.
Selain berdampak buruk pada ibu hamil, konsumsi daging yang kurang matang juga dapat berisiko pada keselamatan janin. Hal ini karena kemungkinan infeksi listeria.
Listeriosis dapat menyebabkan keguguran dan bayi lahir prematur. Melansir American Pregnancy, ibu hamil berisiko lebih tinggi terinfeksi listeria daripada orang lain pada umumnya.
Selain listeriosis, penyakit lain yang juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan bayi dalam kandungan adalah parasit toksoplasma.
Mengutip CDC, parasit ini dapat menular melalui makanan mentah dan berisiko menyebabkan keguguran dan bayi lahir cacat.
Jika ingin makan sate, sebaiknya Anda membuatnya sendiri agar dapat memastikan bahan-bahan dan proses pengolahannya higienis dan bebas bakteri.
Pada dasarnya tidak masalah mengonsumsi sate selama Anda dapat memastikan dagingnya benar-benar matang.
Menurut panduan dari Centers for Disease Control and Prevention, berikut ini suhu yang disarankan untuk mematangkan daging dengan baik.
Pemanasan daging pada suhu yang tepat dapat membunuh bakteri yang terdapat pada daging sehingga meminimalisir infeksi pada ibu hamil dan janinnya.
Untuk memastikan kematangan daging, sebaiknya tidak dengan cara melihatnya saja melainkan menggunakan termometer untuk mengukur suhunya.
Selain berhati-hati makan sate saat sedang hamil, Anda juga sebaiknya memperhatikan cara mengolah makanan secara umum agar terjaga kesehatannya.
Ikutilah sejumlah tips mengolah makanan berikut ini agar terhindar dari kontaminasi bakteri.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar