Perubahan hormon dan perkembangan janin sering kali membuat ibu hamil merasakan nyeri pada beberapa bagian tubuh. Sebagai solusinya, banyak ibu hamil memilih pakai koyo karena produk ini praktis dan tidak perlu dikonsumsi sebagaimana obat pereda nyeri.
Koyo memang sudah lama terbukti ampuh mengatasi nyeri berkat kandungan analgesik di dalamnya. Akan tetapi, sebenarnya bolehkah ibu hamil pakai koyo? Adakah efek samping koyo yang perlu dikhawatirkan? Temukan jawabannya melalui informasi berikut.
Apakah ibu hamil boleh pakai koyo?
Sampai saat ini, tidak ada larangan penggunaan koyo pada ibu hamil. Artinya, ibu hamil boleh pakai koyo asalkan sesuai petunjuk yang tertara pada kemasan. Selain itu, perhatikan bahan kimia yang digunakan pada koyo tersebut.
Bahan-bahan kimia yang biasanya ada pada koyo adalah menthol, camphor, capsaicin, dan analgesik topikal, seperti methyl salicylate atau glycol salicylate.
Kombinasi bahan tersebut akan memberikan sensasi hangat pada kulit dan mengirimkan sinyal ke otak untuk mengurangi pegal pada ibu hamil.
Methyl salicylate juga dapat mengurangi peradangan yang mungkin membuat nyeri memburuk.
Cara kerja koyo adalah dengan melepaskan sejumlah kecil obat yang kemudian terserap oleh kulit. Dari sinilah bahan kimia tersebut akan masuk ke aliran darah dan merangsang otak untuk mengirimkan sinyal pereda nyeri.
Dibandingkan obat pereda nyeri, penggunaan koyo memang kerap menjadi pilihan karena bahan kimia yang terserap relatif lebih kecil.
Meski begitu, Ibu tetap perlu berhati-hati terhadap beberapa merk koyo dengan kandungan analgesik yang lebih kuat, seperti buprenorphin dan fentanil.
Pasalnya, pemakaian analgesik tersebut selama kehamilan membutuhkan izin dokter.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Efek samping koyo pada ibu hamil
Meski cukup ampuh mengurangi rasa nyeri, beberapa orang mungkin mengalami iritasi kulit saat pakai koyo karena reaksi alergi.
Risiko alergi ini bisa meningkat pada ibu hamil lantaran kulit mereka cenderung lebih sensitif selama kehamilan.
Reaksi alergi pada kulit akibat pemakaian koyo biasanya ditandai dengan ruam kemerahan atau gatal di sekitar tempat pelekatan.
Jika mengalami kondisi tersebut, Ibu sebaiknya segera melepaskan koyo dari kulit. Iritasi akan berkurang dengan sendirinya saat penyebabnya dihilangkan, tapi segeralah hubungi dokter jika kulit Ibu tidak membaik.
Koyo seharusnya tidak menyebabkan kenaikan suhu tubuh karena sensasi hangat ini hanya tersalurkan di area koyo ditempelkan.
Karena itu, Ibu sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jika suhu tubuh Ibu justru meningkat saat memakai koyo.
Tips pakai koyo saat hamil
Supaya ibu hamil bisa merasa nyaman dan aman selama pakai koyo untuk mengurangi nyeri serta pegal, berikut adalah beberapa tips yang dapat dicoba.
- Pilih koyo dengan level panas yang rendah. Sebaiknya jangan langsung memakai koyo dengan panas yang tinggi atau koyo cabai.
- Jangan menggunakan koyo lebih dari delapan jam untuk meminimalkan risiko iritasi.
- Jangan menempelkan koyo pada titik yang sama lebih dari 3–4 kali dalam sehari.
- Hindari penggunaan koyo bersamaan dengan sumber panas lainnya, seperti kompres hangat atau bantal panas.
Beberapa ibu hamil mungkin justru tidak nyaman dengan sensasi panas yang dihantarkan koyo. Jika Ibu merasakan hal yang sama, tidak perlu memaksakan diri untuk memakai koyo.
Masih ada berbagai cara untuk mengurangi pegal-pegal saat hamil. Berikut adalah beberapa di antaranya, seperti yang disebutkan pada laman Singapore Health Service.
- Memijat lembut area yang pegal.
- Menggunakan penyangga perut khusus ibu hamil untuk menahan beban pada perut.
- Menggunakan kompres air hangat atau salep pereda nyeri khusus ibu hamil.
- Melakukan olahraga rutin yang sesuai dengan kondisi Ibu.
- Membiasakan tidur menyamping dengan penyangga di antara kaki.
- Menghindari berdiam dengan satu posisi dalam waktu yang lama.
Menggunakan koyo saat hamil memang cenderung aman dan minim efek samping, tetapi Ibu sebaiknya tetap memperhatikan apakah terdapat gejala iritasi.
Selain itu, jangan menggunakan koyo terlalu lama dan segeralah pergi ke dokter apabila rasa pegal tidak kunjung membaik.
Dengan begini, dokter bisa mencari tahu penyebab utama pegal-pegal yang Ibu alami dan memberikan perawatan yang tepat.
Kesimpulan
- Ibu hamil boleh pakai koyo selama tidak terlalu sering dan tidak ada peringatan khusus dari dokter.
- Koyo akan mengurangi pegal-pegal saat hamil dengan menghantarkan panas dari bahan-bahan di dalamnya. Setelah meresap ke kulit, sensasi panas akan memblokir sinyal penyebab rasa nyeri.
- Beberapa ibu hamil mungkin mengalami iritasi kulit saat pakai koyo. Jika Ibu mengalaminya, segera lepas koyo dari kulit.
- Supaya tetap aman dan nyaman, hindari koyo yang terlalu panas, jangan menempelkannya lebih dari delapan jam, dan jangan menempelkannya pada titik yang sama selama lebih dari tiga kali.