backup og meta
Kategori

3

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Apakah Ibu Hamil Boleh Naik Pesawat? Ini Penjelasannya dari Sisi Medis

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 23/06/2021

    Apakah Ibu Hamil Boleh Naik Pesawat? Ini Penjelasannya dari Sisi Medis

    Ibu hamil ingin bepergian naik pesawat? Terkadang terselip rasa ragu untuk bepergian menggunakan moda transportasi udara saat sedang mengandung karena faktor keamanannya. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan lengkap seputar aturan ibu hamil naik pesawat. Mulai dari usia kehamilan sampai syarat-syaratnya.

    Amankah jika ibu hamil naik pesawat?

    Dikutip dari NHS, ibu hamil aman bepergian naik pesawat, selama memiliki asuransi perjalanan dan melindungi diri dengan vaksinasi.

    Terutama bila bepergian ke daerah atau negara yang memiliki penyakit tertentu.

    Sebelum perjalanan, sebaiknya ibu mengetahui atau mendapatkan kontak rumah sakit terdekat. Hal itu sangat penting bila sewaktu-waktu ibu membutuhkan perawatan medis tertentu.

    Pastikan juga asuransi perjalanan yang digunakan menerima perawatan kelahiran prematur, sebagai langkah berjaga-jaga.

    Di usia kehamilan berapa ibu hamil boleh naik pesawat?

    Mengutip dari Mayo Clinic, waktu ideal untuk bepergian dengan pesawat adalah saat usia kandungan sebelum 36 minggu.

    Tepatnya saat Anda masuk trimester kedua, sekitar usia kehamilan 20-27 minggu.

    Sementara bagi ibu hamil mengandung bayi kembar, waktu paling ideal adalah ketika usia kehamilan sebelum 32 minggu.

    Bepergian di trimester tiga kehamilan cenderung lebih melelahkan dan tidak nyaman. Hal itu disebabkan oleh perut yang sudah semakin membesar, ditambah rasa takut melahirkan tiba-tiba.

    Sementara itu, rasa tidak nyaman juga akan dirasakan ibu hamil bila naik pesawat di trimester pertama. Kondisi perut yang sering mengalami mual muntah atau morning sickness menjadi kendala terbesar.

    Selain itu, bepergian naik pesawat saat hamil muda membuat Anda rentan mengalami keguguran

    “Bila kehamilan dalam keadaan sehat dan tidak ada komplikasi kehamilan, bepergian saat hamil masih sangat aman,” jelas Sarah Reynolds, Konsultan Kebidanan dan Ginekolog di Bedford Hospital dikutip dari NHS.

    Syarat agar ibu hamil boleh naik pesawat

    Bepergian naik pesawat tidak membahayakan janin, selama tidak memiliki masalah atau komplikasi kehamilan yang serius. 

    Meski begitu, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa syarat agar ibu hamil tetap aman selama naik pesawat, yaitu sebagai berikut.

    Perhatikan peraturan dari pihak maskapai penerbangan

    Setiap maskapai penerbangan memiliki aturan berbeda seputar batas usia ibu hamil.

    Namun, dikutip dari NHS, rata-rata maskapai akan meminta surat keterangan dari dokter bila ibu terbang di usia kehamilan 28 minggu ke atas. 

    Surat keterangan dokter berisi keterangan bahwa ibu hamil dalam keadaan sehat tanpa komplikasi dan memastikan hari perkiraan lahir (HPL). 

    Periksa ke dokter untuk mengurangi risiko Deep Vein Thrombosis (DVT)

    Dikutip dari Royal College of Obstetricians & Gynaecologists, Deep Vein Thrombosis (DVT) adalah gumpalan yang terbentuk di kaki atau panggul. 

    Ibu hamil yang akan naik pesawat memiliki risiko lebih besar mengalami DVT karena akan duduk lama dalam perjalanan. Apalagi bila akan melakukan perjalanan lebih dari 4 jam.

    Namun, bila ibu hamil dengan kondisi berat badan berlebih, mungkin Anda akan disarankan untuk melakukan suntik heparin. Walau Anda tidak menempuh perjalanan lebih dari 4 jam.

    Suntikan tersebut mengencerkan darah dan membantu mencegah DVT. Penyuntikan dilakukan sebelum penerbangan dan selama bepergian.

    Dokter akan meresepkan dan memberi surat keterangan untuk keamanan karena Anda membawa suntikan ke dalam pesawat.

    Disarankan untuk melakukan vaksinasi

    Pemberian vaksin pada ibu hamil disarankan bila Anda akan bepergian ke daerah yang rentan terhadap penyakit. 

    Beberapa jenis vaksin memang tidak direkomendasikan untuk ibu hamil karena bisa membahayakan janin.

    Namun, ada jenis vaksin yang bisa diberikan pada ibu hamil, seperti tetanus toksoid (TT), hepatitis A, dan hepatitis B. 

    Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan vaksin yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda dan daerah tujuan yang akan dikunjungi.

    Perhatikan asupan makanan

    Selama perjalanan, Anda harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi agar kesehatan ibu hamil dan janin tetap terjaga dengan baik.

    Hindari mengonsumsi makanan dengan kadar gas tinggi, seperti kacang-kacangan, brokoli, atau kol. Makanan tersebut bisa membuat perut tidak nyaman, begah, sampai diare pada ibu hamil.

    Sebaiknya konsumsilah buah segar selama perjalanan, seperti pisang, buah naga, apel, atau alpukat yang mengenyangkan. 

    Tidak lupa perbanyak minum air putih bila ibu hamil akan naik pesawat. Meski efeknya jadi sering buang air, itu akan lebih baik daripada Anda mengalami dehidrasi.

    Pilih kursi di pinggir lorong

    Duduk lama saat di naik pesawat bisa memicu kaki bengkak pada ibu hamil. Sebaiknya Anda memilih kursi di pinggir lorong agar mudah keluar dan masuk saat akan berjalan di lorong.

    Berjalan di lorong membantu ibu hamil untuk meregangkan kaki dan sirkulasi darah lebih lancar.

    Kehamilan bisa membuat Anda tetap bepergian dengan naik pesawat. Meski ibu hamil naik pesawat terbilang aman, tetap harus konsultasi ke dokter untuk memeriksa kondisi Anda dan janin.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 23/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan