Apakah ibu hamil boleh makan jeroan? Hal ini sering dipertanyakan karena jeroan dianggap sebagai makanan penyebab kolesterol tinggi. Untuk mengetahui jawaban sebenarnya, simak penjelasan mengenai fakta makan jeroan saat hamil di bawah ini.
Apa yang terkandung dalam jeroan?
Jeroan adalah organ hewan yang dapat dikonsumsi. Hati (ati), ampela, jantung, otak, dan usus adalah beberapa organ yang paling sering dikonsumsi.
Organ ini bisa berasal dari ayam, bebek, sapi, domba, atau hewan lain yang biasanya dimakan.
Meski sering memperoleh stigma negatif, jeroan juga memiliki kandungan gizi yang bermanfaat untuk tubuh. Kandungan gizi dalam jeroan tergantung dari bagian mana yang dikonsumsi.
Misalnya, ati ayam mengandung protein serta variasi vitamin dan mineral, seperti zat besi, zinc, magnesium, fosfor, kalsium, kalium, selenium, vitamin B, vitamin A, dan vitamin C.
Kandungan yang hampir sama juga ada pada jantung dan ampela ayam meskipun kadarnya beda.
Sementara itu, otak sapi mengandung protein, zat besi, kalium, kalsium, magnesium, selenium, fosfor, zinc, serta beberapa vitamin, yaitu vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan vitamin E.
Otak sapi juga mengandung asam lemak omega-3 yang bagus untuk perkembangan otak bayi dan anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Lalu, bolehkah ibu hamil makan jeroan?
Anggapan bahwa ibu hamil tidak boleh makan jeroan hanyalah mitos belaka. Pada dasarnya, Anda tetap boleh makan jeroan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi saat hamil.
Kandungan gizi dalam ati, ampela, dan otak sapi juga bisa mendukung tumbuh-kembang janin.
Contohnya, protein pada jeroan akan mendukung pertumbuhan organ janin. Protein juga dapat mendukung perkembangan rahim dan meningkatkan pasokan darah ibu hamil.
Kombinasi mineral dalam jeroan, seperti zat besi, kalium, dan natrium, juga akan meningkatkan volume darah dan mencegah anemia pada ibu hamil.
Asam lemak omega-3 dalam otak sapi penting untuk perkembangan otak dan retina mata bayi. Zat gizi ini bahkan dapat membantu mencegah depresi setelah melahirkan (depresi postpartum).
Kandungan vitamin B kompleks di dalam jeroan, termasuk asam folat, juga membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin.
Makan jeroan saat hamil sebaiknya tidak berlebihan
Meski bermanfaat, jeroan tidak boleh dimakan setiap hari. Ibu hamil sebaiknya hanya makan jeroan satu atau dua kali dalam sebulan.
Ati ayam mengandung jenis vitamin A, yaitu retinol dalam jumlah yang tinggi. Kelebihan vitamin A pada ibu hamil dapat membahayakan kondisi janin.
Kelebihan vitamin A juga bisa meningkatkan risiko keguguran dan mengganggu proses tumbuh-kembang janin, terutama pada trimester pertama kehamilan.
Jeroan termasuk makanan yang tinggi lemak dan kolesterol. Dikutip dari FoodData Central, 100 gram (g) ati ayam mengandung 4,83 g lemak dan 345 miligram (mg) kolesterol.
Ampela ayam sebanyak 100 g mengandung 2,68 g lemak dan 370 mg kolesterol. Sementara itu, kandungan kolesterol dalam 100 g otak sapi bahkan dapat mencapai 3.010 mg.
Kadar kolesterol memang meningkat secara alami selama kehamilan. Namun, mengonsumsi jeroan secara berlebihan bisa membuat kadar kolesterol melonjak sehingga berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin.
Dilansir dari laman MotherToBaby, kadar kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional, preeklampsia, hingga persalinan prematur.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk membatasi porsi makan jeroan. Apabila perlu, tanyakan pada dokter kandungan untuk mengetahui manfaat dan risikonya.
Mengolah jeroan harus dengan benar, ya!
Jeroan mengandung banyak kotoran dan bakteri seperti daging pada umumnya. Sebaiknya, Anda memastikan bahwa jeroan sudah dalam keadaan bersih sebelum dimakan.
Selain itu, pastikan pula jeroan sudah dimasak sampai benar-benar matang. Hal ini akan membunuh bakteri Salmonella yang menempel pada jeroan.
Apabila jeroan tidak matang sempurna, bakteri Salmonella bisa menimbulkan penyakit infeksi pada ibu hamil yang berisiko membahayakan kondisi ibu dan janin.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai aturan konsumsi jeroan saat hamil, ada baiknya konsultasikan langsung dengan dokter kandungan untuk mendapatkan informasi terbaik.
Kesimpulan
- Ibu hamil tetap boleh makan jeroan, seperti hati (ati), ampela, jantung, otak, atau usus.
- Namun, batasi konsumsi jeroan agar tidak lebih 1–2 kali dalam sebulan karena makanan ini cenderung tinggi lemak dan kolesterol.
- Makan jeroan secara berlebihan saat hamil bisa meningkatkan risiko komplikasi, seperti diabetes gestasional, preeklampsia, dan persalinan prematur.
- Pastikan jeroan yang dikonsumsi bersih serta dimasak hingga matang untuk menghindari infeksi bakteri yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]