Pernahkah Anda merasa bingung harus bertanya apa saat kontrol kandungan? Padahal, setiap pertanyaan bisa menjadi kunci penting untuk memahami kondisi janin dan kehamilan Anda. Berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan tentang kehamilan yang perlu ditanyakan ke dokter kandungan.
Daftar pertanyaan tentang kehamilan
Ibu hamil dianjurkan melakukan kontrol kandungan setidaknya enam kali dalam sembilan bulan.
Pemeriksaan kehamilan ini tidak hanya tentang cek fisik dan USG (ultrasonografi). Tanya-jawab atau konseling selama sesi ini juga penting dilakukan untuk memahami kondisi ibu dan janin.
Namun, kadang beberapa orang bisa lupa untuk mengajukan pertanyaan ke dokter kandungan atau bidan.
Beberapa contoh pertanyaan seputar ibu hamil dan janin berikut ini bisa membantu Anda memahami perjalanan kehamilan dengan lebih baik, mulai dari awal hingga jelang persalinan.
1. Apakah kondisi janin normal saya sesuai usia kehamilan?
Pertanyaan ini penting untuk memastikan perkembangan janin berjalan sebagaimana mestinya.
Dokter kandungan atau bidan biasanya akan memeriksa ukuran janin, detak jantung, dan posisi plasenta melalui pemeriksaan USG.
Apabila ada tanda-tanda keterlambatan pertumbuhan atau kelainan lainnya, dokter akan segera memberikan saran atau pemeriksaan lanjutan yang dibutuhkan.
2. Perlukah saya minum suplemen kehamilan?

Perlu diingat bahwa keadaan setiap kehamilan berbeda. Maka dari itu, kebutuhan gizi ibu hamil yang satu mungkin akan sangat berbeda dengan ibu hamil lainnya.
Banyak ibu hamil cukup meminum vitamin prenatal standar, tetapi ada pula yang membutuhkan tambahan zat besi, kalsium, atau asam folat lebih tinggi.
Konsultasi dengan dokter atau bidan dapat membantu menentukan apakah Anda membutuhkan suplemen tambahan. Ini didasarkan dari hasil cek laboratorium dan kondisi ibu secara menyeluruh.
3. Makanan apa saja yang perlu dihindari dan baik dikonsumsi?
Pola makan berperan besar dalam menjaga kesehatan ibu dan proses tumbuh-kembang janin.
Anda dapat memberikan pertanyaan ke dokter kandungan atau ahli gizi tentang makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan yang harus dihindari.
Umumnya, makanan yang baik untuk ibu hamil terdiri dari sayur dan buah segar, daging rendah lemak, telur, ikan, karbohidrat kompleks, serta susu dan olahannya.
Sementara itu, berikut ini adalah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat hamil.
- Ikan dengan kadar merkuri tinggi, seperti hiu, tuna sirip kuning, dan todak.
- Daging dan telur yang mentah atau setengah matang.
- Makanan mentah, seperti sushi atau lalapan yang tidak dicuci bersih.
- Susu dan olahan susu yang tidak dipasteurisasi.
- Minuman berkafein berlebihan dan minuman beralkohol.
4. Seperti apa tanda bahaya kehamilan yang perlu diwaspadai?
Munculnya keluhan saat hamil merupakan respons normal terhadap perubahan tubuh selama kehamilan. Namun, beberapa keluhan justru bisa menjadi tanda bahaya kehamilan.
Beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai ibu hamil adalah perdarahan, nyeri perut hebat, demam tinggi, dan gerakan janin yang tiba-tiba berkurang.
Dengan mengajukan contoh pertanyaan tentang kehamilan ini, Anda bisa lebih sigap dalam mengenali tanda bahaya dan mendapatkan penanganan medis yang diperlukan.
5. Apakah kenaikan berat badan saya sudah sesuai?
Kenaikan berat badan selama kehamilan adalah satu indikator penting kesehatan ibu dan janin.
Dikutip dari MedlinePlus, berat badan dapat naik sebanyak 11,5–16 kg selama masa kehamilan.
Jika dibagi ke dalam tiap trimester, berat badan dapat naik 1–2 kg saat trimester 1. Selanjutnya, berat badan akan naik 500 g pada setiap minggu setelahnya.
Berat badan yang naik terlalu cepat atau lambat dapat menandakan masalah kehamilan, seperti diabetes gestasional, preeklampsia, dan ukuran bayi lebih besar (makrosomia).
7. Bolehkah minum obat bebas saat hamil?
Sebagian besar ibu hamil pasti pernah mengalami keluhan ringan, misalnya sakit kepala, batuk, hidung tersumbat, hingga nyeri ulu hati (heartburn).
Perlu diingat bahwa tidak semua obat bebas aman digunakan selama kehamilan. Maka dari itu, penting untuk menanyakan obat apa saja yang boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.
Berikut ini adalah daftar obat bebas yang biasanya dianggap aman selama masa kehamilan.
- Paracetamol untuk mengatasi sakit kepala, nyeri, dan demam.
- Antasida, seperti magnesium carbonate dan calcium carbonate, untuk mengatasi gejala asam lambung naik.
- Guaifenesin dan dextromethorphan untuk mengurangi frekuensi batuk.
- Dekongestan semprot untuk meredakan gejala hidung tersumbat saat flu atau pilek.
Selalu tanyakan kepada dokter sebelum menggunakan obat bebas. Dokter Anda mungkin bisa menyarankan perawatan alami yang lebih aman untuk mengatasi keluhan ringan.
6. Bagaimana posisi janin saya sekarang?

Pertanyaan untuk dokter kandungan yang selanjutnya adalah bagaimana posisi janin Anda dari waktu ke waktu, terutama pada trimester 3.
Secara umum, posisi bayi yang paling ideal untuk persalinan normal adalah kepala di bawah (cephalic presentation).
Ketika janin belum berada dalam posisi ideal, dokter kandungan bisa menyarankan latihan atau posisi tidur tertentu untuk membantu mengubah posisi janin.
Informasi mengenai posisi janin yang didapatkan lewat USG ini akan menentukan apakah Anda bisa melahirkan normal atau perlu mempertimbangkan operasi caesar.
8. Apakah aktivitas sehari-hari saya aman untuk janin?
Setiap ibu hamil memiliki aktivitas harian yang berbeda, termasuk melakukan pekerjaan rumah atau bekerja di kantor. Itu sebabnya, hal ini perlu ditanyakan ke dokter kandungan Anda.
Dokter dapat memberikan panduan mengenai aktivitas mana yang aman dan mana yang harus dihindari.
Sejumlah pantangan aktivitas untuk ibu hamil antara lain mengangkat beban berat, berdiri atau duduk terlalu lama, serta melakukan olahraga intensitas tinggi.
9. Apakah saya boleh berhubungan intim saat hamil?
Pertanyaan seputar kehamilan ini kerap dianggap tabu. Padahal, ini sangat penting dipahami.
Jika dokter tidak mendiagnosis Anda punya kehamilan berisiko tinggi, berhubungan intim saat hamil umumnya terbilang aman dan boleh dilakukan pada trimester berapa pun.
Namun, dalam kondisi tertentu, seperti kelainan plasenta atau risiko kelahiran prematur, dokter akan memberlakukan pantangan.
Konsultasi langsung dengan dokter atau bidan dapat membantu mengurangi rasa khawatir Anda dan pasangan.
10. Vaksin apa saja yang perlu saya dapatkan selama hamil?
Selama kehamilan, ada beberapa vaksin untuk ibu hamil yang direkomendasikan, di antaranya vaksin DPT, vaksin influenza, serta vaksin hepatitis A dan B.
Vaksin ini berperan untuk melindungi ibu dan janin dari infeksi serius. Jika tidak dicegah, infeksi bisa menyebabkan komplikasi kehamilan, seperti keguguran atau cacat lahir.
Tanyakan juga kapan waktu terbaik untuk melakukan vaksinasi serta apakah ada efek samping yang perlu diwaspadai setelahnya.
Mengajukan pertanyaan tentang kehamilan seperti contoh di atas adalah hal yang penting ketika Anda melakukan kontrol dengan dokter kandungan atau bidan.
Tak hanya terkait kehamilan, Anda juga dapat mengajukan pertanyaan tentang persalinan agar momen kelahiran buah hati kelak berlangsung lancar.
Catat pertanyaan yang mungkin terlintas dalam benak Anda. Jangan lupa untuk membawa catatan pertanyaan tersebut saat pemeriksaan kehamilan berikutnya.
Kesimpulan
- Kontrol kandungan menjadi kesempatan untuk memahami kehamilan lebih dalam.
- Ibu hamil dapat menanyakan hal-hal seputar tumbuh-kembang janin, keamanan vaksin dan konsumsi obat, aktivitas harian, hingga tanda bahaya kehamilan.
- Membuat daftar pertanyaan tentang kehamilan membuat ibu hamil merasa lebih tenang dan terlibat aktif dalam menjaga janin tetap sehat.