Menurut studi dalam jurnal Frontiers in Psychology (2021), ibu hamil cenderung lebih sensitif terhadap bau-bau tertentu. Kondisi ini tergolong umum terjadi selama kehamilan.
Wewangian yang sebelumnya Anda sukai, seperti kopi atau parfum pasangan, mungkin saja malah akan memicu mual atau muntah saat hamil.
6. Kadar human chorionic gonadotropin (hCG)
Kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) merupakan tolak ukur bahwa kehamilan berjalan baik. Kadar hormon ini biasa memuncak pada minggu ke-6 kehamilan.
Pada ibu dengan kehamilan kembar, kadar hormon hCG tentu lebih tinggi daripada kehamilan tunggal. Oleh karena itu, rasa mual yang muncul juga cenderung lebih parah.
7. Kekurangan vitamin B6
Dokter kerap merekomendasikan suplemen vitamin B6 atau piridoksin untuk mengurangi gejala mual dan muntah pada trimester pertama kehamilan.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa bahwa wanita dengan gejala mual yang parah cenderung mengalami kekurangan vitamin B6.
8. Stres
Munculnya stres dapat berdampak buruk pada sistem pencernaan, misalnya dengan memicu sakit perut, mual, dan bahkan muntah.
Sangat penting bagi Anda untuk tidak terlalu stres saat hamil. Hal ini membantu mengurangi rasa mual, menjaga kehamilan, dan membuat kesehatan jiwa tetap terjaga.
9. Kelelahan
Kelelahan fisik dan mental ternyata juga bisa menjadi penyebab mual saat hamil. Oleh sebab itu, penting untuk beristirahat cukup agar tubuh tetap sehat dan mual perlahan berkurang.
10. Kehamilan pertama
Mual dan muntah biasanya cenderung lebih parah terjadi pada kehamilan pertama. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya kesiapan tubuh Anda dalam menghadapi kehamilan.
Secara fisik, tubuh mungkin belum siap menerima kadar hormon yang meningkat cukup drastis.
Sementara secara mental, Anda juga cenderung merasa stres dan cemas. Pada akhirnya, ini dapat berefek pada munculnya rasa mual saat hamil pertama.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar