Perubahan kulit pada ibu hamil umum terjadi, misal stretch mark, skin tag, hingga jerawat. Bagi ibu hamil yang mengalami skin tag, kondisi daging tumbuh ini tidak berbahaya dan dapat dihilangkan jika mengganggu.
Namun, apa sebenarnya penyebab dari skin tag pada ibu hamil? Bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan berikut untuk mengetahui jawabannya.
Fakta seputar skin tag pada ibu hamil
Skin tag adalah daging tumbuh yang muncul dan berwarna menyerupai kulit. Panjangnya biasanya hanya beberapa milimeter, seukuran sebutir beras atau lebih kecil.
Daging yang tumbuh di kulit ini sering kali ditemukan di area tubuh bagian bawah payudara, wajah, leher, dada, ketiak, atau selangkangan.
Mengutip Baby Center, penambahan berat badan dapat membuat Anda lebih mungkin terkena skin tag.
Artinya, skin tag yang terjadi pada ibu hamil umumnya berkaitan dengan kenaikan berat badan selama kehamilan.
Beruntung, skin tag saat hamil biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.
Akan tetapi, bila kondisi ini tidak kunjung hilang, bahkan setelah bayi Anda lahir dan malah mengganggu, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter.
Apa penyebab skin tag saat hamil?
Skin tag saat hamil sangat umum terjadi dan bukan sesuatu yang harus Anda khawatirkan. Kondisi ini memang kerap menjadi masalah ibu hamil yang disebabkan oleh perubahan kadar hormon.
Bahkan, melalui sebuah studi pada 2019, para peneliti menemukan hubungan positif yang tinggi antara kadar hormon leptin dan jumlah daging tumbuh pada kulit.
Sebelumnya, pada tahun 2010, sebuah studi pun menunjukkan hasil yang serupa.
Leptin itu sendiri adalah hormon yang dapat mendorong diferensiasi dan pertumbuhan sel epitel (kulit).
Jaringan lemak dari wanita hamil dan janin mensekresi leptin yang mungkin menjadi pemicu peningkatan tiba-tiba pertumbuhan skin tag saat hamil.
Selain itu, tumbuhnya daging kecil bisa disebabkan oleh gesekan yang berlebihan dari kontak kulit.
Kondisi pemicu lainnya, yakni adanya gesekan pakaian pada kulit, terutama di area seperti leher, bawah lengan, selangkangan, dan sekitar bra.
Kendati begitu, skin tag pada ibu hamil tidak akan membahayakan kehamilan atau memengaruhi kesehatan ibu maupun janin.
Perhatian!
Jangan pernah mencoba mengambil jalan pintas dengan memotong sendiri skin tag. Hal ini dapat dengan mudah menyebabkan infeksi dan perdarahan.
Bagaimana cara mengatasi skin tag pada ibu hamil?
Selama kehamilan, cara terbaik untuk menghilangkan skin tag, yakni dengan membiarkannya hilang sendiri.
Biasanya, selama beberapa bulan setelah ibu melahirkan, kadar hormon akan kembali normal dan daging tumbuh ini akan menghilang dengan sendirinya.
Daging yang tumbuh pada kulit benar-benar tidak berbahaya, kecuali bila menyebabkan iritasi parah.
Namun, jika Anda ingin menghilangkannya, diskusikan dahulu dengan dokter. Ini terutama bila kondisi ini menyebabkan berbagai gejala atau tanda berikut.
- Terasa menyakitkan.
- Berubah atau berbeda warna dari kulit di sekitarnya.
- Berdarah.
- Teksturnya berubah menjadi kencang.
- Tidak bisa menggoyangkannya dengan mudah.
Pada kondisi tersebut, dokter kulit mungkin dapat dengan mudah menghilangkan skin tag pada ibu hamil dengan beberapa metode berikut ini.
1. Pembekuan
Metode pembekuan atau cryotherapy dilakukan dengan cara membekukan tag menggunakan nitrogen cair. Hal ini akan membuat daging yang tumbuh di kulit terlepas.
Biasanya, tag akan lepas setelah sekitar 10 – 14 hari. Kendati begitu, Anda harus mewaspadai efek samping dari metode ini yang mungkin bisa menyebabkan peradangan pada kulit.
2. Mengeringkan
Ini adalah metode bedah dengan cara mengeringkan sejumlah jaringan menggunakan elektroda seperti jarum (elektrodesikasi).
Nantinya, elektrode tersebut akan mengalirkan arus listrik ke dalam jaringan.
3. Dibakar
Metode ini sering kali disebut dengan electrosurgery. Prosesnya dilakukan dengan cara dibakar menggunakan obat pembakar elektrik atau hyfrecator.
4. Memotong atau menggunting
Dokter mungkin akan mengangkat atau memotong skin tag pada ibu hamil menggunakan gunting, dengan atau tanpa anestesi. Cara ini dikenal dengan ligasi.
Apabila ukuran tag lebih kecil, Anda bisa melakukan pencabutan sendiri dengan cara mengikatkan tali atau benang gigi di bagian dasar daging tumbuh.
Namun, melakukannya sendiri tidak dianjurkan karena peralatan yang digunakan belum tentu steril.
Jangan pernah mencoba melepaskan sendiri tag yang besar karena akan mengeluarkan banyak darah.
Selain itu, tindakan tersebut bisa menimbulkan efek samping, seperti perdarahan, luka, atau bahkan infeksi. Oleh karena itu, sebaiknya pencabutan daging tumbuh hanya dilakukan oleh dokter.
Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai kondisi ini selama kehamilan Anda.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]