Salah satu komplikasi kehamilan yang patut diwaspadai selama masa kehamilan yakni sindrom HELLP. Tanpa pengobatan yang tepat dan cepat, masalah kesehatan ini dapat berakibat fatal untuk ibu dan janin dalam kandungan.
Apa itu sindrom HELLP?
Sindrom HELLP atau HELLP syndrome adalah komplikasi kehamilan yang memengaruhi darah dan liver (hati). Komplikasi ini cukup jarang terjadi dan termasuk ke dalam jenis preeklampsia.
Istilah sindrom HELLP dicanangkan oleh Dr. Louis Weinstein pada tahun 1982 untuk merujuk kelompok gejala pada ibu hamil yang mengalami kondisi sebagai berikut.
- H: hemolisis atau kerusakan sel darah merah.
- EL: peningkatan enzim liver atau hati.
- LP: jumlah trombosit rendah.
HELLP syndrome bisa mengancam jiwa. Terlebih, kondisi ini juga cukup sulit untuk didiagnosis karena gejala umum dari preeklampsia sering kali tidak disadari.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Sekitar 10–20% ibu hamil mengalami gangguan ini pada masa akhir kehamilan atau menjelang waktu persalinan. Sebagian besar kasus terjadi pada usia kehamilan 27–37 minggu.
Sementara itu, beberapa kasus lain terjadi dalam 48 jam sebelum kelahiran janin. Bahkan, kondisi ini bisa baru berkembang beberapa minggu setelah persalinan.
Tanda dan gejala sindrom HELLP
Dilansir dari MedlinePlus, sindrom HELLP saat hamil bisa menimbulkan gejala-gejala berupa:
- kelelahan atau tidak enak badan,
- penumpukan cairan di dalam tubuh,
- peningkatan berat badan,
- sakit kepala,
- mual dan muntah yang terus bertambah parah,
- rasa nyeri pada perut bagian atas kanan atau bagian tengah,
- pandangan kabur,
- mimisan atau perdarahan lain yang sulit berhenti, dan
- kejang.
HELLP syndrome bisa menyebabkan perdarahan pada liver. Akibatnya, bisa timbul rasa nyeri pada dada atau perut ibu.
Bagi beberapa wanita, gangguan ini mungkin saja terjadi tiba-tiba tanpa diawali gejala apa pun.
Jika ibu mengalami gejala sindrom HELLP seperti di atas selama masa kehamilan, segeralah cari pertolongan medis ke dokter atau IGD rumah sakit terdekat.
Penyebab sindrom HELLP
Penyebab pasti dari sindrom HELLP belum dapat diketahui. Akan tetapi, diketahui bahwa sindrom ini merupakan salah satu bentuk preeklampsia.
Terkadang, komplikasi kehamilan ini juga dapat berawal dari kondisi lain, seperti sindrom antifosfolipid.
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami HELLP syndrome yakni:
- hamil pada usia lebih dari 35 tahun,
- kelebihan berat badan atau obesitas,
- menderita preeklampsia selama hamil,
- mengalami diabetes atau penyakit ginjal,
- riwayat kehamilan kembar, dan
- memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Banyak ibu hamil yang mengidap sindrom HELLP memiliki riwayat hipertensi dan preeklampsia. Akan tetapi, sindrom ini juga bisa menjadi gejala awal dari preeklampsia.
Diagnosis sindrom HELLP
Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah komplikasi fatal akibat sindrom HELLP. Pada kunjungan yang pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi gejala berupa:
- nyeri perut, terutama pada bagian kanan atas,
- pembesaran liver,
- tekanan darah tinggi, dan
- pembengkakan kaki.
Jika diperlukan, dokter Anda mungkin juga akan melakukan tes darah untuk:
- menghitung kadar enzim liver untuk mengukur kerusakan sel,
- mengukur kadar bilirubin, yaitu zat hasil sel darah merah yang hancur, dan
- jumlah trombosit dan sel darah merah.
Pemeriksaan pencitraan, seperti CT scan, juga bisa dilakukan bila ada perdarahan pada liver. Pemeriksaan ini akan memperlihatkan kondisi tubuh ibu melalui gambar yang dihasilkan.
Dokter juga akan memeriksa kondisi janin dalam rahim lewat pemeriksaan nonstres dan USG.
Pemeriksaan nonstres bertujuan untuk mengukur detak jantung janin dan perubahan saat janin bergerak. Ini untuk memastikan janin mendapat pasokan oksigen yang cukup.
Sementara itu, prosedur ultrasound atau USG dengan menggunakan gelombang suara berfungsi untuk menghasilkan gambar janin di dalam rahim.
Pengobatan sindrom HELLP
Untuk mengatasi sindrom HELLP, persalinan perlu dilakukan sedini mungkin. Artinya, bayi bisa lahir secara prematur bila usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
Persalinan dini mungkin diperlukan karena gangguan ini bisa menyebabkan komplikasi yang bertambah parah hingga membahayakan ibu dan janin.
Apabila persalinan dilakukan lebih awal, dokter dapat memberikan obat kortikosteroid antenatal untuk membantu mempercepat pertumbuhan paru-paru pada janin.
Untuk mendorong persalinan, dokter dapat menggunakan obat-obatan untuk memicu kontraksi. Selain itu, dokter bisa menyarankan Anda untuk melahirkan dengan operasi caesar.
Dokter juga akan meresepkan obat-obatan untuk meredakan gejala, seperti obat antihipertensi untuk mengendalikan tekanan darah dan antikonvulsan untuk mencegah kejang.
Jika terjadi perdarahan, Anda mungkin akan mendapatkan transfusi darah. Jangan abaikan bila Anda merasakan gejala yang tidak biasa selama kehamilan.
Pemeriksaan dan penanganan sedini mungkin tentu membantu mengatasi HELLP syndrome. Dengan begitu, komplikasi serius yang mungkin terjadi bisa Anda hindari.
Kesimpulan
- Sindrom HELLP adalah komplikasi serius selama kehamilan yang dapat berakibat fatal bagi ibu dan janin.
- Jenis preeklampsia ini umumnya ditandai dengan kelelahan, sakit kepala, mual, muntah, mimisan, dan perdarahan yang sulit dihentikan.
- Persalinan dini atau prematur perlu dilakukan untuk menangani sindrom ini. Beberapa obat dan perawatan juga membantu meredakan gejalanya.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]