Daya tahan tubuh yang menurun sering kali membuat ibu hamil lebih rentan mengalami batuk. Meski umumnya tidak membahayakan kehamilan, batuk saat hamil tetap saja membuat Ibu tidak nyaman. Lantas, masih adakah obat batuk yang aman untuk ibu hamil?
Untuk memudahkan ibu hamil memilih obat batuk yang juga aman bagi si Kecil, simak informasi berikut.
Apakah ibu hamil boleh minum obat batuk?
Meski harus lebih selektif, pada dasarnya masih cukup banyak obat batuk yang boleh diminum ibu hamil.
Obat batuk yang aman bagi ibu hamil biasanya sudah disertai keterangan pada kemasannya.
Selain memerhatikan keterangan tersebut, pastikan bahwa Ibu memilih obat sesuai penyebab batuk, misalnya alergi, iritasi, atau infeksi.
Jika masih ragu, ibu hamil bisa menanyakan keamanan obat tersebut pada dokter atau apoteker. Setelah diperbolehkan, jangan lupa mengonsumsi obat batuk sesuai dosisnya.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Daftar obat batuk yang aman untuk ibu hamil

Berikut adalah beberapa jenis obat batuk yang aman untuk ibu hamil. Perlu diingat bahwa beberapa di antaranya hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.
1. Ekspektoran
Obat batuk ekspektoran bekerja dengan cara mengencerkan dahak atau lendir yang menggumpal pada saluran pernapasan. Dengan begitu, dahak penyebab batuk akan lebih mudah dikeluarkan.
Beberapa contoh obat batuk yang termasuk dalam golongan ekspektoran adalah bromhexine dan guaifenesin.
Dibandingkan guaifenesin, bromhexine terbilang lebih aman bagi ibu hamil. Meski begitu, dokter masih bisa memberikan guaifensin dengan mempertimbangkan risiko dan manfaat obat bagi ibu hamil.
2. Antitusif
Untuk mengatasi batuk kering, ibu hamil bisa memilih obat antitusif. Obat ini bekerja dengan cara menghambat refleks batuk pada batang otak sehingga frekuensi batuk akan berkurang.
Salah satu contoh obat batuk kering dari golongan antitusif yang aman buat ibu hamil adalah dextromethorphan.
Beberapa merk antitusif memang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meski begitu, Ibu sebaiknya tetap memastikan keamanannya pada dokter atau apoteker.
3. Dekongestan
Pilihan obat batuk lainnya yang aman untuk ibu hamil adalah dekongestan. Obat ini juga tersedia dalam bentuk semprotan yang bisa dihirup.
Oxymetazoline adalah salah satu obat hirup yang aman untuk mengatasi batuk ibu hamil. Selain mengobati batuk, obat ini mampu mengobati hidung tersumbat akibat flu.
Jika tidak nyaman dengan obat hirup, Ibu bisa memilih obat pseudoephedrine atau phenylephrine yang dikonsumsi melalui oral.
Meski obat-obatan ini tergolong aman, Ibu sebaiknya tetap berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menggunakannya jika memiliki penyakit jantung, hipertensi, diabetes, atau gangguan tiroid.
Daftar obat batuk yang tidak dianjurkan untuk ibu hamil
Ibu hamil tetap harus lebih berhati-hati saat memilih obat. Ada beberapa kandungan obat yang harus dihindari saat hamil karena cukup berisiko bagi ibu dan janin.
Berikut adalah beberapa kandungan obat batuk yang tidak direkomendasikan untuk ibu hamil.
1. Kodein
Dokter tidak akan menganjurkan pemakaian obat batuk dengan kandungan kodein. Ini karena kodein berisiko membuat janin mengalami masalah pernapasan saat lahir.
Kodein yang diminum selama kehamilan berisiko membuat janin mengalami gejala putus obat setelah lahir. Kondisi ini dikenal dengan istilah neonatal abstinence syndrome (NAS).
Bayi baru lahir bisa mengalami NAS bila ibu hamil mengonsumsi zat pemicu ketergantungan, seperti kodein yang termasuk obat golongan opioid.
2. Yodium

Ketika berupaya mengatasi sakit tenggorokan yang sering kali menyertai batuk, ibu hamil sebaiknya menghindari obat dengan kandungan iodine atau yodium.
Menurut laman South Eastern Sydney Local Health District, kandungan yodium pada obat sakit tenggorokan mungkin memengaruhi fungsi tiroid janin jika digunakan dalam jangka panjang.
Jika Ibu membutuhkan obat untuk mengatasi sakit tenggorokan, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter terlebih dulu.
Pilihan obat batuk alami untuk ibu hamil
Ibu bisa memanfaatkan obat batuk alami jika merasa khawatir dengan efek samping obat batuk terhadap perkembangan janin.
Meski begitu, perlu diingat bahwa obat batuk alami tetap tidak bisa digunakan sembarangan dan tidak bisa menggantikan perawatan medis.
Artinya, Ibu tetap perlu pergi ke dokter jika berbagai bahan alami berikut tidak kunjung meredakan batuk.
1. Madu
Sebagai obat batuk alami untuk bumil, madu dinilai memiliki manfaat serupa dengan obat batuk yang mengandung dextromethorphan.
Ibu bisa minum dua sendok teh madu ketika gejala batuk muncul. Selain itu, Ibu bisa mencampurkan madu ke dalam teh herbal yang dicampur dengan perasan lemon.
2. Air garam
Berkumur dengan air garam mungkin bisa meringankan batuk berdahak. Ini karena garam dapat menarik air sehingga dahak menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan.
Buatlah obat kumur dengan cara mencampur 1/2 sendok teh garam ke dalam segelas air hangat. Gunakan larutan tersebut untuk berkumur sebanyak 3–4 kali atau sampai kondisi Ibu membaik.
3. Jahe
Sifat antibakteri dan antivirus pada jahe membuat rempah-rempah ini dipercaya bisa melawan bakteri dan virus penyebab batuk di dalam saluran pernapasan.
Ibu bisa memanfaatkan jahe sebagai obat batuk dengan cara meminum air jahe sebanyak dua kali sehari. Selain itu, Ibu bisa menambahkan potongan jahe ke segelas teh atau susu.
4. Kunyit
Kandungan kurkumin di dalam kunyit dipercaya mampu melawan peradangan akibat paparan partikel asing pada saluran pernapasan yang menyebabkan batuk-batuk.
Cara mengolah kunyit pun cukup mudah karena Ibu hanya perlu mencampurkan bubuk kunyit dengan segelas susu hangat.
5. Nanas
Pilihan obat batuk alami lainnya untuk bumil adalah nanas. Buah ini dipercaya bisa meredakan peradangan saat batuk karena mengandung enzim bromelain.
Bromelain juga bisa membantu memecah dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan. Ibu bisa mengonsumsi nanas secara langsung atau mengolahnya menjadi jus.
6. Thyme
Berkat kandungan antioksidan yang disebut flavonoid, thyme bisa digunakan sebagai obat batuk alami untuk ibu hamil.
Ibu bisa memanfaatkan daun thyme kering dengan cara menyeduhnya menggunakan air panas. Supaya mendapatkan hasil terbaik, minumlah seduhan thyme kering saat masih hangat.
7. Sup kaldu
Untuk meredakan batuk saat hamil, Ibu bisa menyantap sup kaldu yang terbuat dari rebusan tulang, bawang putih, serta kunyit.
Kaldu tulang mengandung natrium yang dapat meningkatkan penyerapan cairan yang masuk ke dalam tubuh dan meminimalkan pembentukan dahak.
Kehangatan yang ditawarkan sup kaldu juga bisa meredakan peradangan, mengurangi gatal pada tenggorokan, dan membuat Ibu lebih nyaman.
8. Daun mint

Kandungan mentol dalam daun mint akan memberikan sensasi hangat dan lega pada tenggorokan saat batuk. Daun mint juga bisa membantu mengencerkan lendir pada saluran pernapasan.
Jika ingin memanfaatkan daun mint sebagai obat batuk tradisional, pastikan memilih daun yang masih segar, berwarna hijau cerah, dan tidak bernoda.
Perawatan rumahan untuk mengobati batuk pada ibu hamil
Di samping minum obat batuk dari dokter dan memanfaatkan bahan alami, bumil bisa melakukan berbagai upaya berikut untuk mempercepat pemulihan.
- Istirahat yang cukup dengan posisi tidur yang nyaman untuk ibu hamil.
- Perbanyak minum air putih.
- Makan makanan yang mengandung vitamin C untuk memperkuat daya tahan tubuh.
- Menghirup uap dari air hangat atau humidifier untuk melancarkan sirkulasi udara dalam saluran pernapasan.
Usahakan untuk tetap memenuhi kebutuhan gizi harian selama hamil meski Ibu mungkin mengalami penurunan nafsu makan saat batuk. Pasalnya, pemenuhan gizi juga akan membantu proses penyembuhan.
Meski batuk saat hamil biasanya tidak membahayakan, Ibu tetap harus pergi ke rumah sakit jika batuk tidak kunjung membaik atau sudah mengganggu aktivitas harian.
Kesimpulan
- Beberapa jenis obat batuk medis yang aman untuk ibu hamil adalah ekspektoran (bromhexine dan guaifenesin), antitusif (dextromethorphan), dan dekongestan (oxymetazoline, pseudoephedrine, dan phenylephrine).
- Hindari obat batuk yang mengandung kodein dan yodium karena dapat menimbulkan masalah pernapasan dan kelainan pada janin.
- Selain pengobatan medis, bahan alami seperti madu, jahe, kunyit, daun mint, dan sup kaldu hangat bisa membantu meredakan batuk.
- Jika batuk tidak kunjung membaik setelah minum obat dan istirahat, segera periksakan diri ke dokter.