Wanita memiliki peluang lebih besar untuk merasakan nyeri ulu hati saat hamil. Lalu, apa saja ciri-ciri sakit ulu hati saat hamil yang perlu Anda waspadai? Bagaimana cara aman untuk mengatasinya? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Seperti apa nyeri ulu hati saat hamil?
Rasa sakit atau nyeri ulu hati merupakan salah satu keluhan umum pada ibu hamil. Gangguan pencernaan ini dalam dunia medis juga dikenal dengan istilah heartburn.
Heartburn merujuk pada rasa nyeri, tidak nyaman, atau sensasi terbakar pada bagian tengah dada.
Beberapa gejala umum lain yang sering menyertai heartburn saat hamil meliputi:
- sensasi pahit atau asam pada rongga mulut,
- lebih sering bersendawa dari biasanya,
- perut kembung atau terasa penuh.
- sakit dada saat berbaring, duduk, atau makan,
- kesulitan menelan, dan
- mual dan muntah.
Walau ada embel-embel “heart“, kondisi ini bukan disebabkan oleh masalah jantung, melainkan cairan asam yang naik dari lambung ke saluran kerongkongan.
Dikutip dari situs Cleveland Clinic, lebih dari setengah ibu hamil melaporkan dirinya mengalami nyeri ulu hati yang parah, terutama selama trimester ketiga.
Gangguan ini bahkan lebih umum dialami oleh wanita yang pernah hamil atau memiliki riwayat heartburn sebelum masa kehamilan.
Penyebab nyeri ulu hati saat hamil
Sejumlah kondisi yang bisa meningkatkan risiko sakit ulu hati pada ibu hamil adalah sebagai berikut.
1. Perubahan hormon
Selama kehamilan, kadar progesteron akan meningkat. Hormon ini memiliki efek relaksan yang dapat mengendurkan otot sfingter esofagus bagian bawah.
Otot sfingter esofagus bagian bawah atau lower esophageal sphincter (LES) berfungsi seperti katup yang mampu mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Ketika otot sfingter ini menjadi rileks, katup tersebut tidak dapat membuka dan menutup sebagaimana mestinya sehingga memungkinkan asam lambung naik dan menimbulkan heartburn.
2. Pengosongan lambung yang tertunda
Level hormon wanita yang berubah selama masa kehamilan juga memperlambat pergerakan makanan dan memperpanjang waktu pencernaan pada lambung.
Proses pengosongan lambung yang lebih lama ini dapat menyebabkan gejala berupa perut kembung, perut terasa penuh, dan sakit ulu hati pada ibu hamil.
3. Pembesaran ukuran rahim
Heartburn pada ibu hamil dapat terjadi kapan saja selama masa kehamilan. Namun, kondisi ini paling sering terjadi saat usia kandungan 27 minggu atau pada awal trimester ketiga.
Kondisi yang dapat menimbulkan rasa panas pada perut ibu hamil ini terjadi selama janin tumbuh pesat.
Rahim yang membesar akan menekan organ-organ di dalam perut, termasuk lambung. Tekanan ini bisa mendorong asam lambung ke atas sehingga meningkatkan risiko heartburn.
Faktor risiko heartburn saat hamil
Cara mengatasi nyeri ulu hati saat hamil
Heartburn tentu menjadi keluhan yang sangat mengganggu. Rasa sakit dan perih yang cukup intens akibat naiknya asam lambung mungkin menyebabkan Anda sulit beraktivitas.
Sebagai cara mengatasi sakit ulu hati saat hamil, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
1. Makan lebih sering dalam porsi kecil
Kebanyakan dari Anda mungkin mengikuti pola makan tiga kali sehari. Guna mencegah nyeri ulu hati saat hamil, Anda bisa mencoba makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering.
Tips ini dapat membantu Anda menghindari kebiasaan makan terlalu banyak. Hal ini juga sekaligus membantu tubuh menoleransi proses pengosongan lambung yang lebih lambat.
2. Perhatikan asupan makanan
Penting untuk memenuhi asupan makanan sehat untuk ibu hamil, yang terdiri dari karbohidrat, daging rendah lemak, telur, produk susu, sayuran, dan buah-buahan.
American Pregnancy Association juga menyarankan Anda minum yoghurt atau menambahkan satu sendok makan madu ke dalam segelas susu hangat untuk meredakan heartburn.