Tidak dapat dipungkiri bahwa ibu hamil kerap merasa tidak nyaman karena berbagai masalah kesehatan, salah satunya masuk angin. Pasalnya, kondisi ini bisa mendatangkan berbagai gejala sekaligus.
Lantas, adakah cara yang tepat untuk mengatasi masuk hamil selama kehamilan?
Penyebab dan gejala masuk angin saat hamil
Salah satu alasan mengapa ibu hamil lebih mudah masuk angin yakni perubahan hormon.
Sebagai contoh, peningkatan hormon progesteron pada awal kehamilan membuat usus menjadi lebih rileks sehingga mengganggu sistem pencernaan.
Selain itu, tubuh janin yang semakin membesar akan terus menekan rongga perut. Alhasil, gas dalam perut akan sulit dikeluarkan.
Penurunan sistem imun yang bertujuan agar tubuh ibu tidak menganggap janin sebagai benda asing juga menimbulkan dampak tersendiri, yaitu membuat ibu lebih mudah merasa tidak enak badan.
Masuk angin sendiri bisa menimbulkan berbagai gejala yang membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Beberapa gejala masuk angin saat hamil yang paling umum yaitu:
- sakit tenggorokan,
- bersin-bersin,
- hidung tersumbat atau berair,
- perut kembung selama hamil,
- mual,
- demam ringan,
- batuk, dan
- sakit kepala.
Cara mengatasi masuk angin saat hamil
Pada dasarnya, masuk angin tidak memerlukan pengobatan khusus karena kondisi ini biasanya akan membaik dengan sendirinya.
Akan tetapi, gejala masuk angin mungkin membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.
Nah, berikut merupakan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masuk angin pada ibu hamil.
1. Minum air putih
Jika ibu hamil minum air putih yang cukup, sistem pencernaannya akan menjadi lebih lancar sehingga gejala masuk angin berupa sembelit pun dapat berkurang.
Ibu hamil setidaknya harus minum 8–12 gelas air putih setiap harinya untuk mencegah dehidrasi.
Mengacu laman Pregnancy, Birth and Baby, ibu hamil juga bisa memenuhi kebutuhan cairan tersebut dengan minum air hangat yang dicampur perasan lemon dan madu.
2. Gunakan humidifier
Kelembapan ruangan yang pas dapat meredakan gejala masuk angin berupa hidung tersumbat.
Alih-alih menggunakan diffuser, ibu hamil sebaiknya memilih humidifier. Selain itu, ibu hamil juga bisa meredakan flu dengan nasal strips atau uap air hangat.
Jika ibu hamil memilih cara kedua, cukup tempatkan kepala di atas air hangat yang masih mengeluarkan uap dan tahan untuk beberapa saat.
Pastikan jarak wajah dan air tidak terlalu dekat supaya kulit ibu tidak terluka.
Apa ibu hamil boleh kerokan?
Selain itu, kerokan juga meningkatkan risiko peradangan pada kulit yang tentunya bisa mengganggu kenyamanan ibu hamil.
3. Pilih makanan berserat
Sayur dan buah-buahan seperti mangga, wortel, dan alpukat merupakan jenis makanan yang bagus untuk ibu hamil. Pasalnya, keduanya tinggi akan kandungan serat.
Dengan serat yang cukup, ibu hamil akan lebih mudah buang air besar. Ini sangat penting, sebab sembelit bisa menahan gas yang seharusnya keluar bersama feses tetap berada di dalam perut.
Namun, ada juga makanan tinggi serat yang tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak, contohnya kacang-kacangan, bawang, dan pisang.
Pasalnya meski kaya akan serat, makanan yang mengandung gas tersebut bisa memperburuk sembelit pada ibu hamil.
4. Makan porsi kecil tapi sering
Ibu hamil sering kali mual saat harus makan dalam jumlah yang banyak. Kondisi ini tentu akan semakin memburuk jika Anda sedang masuk angin.
Untuk mengatasinya, ibu hamil bisa makan dengan porsi yang lebih kecil tetapi sering. Selain itu, pilihlah camilan sehat untuk ibu hamil, seperti buah-buahan.
Ibu hamil sebaiknya juga tidak makan dengan terburu-buru. Makan terlalu cepat membuat Anda menelan lebih banyak udara. Kondisi ini tentu meningkatkan risiko kembung karena masuk angin.