backup og meta

Kenapa Ibu Hamil Lebih Sensitif dan Sering Marah?

Kenapa Ibu Hamil Lebih Sensitif dan Sering Marah?

Kehamilan memang terasa menyenangkan sekaligus mendebarkan bagi sebagian orang. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kehamilan juga membawa banyak perubahan drastis pada kondisi emosional Anda. Maka, tidak jarang ditemukan ibu hamil yang lebih sensitif dan mudah marah.

Penyebab ibu hamil menjadi lebih sensitif

Anda mungkin sudah mengetahui bahwa seorang wanita dapat mengalami perubahan suasana hati atau mood swing saat hamil.

Namun, tahukah Anda kondisi seperti apa yang membuat mood ibu hamil bisa berubah-ubah dengan mudah? Berikut beberapa di antaranya.  

1. Perubahan hormon

stres pada ibu hamil

Sejumlah hormon dalam tubuh wanita, seperti estrogen dan progesteron, akan melonjak secara drastis menjelang kehamilan.

Perubahan hormon ini sering kali disertai dengan menurunnya kemampuan otak dalam mengontrol perubahan emosi.

Alhasil, emosi ibu hamil jadi naik-turun seiring berubahnya kadar hormon. Bahkan, Anda mungkin bisa melihat ibu hamil menangis secara tiba-tiba.

Ini sebenarnya normal, sebab perubahan hormon kehamilan terjadi sebagai bentuk persiapan tubuh untuk menghadapi kehamilan.

Perasaan dan emosi ibu hamil yang tadinya sensitif akan mulai kembali stabil pada akhir trimester pertama. Ini karena ibu hamil sudah mulai terbiasa dengan kondisinya.

2. Rasa takut

Kehamilan akan mengubah banyak hal dalam hidup Anda. Baik dari segi kesehatan, hubungan dengan pasangan, bahkan alokasi keuangan.

Oleh karena itu, tidak heran jika ibu hamil kerap memiliki pikiran buruk yang kemudian menciptakan rasa takut.

Rasa takut selama kehamilan biasanya bersumber dari pemikiran seperti berikut.

  • Kesiapan menjadi orang tua.
  • Kesehatan janin dalam kandungan sampai persalinan.
  • Hubungan suami-istri yang berubah karena kehadiran sang anak.
  • Kesiapan dan rasa takut menghadapi persalinan.
  • Kondisi keuangan untuk membesarkan anak.

Ibu hamil mungkin juga menjadi lebih mudah tersinggung ketika mendengar pembicaraan seputar topik-topik di atas.

Jika Anda mengalaminya, jangan lupa untuk membicarakannya dengan pasangan. Pasalnya, sudah sewajarnya tantangan selama kehamilan dilewati bersama.

3. Perubahan bentuk tubuh

menjaga berat badan saat hamil

Seiring bertambahnya usia kehamilan, berat badan ibu hamil juga akan ikut bertambah.

Kondisi ini sering kali tidak hanya membuat perut dan payudara membesar, tetapi juga bagian tubuh lainnya yang membuat ibu hamil menjadi lebih gemuk.

Dengan kondisi tersebut, tidak sedikit ibu hamil yang merasa khawatir daya tariknya di hadapan suami akan berkurang. Pemikiran ini kemudian membuatnya menjadi lebih sensitif.

Selain itu, perubahan bentuk tubuh juga kerap disertai dengan badan yang nyeri dan susah tidur saat hamil. Kondisi ini tentu membuat ibu hamil semakin tidak nyaman.

4. Stres

Penyebab ibu hamil menjadi lebih sensitif yang selanjutnya ialah stres. Menurut American Pregnancy Association, kehamilan memang dapat memicu stres yang lebih besar karena berbagai alasan.

Meskipun bayangan menjadi ibu sangat menyenangkan bagi beberapa orang, banyak pula wanita yang khawatir dengan masa depan yang dimilikinya, bahkan setelah melahirkan.

Saat ibu hamil menghadapi stres, dukungan dari pasangan, keluarga, dan orang-orang di sekitar tentu sangat dibutuhkan.

5. Kelelahan

Banyak perempuan kurang mendapatkan waktu istirahat karena kesulitan menemukan posisi tidur saat hamil yang nyaman.

Selain itu, ibu hamil juga lebih sering terbangun karena rasa ingin buang air kecil yang tidak tertahankan.

Kurang tidur terbukti membuat tubuh ibu hamil lebih cepat lelah. Rasa lelah yang terkumpul dapat mengganggu mood dan membuat Anda lebih sulit mengendalikan emosi.

Selain membuat perasaan ibu hamil jadi lebih sensitif, kelelahan juga merupakan salah satu alasan kenapa ibu hamil lebih sering marah.

Perubahan suasana hati selama kehamilan merupakan hal yang normal. Pasalnya, perubahan hormon yang menjadi penyebabnya memang pasti terjadi saat Anda hamil.

Kondisi ini biasanya akan berangsur membaik dengan sendirinya. Meski begitu, dukungan dari suami, keluarga, serta teman terdekat tetap diperlukan supaya ibu hamil dapat menghadapinya dengan lebih mudah.

Sebagai tambahan, beri tahu dokter jika Anda merasakan emosi yang sangat tidak stabil atau sampai menimbulkan pikiran negatif, seperti pikiran untuk untuk menyakiti janin atau bunuh diri.

Kondisi ini mungkin merupakan tanda depresi saat hamil sehingga membutuhkan perawatan khusus.

Semua tentang ibu hamil yang menjadi sensitif

  • Merupakan hal yang normal karena diakibatkan oleh perubahan hormon.
  • Ukuran perut yang membesar juga mengakibatkan ibu hamil sulit tidur dengan nyaman. Kondisi ini kerap menyebabkan ibu hamil mudah marah.
  • Akan berangsur membaik seiring usia kehamilan. Namun, jika ibu hamil mengeluhkan suasana hatinya atau bahkan memiliki keinginan untuk menyakiti janin, segera bawa ke dokter terdekat.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Emotional changes in pregnancy. (n.d.). Together, for every baby – Charity for Babies | Tommy’s. Retrieved 06 January 2023 from https://www.tommys.org/pregnancy-information/im-pregnant/mental-wellbeing/emotional-changes-pregnancy.

Americanpregnancy.org | 520: Web server is returning an unknown error. (n.d.). Retrieved 06 January 2023 from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-concerns/pregnancy-emotions/#.

Emotions during pregnancy | Pregnancy articles & support | NCT. (2022, October 24). NCT (National Childbirth Trust). Retrieved 06 January 2023 from https://www.nct.org.uk/pregnancy/how-you-might-be-feeling/emotions-during-pregnancy.

Versi Terbaru

28/01/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Tensi Rendah Saat Hamil, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bu, Ini Perubahan Kulit yang Mungkin Terjadi Saat Hamil


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 28/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan