3. Penurunan produksi dan pH air liur

Sebuah penelitian dalam European Review for Medical and Pharmacological Sciences (2021) menemukan bahwa produksi air liur mengalami penurunan saat hamil.
Tak hanya itu, derajat keasamaan (pH) air liur ibu hamil juga diketahui cenderung lebih rendah daripada wanita sehat yang tidak sedang hamil.
Kondisi mulut yang kering sangat disukai oleh bakteri yang menyebabkan sakit gigi saat hamil. Asam dalam rongga mulut juga meningkatkan risiko erosi dan lubang pada gigi.
Apabila hal ini disertai dengan kebersihan gigi dan mulut yang buruk, tentu Anda lebih berisiko untuk mengalami gangguan gigi dan gusi selama kehamilan.
4. Morning sickness
Selama trimester pertama kehamilan, wanita rentan mengalami morning sickness. Kondisi ini ditandai dengan mual dan muntah yang lebih sering dialami pada pagi hari.
Ketika mual dan muntah, cairan lambung yang bersifat asam bisa memengaruhi rongga mulut.
Tingkat asam yang tinggi dalam mulut berisiko mengiritasi jaringan gusi. Akibatnya, gusi akan bengkak dan meradang sehingga muncul sensasi nyeri saat hamil.
Kondisi tersebut juga bisa melunakkan enamel gigi. Ibu hamil yang sering mengalami morning sickness pun lebih berisiko untuk terkena masalah gigi sensitif hingga gigi berlubang.
Apa saja gejala dari gingivitis kehamilan?
Gejala pregnancy gingivitis umumnya melibatkan perubahan pada jaringan gusi, meliputi: - pembengkakan,
- perubahan warna gusi menjadi kemerahan dan mengilap,
- gusi terasa lembut saat disentuh lidah atau jari, dan
- gusi mudah berdarah saat menyikat gigi atau flossing.
Komplikasi akibat gusi bengkak selama kehamilan
Kebanyakan kasus gusi bengkak saat hamil bersifat ringan. Artinya, kondisi ini bisa pulih sendiri setelah Anda melakukan perawatan gigi dan mulut dengan baik.
Meski begitu, Anda dianjurkan berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah komplikasi seperti periodontitis atau infeksi gusi serius yang merusak jaringan dan tulang penyokong gigi.
Pada beberapa penelitian, masalah mulut selama hamil diketahui dapat meningkatkan risiko preeklampsia, kelahiran prematur, hingga bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR).
Untuk mengurangi risiko komplikasi tersebut, gusi bengkak pada ibu hamil tentu harus segera diatasi supaya tidak bertambah parah.
Cara aman mengatasi gusi bengkak saat hamil

Kabar baiknya, komplikasi akibat gusi bengkak saat hamil dapat Anda cegah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik.
Dikutip dari NHS UK, berikut ini beberapa cara yang bisa ibu hamil lakukan untuk mengatasi gusi bengkak selama kehamilan.
- Menyikat gigi rutin dua kali sehari, yakni pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
- Memakai sikat gigi berbulu lembut dan menggosok gigi secara perlahan supaya tidak menyakiti gusi yang meradang.
- Memilih pasta gigi ber-fluoride untuk menghilangkan plak dan mencegah kerusakan gigi.
- Melakukan flossing secara rutin untuk menghilangkan sisa makanan pada sela-sela gigi.
- Menghindari obat kumur yang mengandung alkohol agar tidak mengiritasi gusi.
- Menghindari konsumsi makanan dan minuman manis yang terlalu sering.
- Mengonsumsi camilan sehat untuk bumil di antara waktu makan, seperti sayuran dan buah segar.
Jika mengalami morning sickness, segeralah berkumur dengan segelas air putih untuk membantu mengurangi asam dari muntahan yang bisa merusak gigi dan gusi Anda.
Hindari untuk langsung menyikat gigi setelah muntah, sebab asam dapat melunakkan enamel gigi Anda. Tunggu sekitar satu jam sebelum Anda melakukannya.
Tidak hanya perawatan di rumah, para ahli menganjurkan ibu hamil untuk melakukan satu kali pemeriksaan dengan dokter gigi selama kehamilan.
Melakukan pemeriksaan sedari dini membantu mencegah komplikasi yang membahayakan diri Anda dan janin.
Kesimpulan
- Gusi bengkak saat hamil adalah salah satu gejala dari gingivitis kehamilan (pregnancy gingivitis).
- Kondisi ini terjadi karena perubahan hormon dalam tubuh membuat gusi mudah terinfeksi bakteri.
- Masalah gusi bengkak cenderung ringan, tetapi bisa menimbulkan komplikasi kehamilan bila tidak ditangani dengan baik.
- Segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk memperoleh penanganan yang tepat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar