Setiap wanita bisa memiliki tanda kehamilan yang berbeda. Beberapa tanda kehamilan yang paling umum adalah morning sickness, mudah lelah, dan menstruasi yang terlambat. Selain itu, ada pula yang meyakini bahwa diare merupakan salah satu tanda awal hamil.
Diare merupakan gangguan pencernaan yang membuat seseorang buang air besar dengan tekstur encer setidaknya sebanyak tiga kali sehari.
Lantas, benarkah diare bisa menjadi salah satu pertanda kehamilan? Simak informasi berikut untuk mengetahui jawabannya.
Apakah diare merupakan tanda hamil?
Sampai saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa diare merupakan salah satu tanda kehamilan.
Sebaliknya, justru lebih banyak ditemukan wanita yang mengalami sembelit di awal masa kehamilan.
Gangguan pencernaan seperti sembelit memang bisa menjadi salah satu tanda kehamilan karena perubahan kadar hormon.
Laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa peningkatan progesteron di awal masa kehamilan bisa menyebabkan usus bekerja lebih lambat.
Peningkatan progesteron merupakan hal yang wajar. Pasalnya, hormon ini bertugas merangsang penebalan dinding untuk menampung sel telur yang berhasil dibuahi.
Namun, bukannya menyebabkan diare, relaksasi usus karena peningkatan hormon progesteron justru bisa menimbulkan sembelit yang kemudian menjadi tanda wanita hamil.
Gerak peristaltik usus yang melambat akan membuat usus besar menyerap lebih banyak air dari makanan sehingga menimbulkan sembelit.
Beberapa orang mungkin salah mengartikan diare sebagai tanda hamil karena gangguan pencernaan ini terjadi bersamaan dengan munculnya ciri-ciri kehamilan lainnya.
Terlebih, diare memang bisa terjadi pada siapa saja, termasuk wanita hamil. Namun, diare pada umumnya memang bukan disebabkan oleh kehamilan, melainkan kondisi lain yang cukup beragam.
Penyebab diare bisa berupa alergi makanan, obat-obatan, infeksi virus, dan masih banyak lagi.
Cara mengatasi diare saat hamil muda
Berbagai gejala kehamilan, terutama mual dan muntah, bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Kondisi ini bisa semakin memburuk jika disertai dengan diare.
Untungnya, kebanyakan kasus diare yang terjadi selama kehamilan bisa sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari.
Namun, Anda juga bisa melakukan beberapa cara berikut untuk mengatasi diare saat hamil supaya tidak memperburuk kondisi kesehatan Anda di awal kehamilan.
1. Sesuaikan pola makan
Makanan tawar bertekstur lembut, sayuran, dan buah-buahan merupakan pilihan tepat untuk mengatasi diare.
Sebisa mungkin, hindari rempah-rempah atau bumbu penguat rasa karena berisiko mengiritasi perut dan memperparah kondisi Anda.
Selain itu, hindari pantangan makanan saat diare, terutama makanan dengan serat tinggi. Sebagai gantinya, saat diare pilihlah makanan bertekstur lembut seperti bubur.
Anda juga bisa meningkatkan asupan buah yang mengandung pektin untuk membantu memadatkan feses, seperti pisang atau apel.
Tahukah Anda?
Pisang juga mengandung kalium sehingga bisa membantu menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang bersama feses.
2. Tingkatkan asupan cairan
Diare bisa menyebabkan dehidrasi dan kekurangan elektrolit karena cairan yang ikut terbuang bersama feses.
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan asupan cairan dengan minum air putih dan makan makanan berkuah saat diare. Anda mungkin juga butuh minum oralit untuk mengganti cairan elektrolit.
Selain diare, asupan tersebut juga bisa menggantikan cairan yang terbuang bersama muntahan sebagai tanda awal kehamilan.
3. Perbanyak istirahat
Hamil maupun tidak, orang yang mengalami diare sebaiknya memperbanyak waktu istirahat.
Kegiatan berat cenderung membuat tubuh lebih mudah stres dan dehidrasi. Akibatnya, gejala diare bisa bertambah parah.
Diare biasanya juga membuat tubuh terasa lemas sehingga sulit melakukan kegiatan fisik. Oleh karena itu, gunakan waktu yang ada untuk lebih banyak beristirahat.
Dengan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa diare bukan tanda wanita hamil. Namun, diare memang bisa terjadi bersamaan dengan ciri-ciri kehamilan lainnya.
Jika terjadi di awal kehamilan, diare biasanya juga tidak membahayakan bagi ibu dan janin. Kondisi ini bisa menghilang dengan sendirinya setelah 1–2 hari.
Namun, Anda tetap perlu mewaspadai diare. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami diare terus menerus.
Anda mungkin juga perlu menerima perawatan saat diare disertai darah, demam, atau dehidrasi parah.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]