Berat badan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk memantau perkembangan janin. Oleh karena itu, wajar jika Ibu merasa khawatir ketika berat badan janin dinyatakan kurang atau di bawah standar.
Lantas, apa sebenarnya penyebab kondisi tersebut? Adakah cara untuk mengatasinya supaya berat badan janin kembali normal sesuai usianya? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Apakah normal jika berat badan janin kurang?
Berat badan (BB) janin yang kurang atau di bawah rata-rata tidak selalu menandakan bahwa janin memiliki masalah kesehatan tertentu, terlebih jika si Kecil tetap aktif di dalam perut.
Pasalnya, setiap janin bisa memiliki kecepatan pertumbuhan yang berbeda-beda. Ini juga termasuk pertambahan berat badannya.
Belum lagi, pengukuran berat badan janin mungkin tidak sepenuhnya akurat karena dokter melakukannya melalui perkiraan.
Meski banyak yang memiliki janin kecil dan sehat, laman Stanford Medicine Children’s Health menyebutkan bahwa kondisi juga bisa disebabkan oleh fetal growth restriction (FGR).
FGR adalah kondisi ketika janin mengalami kesulitan mendapatkan nutrisi dan oksigen sehingga perkembangannya terhambat.
Janin dikatakan mengalami FGR jika berat badannya berada di bawah persentil berat badan ke-10 atau lebih kecil dari sekitar 90 persen janin di usia yang sama.
Selain FGR, berat badan janin di bawah standar bisa disebabkan oleh intrauterine growth restriction (IUGR). Ini terjadi karena kelainan plasenta yang membuat janin kekurangan oksigen dan nutrisi.
Ciri-ciri berat badan janin kurang
![TFU bantu ketahui perkembangan janin pada ibu hamil](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2022/06/49c323ae-shutterstock_2005671869.jpg)
Bisa dibilang bahwa tanda-tanda janin dengan berat badan rendah tidak bisa dilihat secara kasatmata. Pasalnya, kenaikan berat badan ibu hamil tidak selalu sejalan dengan ukuran janin.
Untuk memperkirakan berat badan janin, dokter akan menggunakan bantuan USG dan pengukuran tinggi fundus ibu hamil.
Pengukuran tinggi fundus dilakukan dengan cara mengukur jarak antara tulang kemaluan dengan bagian atas rahim.
Tinggi fundus uteri seharusnya sama dengan usia kehamilan, misalnya 20 cm saat berusia 20 minggu atau berjarak kurang lebih 2 cm.
Sementara itu, gelombang suara tingkat tinggi yang dihantarkan oleh USG akan memberikan gambaran ukuran kepala, lingkar pinggang, dan beberapa tulang.
Namun, lagi-lagi ini hanyalah perkiraan karena USG maupun pengukuran tinggi fundus tidak bisa mengukur kepadatan jaringan janin secara langsung.
Kapan harus ke dokter?
Karena berat badan janin yang kurang sering kali tidak disadari secara kasatmata, Ibu mungkin baru mengetahuinya saat melakukan pemeriksaan kandungan.
Jika dibutuhkan, dokter mungkin menyarankan pemeriksaan tambahan di luar jadwal pemeriksaan kandungan rutin.
Ibu sebaiknya juga segera mengunjungi dokter apabila aktivitas janin terasa berkurang atau bahkan hilang sama sekali.
Penyebab berat badan janin kurang
Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan berat badan janin kurang atau tampak lebih kecil dari mayoritas janin seusianya.
1. Genetik
Cedars Sinai menyebutkan bahwa beberapa janin berukuran kecil karena orang tuanya juga bertubuh kecil. Itu artinya, ukuran janin juga dipengaruhi oleh faktor genetik.
Peluang hamil dengan janin berukuran kecil juga meningkat jika Ibu pernah mengalami kondisi serupa pada kehamilan sebelumnya.
2. Gangguan plasenta
Baik IUGR maupun FGR sama-sama bisa disebabkan oleh gangguan plasenta, seperti abruptio plasenta atau plasenta previa.
Ketika plasenta bermasalah, aliran darah yang mengandung oksigen serta darah untuk janin akan ikut terganggu. Inilah mengapa gangguan plasenta bisa mejadi salah satu penyebab BB janin kurang.
3. Kondisi kesehatan ibu hamil
Tekanan darah tinggi, diabetes, malnutrisi, dan penyakit ginjal kronis yang dimiliki ibu hamil dinilai bisa memengaruhi berat badan janin.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk tetap memperhatikan kesehatan diri sendiri selama kehamilan.
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti minum minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan terlarang, dan kebiasaan merokok, juga bisa mengganggu perkembangan janin.
Cara mengatasi berat badan janin kurang
Sebagian besar janin dengan BB kecil tetap bisa terlahir dalam kondisi sehat, tetapi kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko komplikasi jika disebabkan oleh IUGR atau FGR.
Untuk meminimalkan hal tersebut, dokter akan menentukan perawatan sesuai kondisi ibu dan janin. Di samping itu, berikut adalah beberapa cara menambah bobot janin yang bisa Ibu lakukan.
1. Diet sehat dan bergizi seimbang
Bukan makanan tinggi kalori, protein adalah zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga perkembangan janin.
Oleh karena itu, dokter mungkin menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi makanan penambah berat badan janin, seperti telur, ikan salmon, kacang-kacangan, dan susu.
Bila perlu, dokter mungkin memberikan suplemen tambahan untuk memastikan bahwa Ibu mendapatkan asupan zat gizi yang seimbang selama kehamilan.
2. Terapkan pola hidup sehat
Merokok, minum alkohol, dan minum obat-obatan terlarang selama kehamilan tidak hanya membahayakan Ibu, tetapi juga janin.
Karena itu, penting untuk menghentikan berbagai kebiasaan tersebut. Demi hasil terbaik, Ibu sebaiknya menghentikannya sebelum merencanakan hamil.
Jika Ibu harus mengonsumsi obat-obatan tertentu secara rutin, pastikan Ibu juga berkonsultasi kepada dokter untuk memastikan keamanannya atau mencari alternatifnya.
3. Memenuhi kebutuhan cairan
![ibu hamil boleh minum obat maag](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2022/06/b4a48b80-ibu-hamil-boleh-minum-obat-maag.jpg)
Meski terkesan sederhana, nyatanya ada beberapa orang yang lupa untuk minum air putih. Padahal, dehidrasi yang terjadi terus-menerus bisa mengganggu perkembangan janin.
Bila Ibu bosan minum air putih, cobalah memenuhi kebutuhan cairan dengan minum jus buah, susu, atau makanan berkuah dan sup.
4. Belajar mengelola stres
Ibu tidak hanya harus menjaga kondisi fisik selama kehamilan, tapi juga mental. Ini lantaran stres dan kecemasan juga bisa memengaruhi perkembangan janin.
Belum lagi, ledakan emosi dan mood swing yang dialami ibu hamil bisa membuat pola makan menjadi berantakan.
Jika Ibu memiliki kekhawatiran tertentu tentang kehamilan, perubahan fisik, atau peran baru sebagai ibu, jangan ragu untuk membicarakannya dengan dokter dan orang-orang terdekat.
Kesimpulan
- Pada beberapa kasus, berat badan janin yang kurang merupakan kondisi yang normal dan tidak menandakan gangguan tertentu. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa menandakan fetal growth restriction atau intrauterine growth restriction.
- Untuk memperkirakan berat janin, dokter akan melakukannya melalui pemeriksaan USG dan pengukuran tinggi fundus uteri.
- Jika tidak ada risiko komplikasi tertentu, BB janin yang kurang dari standar bisa ditingkatkan dengan penerapan diet sehat dan seimbang, pola hidup sehat, dan pengelolaan stres.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]