backup og meta

8 Infeksi yang Rawan Selama Kehamilan dan Pencegahannya

8 Infeksi yang Rawan Selama Kehamilan dan Pencegahannya

Perubahan imun selama kehamilan membuat ibu hamil cenderung lebih rentan terpapar infeksi. Tak jarang, infeksi akan menyerang janin sehingga infeksi yang umumnya bersifat ringan bisa menimbulkan kondisi yang lebih buruk.

Infeksi apa saja yang patut diwaspadai selama kehamilan? Bagaimana cara mencegahnya? Simak informasi berikut untuk tahu jawabannya.

Berbagai infeksi yang rentan menyerang ibu hamil

Infeksi yang menyerang ibu hamil bisa menular ke janin selama kehamilan melalui plasenta atau ketika proses persalinan. Tanpa penanganan yang tepat, kondisi tersebut bisa menimbulkan komplikasi kehamilan dan mengancam janin.

Supaya Ibu bisa lebih waspada, kenali beberapa infeksi yang rentan terjadi selama kehamilan berikut.

1. Vaginosis bakterialis

mengobati infeksi vagina bacterial vaginosis

Keputihan selama kehamilan sebenarnya merupakan hal yang normal. Akan tetapi, Ibu perlu waspada jika keputihan mengeluarkan bau amis dan berwarna keabuan karena ini bisa menjadi tanda vaginosis bakterialis (BV). Kondisi ini terjadi ketika bakteri Lactobacillus di area Miss V berkurang drastis.

Sebagian besar kasus BV memang tidak membahayakan, tetapi kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), hingga keguguran. Untuk mengatasinya, dokter akan meresepkan pil antibiotik.

2. Streptococcus grup B

Meski risiko penularannya relatif kecil selama kehamilan, infeksi Streptococcus grup B tetap perlu diwaspadai karena bakteri ini masih bisa menginfeksi selama proses persalinan.

Jika dibiarkan, paparan bakteri Streptococcus pada bayi baru lahir bisa menyebabkan permasalahan serius, seperti meningitis dan pneumonia.

Janin yang terinfeksi Streptococcus grup B biasanya akan mengalami gangguan pernapasan, kesulitan menyusui, hingga tubuh menguning. Jika ibu hamil diduga terinfeksi Streptococcus tipe B, dokter akan memberikan antibiotik selama persalinan.

3. Trikomoniasis

Jenis infeksi lain yang rentan menginfeksi ibu hamil adalah trikomoniasis. Ini adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis dan bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR) . Infeksi ini juga masih bisa menular selama proses persalinan.

Ibu perlu waspada dengan trikomoniasis jika keputihan berbau amis, berwarna kuning kehijauan, dan merasakan sensasi gatal di area Miss V.

Untuk meminimalkan risiko penularan, dokter akan meresepkan metronidazole dan melarang ibu hamil berhubungan intim sampai dinyatakan sembuh.

4. Infeksi jamur vagina

Kadar estrogen yang lebih tinggi selama kehamilan membuat Miss V menghasilkan lebih banyak glikogen yang sumber makanan bagi jamur Candida. Ketika sudah menginfeksi, jamur Candida akan menimbulkan rasa gatal, sensasi terbakar, ruam-ruam, dan keputihan tidak normal.

Sebagian besar kasus infeksi jamur vagina saat hamil memang tidak membahayakan janin. Akan tetapi, ada pula yang bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR).

Menurut laman UT Southwestern Medical Center, dokter mungkin meresepkan antijamur, seperti Miconazole, Clotrimazole, atau Terconazole untuk ibu hamil selama 3–7 hari.

5. Cacar air

ciri ciri cacar air

Chickenpox atau cacar air yang terjadi di luar masa kehamilan memang bisa dibilang tidak membahayakan. Namun, infeksi virus Varicella-zoster yang menyerang ibu hamil berisiko berdampak buruk bagi janin.

Cacar air yang terjadi pada trimester pertama atau kedua bahkan dikhawatirkan bisa menimbulkan sindrom varicella kongenital (CVS). Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan jaringan parut di kulit, masalah neurologis, hingga gangguan perkembangan fisik serta mental bayi yang lahir.

Untuk mengurangi risiko komplikasi cacar air saat hamil, Ibu akan diberi suntikan varicella zoster immune globulin (VZIG).

6. Herpes genital

Jika Ibu terdiagnosis dengan herpes genital di akhir masa kehamilan, dokter mungkin menyarankan persalinan caesar demi mencegah penularannya ke janin.

Sebab, meski beberapa penularan selama persalinan bisa sembuh dengan sendirinya, ada pula yang bisa menyebar ke saraf pusat dan berbagai organ bayi baru lahir.

Ciri-ciri utama ibu hamil terkena infeksi virus herpes adalah munculnya lenting di area Miss V. Untuk menentukan pengobatan, dokter perlu menyesuaikannya dengan usia kehamilan.

7. Rubella

Menurut laman National Health Services, Rubella adalah salah satu jenis infeksi yang patut diwaspadai selama kehamilan. Pasalnya, infeksi rubella di empat bulan pertama kehamilan bisa meningkatkan risiko bayi lahir cacat hingga keguguran.

Sebagian besar kasus rubella memang tidak bergejala. Akan tetapi, Ibu perlu waspada jika mengalami pembengkakan di beberapa sendi, mata kemerahan, dan sakit kepala. Demi meminimalkan risiko penularan ke janin, dokter mungkin memberikan terapi antibodi imunoglobulin.

8. Hepatitis

Sama-sama menyerang hati, hepatitis B dan C selama kehamilan juga berisiko menular ke janin. Kedua kondisi ini pun sering kali tidak menunjukkan gejala sehingga Ibu hamil yang berisiko mungkin diminta untuk melakukan pemeriksaan demi memastikannya.

Jika benar terdiagnosis, pengobatan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan kondisi janin. Namun, karena beberapa jenis obat hepatitis C tidak disarankan untuk ibu hamil, dokter mungkin mengatasinya dengan melakukan pemantauan ketat.

Cara mencegah paparan infeksi selama kehamilan

Selain menjaga jarak dengan seseorang yang sedang sakit, berikut adalah beberapa langkah sederhana untuk mengurangi risiko paparan infeksi selama kehamilan.

  • Mencuci tangan dengan teratur menggunakan air mengalir dan sabun, terutama setelah dari toilet.
  • Menghindari daging setengah matang atau mentah, termasuk pada sushi, telur, dan olahannya.
  • Menghindari susu dan produk olahannya yang belum dipasteurisasi.
  • Menggunakan sarung tangan ketika berkebun atau bercocok tangan.
  • Menghindari berbagi peralatan makan dengan orang lain.
  • Memastikan bahwa ibu hamil sudah mendapat vaksin yang penting selama kehamilan, seperti hepatitis, meningitis, dan tetanus.
  • Menghindari kontak dengan hewan peliharaan, terutama saat hewan sakit.

Kehamilan memang membuat Ibu lebih berisiko mengalami berbagai jenis penyakit, termasuk infeksi. Namun, ini bukan berarti bahwa setiap ibu hamil akan mengalaminya. Demi memastikan kesehatan ibu dan janin selama kehamilan, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan.

Kesimpulan

  • Selama kehamilan, Ibu cenderung lebih mudah terkena infeksi lantaran perubahan hormon. Karena ini pula beberapa infeksi bisa berdampak lebih buruk selama kehamilan, terutama bagi janin.
  • Beberapa infeksi yang patut diwaspadai selama kehamilan adalah trikomoniasis, infeksi jamur vagina, cacar air, herpes genital, rubella, dan hepatitis.
  • Demi meminimalkan risiko infeksi, Ibu bisa menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, hindari mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Infections in pregnancy that may affect your baby. (2020, December 3). nhs.uk. Retrieved 09 February 2025, from https://www.nhs.uk/pregnancy/keeping-well/infections-that-may-affect-your-baby/

What infections can affect pregnancy? (n.d.). Retrieved 09 February 2025, from https://www.nichd.nih.gov/. https://www.nichd.nih.gov/health/topics/pregnancy/conditioninfo/infections

Answers to 6 burning questions about yeast infection during pregnancy | Your pregnancy matters | UT southwestern Medical Center. (n.d.). UT Southwestern Medical Center | The #1 Hospital in DFW and Texas*. Retrieved 09 February 2025, from https://utswmed.org/medblog/yeast-infection-pregnant/

How to treat a yeast infection during pregnancy. (2023, January 14). Mayo Clinic. Retrieved 09 February 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vaginitis/expert-answers/yeast-infection-during-pregnancy/faq-20058355

Versi Terbaru

09/02/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Hillary Sekar Pawestri


Artikel Terkait

Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil

Sakit Saat Hamil? Ini 7 Obat yang Aman untuk Ibu Hamil


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan