backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Ngidam Makan Buah-buahan Mentah, Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsinya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Maria Amanda · Tanggal diperbarui 16/08/2021

    Ngidam Makan Buah-buahan Mentah, Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsinya?

    Ada kalanya ibu hamil ingin makan buah mentah karena sensasinya yang menyegarkan. Sebagian buah memang terasa lezat saat disajikan mentah. Sebut saja mangga, pepaya, atau bahkan pisang. Namun, manakah yang lebih baik dikonsumsi antara buah matang atau buah mentah? Apakah ibu hamil boleh mengonsumsi buah mentah? Simak penjelasannya berikut ini.

    Ibu hamil ingin makan buah mentah, tunggu dulu…

    buah untuk ibu hamil

    Rasa asam dan sedikit manis adalah ciri khas dari buah mentah. Secara umum, buah yang mentah belum mengandung banyak gula dan bersifat pati resistan saat dicerna.

    Itu sebabnya, buah-buahan mentah seperti mangga atau pisang muda tidak memiliki nutrisi tinggi saat dikonsumsi. Namun, di sisi lain, buah-buahan tersebut dapat mendukung kerja bakteri baik pada usus.

    Meskipun buah yang matang lebih tinggi nutrisi dibandingkan buah mentah, kandungan mineral di dalamnya tak jauh berbeda. Pisang muda, misalnya, memiliki kandungan potasium yang hampir sama dengan pisang matang.

    Bagaimana dengan pepaya muda? Mungkin saja di antara ibu hamil ada yang mengidamkan makan buah pepaya mentah. Rasanya yang hambar dan sedikit renyah saat digigit, menimbulkan sensasi yang menyegarkan.

    Pepaya mentah mengandung getah dan zat papain. Meskipun lezat jika dijadikan campuran rujak, kandungan getah dalam pepaya mentah sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Getah mampu dapat memicu kontak uterin sehingga meningkatkan risiko kelahiran prematur.

    Sementara itu, zat papain dalam pepaya dapat merangsang hormon prostaglandin yang memicu kelahiran lebih awal. Papain juga melemahkan membran yang melindungi janin di dalam kandungan.

    Oleh karena adanya faktor itulah ada baiknya ibu hamil menghindari makan buah mentah. Pilihlah buah-buahan yang matang untuk memenuhi kecukupan nutrisi ibu dan janin di dalam kandungan.

    Konsumsi buah matang untuk ibu hamil lebih baik

    Bila ibu hamil berkeinginan untuk makan buah mentah, sebaiknya coba tahan keinginan ini. Cobalah untuk mengalihkannya dengan konsumsi buah matang karena lebih menyehatkan bagi ibu hamil.

    Ada beragam manfaat yang bisa ibu dapatkan dari konsumsi buah matang. Vitamin dan mineral dari asupan buah-buahan matang mampu mendukung pertumbuhan bayi di dalam kandungan.

    Berikut buah-buahan yang sebaiknya dikonsumsi oleh ibu hamil.

    1. Jeruk

    Jeruk mengandung folat, vitamin C, dan air. Buah ini juga membantu agar tubuh tetap terhidrasi. Sementara itu, vitamin C mencegah kerusakan sel dan mendukung penyerapan zat besi.

    Konsumsi folat pada ibu hamil dapat menghindari risiko kelahiran abnormal pada bayi.

    2. Mangga

    Ketika ibu hamil mengidam makan buah mentah, cobalah alihkan diri untuk  mengonsumsi mangga yang matang. Mangga mengandung vitamin A dan C. Asupan vitamin A yang terdapat di dalam mangga mampu mencegah bayi lahir dengan risiko komplikasi pernapasan.

    3. Alpukat

    Alpukat mengandung nutrisi, seperti vitamin C, E, dan K. Selain itu, alpukat juga mengandung asam lemak, serat, beragam vitamin B, potasium, serta tembaga.

    Lemak sehat dalam alpukat dapat memberikan energi pada ibu hamil. Selain itu, konsumsi alpukat mampu meningkatkan perrumbuhan kulit dan jaringan otak janin dalam kandungan.

    Selain tiga buah-buahan tersebut, ada beragam buah-buahan matang lainnya yang bisa dikonsumsi, seperti pisang matang, pir, dan jambu biji.

    Selama hamil, ingatlah untuk bijak memilih makanan. Pasalnya, asupan yang masuk ke dalam tubuh juga berpengaruh besar pada kesehatan bayi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Maria Amanda · Tanggal diperbarui 16/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan