Cedera bisa dibilang menjadi makanan sehari-hari bagi pemain bola, baik itu bagi amatir maupun profesional. Salah satu pertolongan pertama untuk kaki yang cedera akibat salah perhitungan tackling pemain lawan adalah dengan etil klorida. Anda mungkin pernah menyaksikannya di TV ketika tim medis masuk ke lapangan hijau untuk menyemprotkan suatu obat pada bagian tubuh pemain yang cedera. Bagaimana cara pakai etil klorida dan seperti apa cara kerjanya sehingga pemain yang tadinya merintih kesakitan bisa langsung bangkit dan kembali bertanding?
Apa itu etil klorida?
Ethyl chloride atau etil klorida adalah obat yang biasa digunakan untuk mencegah rasa sakit yang disebabkan oleh suntikan atau operasi bedah minor. Etil klorida ini juga biasa digunakan sebagai solusi kilat untuk mengobati luka ringan dan meringankan nyeri otot akibat keseleo atau terkilir karena olahraga.
Efek ini bisa dicapai karena etil klorida adalah zat kimia yang sifatnya mendinginkan dan menyebabkan efek mati rasa sehingga cedera tidak terasa sakit untuk sementara waktu.
Etil klorida tersedia dalam botol dan kaleng. Tapi yang biasa digunakan oleh tim medis sepak bola adalah yang berbentuk kaleng semprot (aerosol). Etil klorida tersedia dalam dosis-dosis sebagai berikut ini.
- Fine Stream Spray 3.5 oz
- Medium Stream Spray 3.5 oz
- Mist Spray 3.5 oz
- Medium Stream Spray 3.5 oz
Cara pakai etil klorida untuk mengatasi cedera kaki saat main bola
Ethyl chloride hanya boleh digunakan pada kulit. Namun begitu, obat ini tidak boleh disemprotkan pada luka terbuka dalam atau bagian selaput lendir seperti hidung atau mulut. Anda juga tidak boleh menghirup uapnya.
Meski tampaknya mudah hanya semprot sana-sini, penggunaannya harus benar-benar akurat dan tak boleh sembarangan. Oleh karena itu penyemprotan obat haruslah dilakukan oleh tim medis profesional. Prosedur akan dilakukan sangat cepat karena efeknya hanya berlangsung beberapa detik hingga 1 menit.
Untuk menggunakannya pada cedera ringan, pertama-tama bersihkan dulu area cederanya dengan antiseptik. Jika menggunakan ethyl chloride botolan, posisikan botol terbalik dan semprotkan ke area cedera selama 3-7 detik. Jika menggunakan yang versi kaleng aerosol, posisikan tegak dan semprotkan pada area selama 4-10 detik. Semprotkan hingga kulit mulai berwarna putih, dan berhenti sebelum kulit membeku.
Untuk meringankan nyeri otot yang lebih parah, beri jarak semprot 30-46 centimeter dari otot, kemudian semprotkan dengan gerakan menyapu dengan kecepatan 10.2 centimeter per detik hingga seluruh otot tertutup dari titik pemicu hingga area yang nyeri. Otot akan diregangkan dengan perlahan selama proses ini hingga gerakan penuh kembali dan nyeri mereda.
Adakah efek samping dari etil klorida?
Etil klorida umumnya tidak memiliki efek samping serius. Anda tetap bisa melanjutkan bermain setelah cedera disemprot obat, namun biasanya akan ada perawatan lanjutan setelah pertandingan untuk mengecek kondisi cedera mereka.
Namun penyemprotan etil klorida mungkin saja menimbulkan reaksi alergi, seperti pusing, perubahan warna kulit, kulit terasa nyeri, ruam, gatal, bengkak (terutama pada wajah, lidah atau tenggorokan), infeksi di bagian yang telah disemprotkan, luka yang tidak sembuh-sembuh, hingga sulit bernapas. Meski begitu, tidak semua orang akan mengalami efek samping berikut ini. Tim medis melihat manfaatnya yang tetap lebih besar daripada risiko ini, sehingga penggunaan akan tetap dilanjutkan jika benar dirasa perlu.
[embed-health-tool-bmr]