Rutin angkat beban di gym dianggap menjadi cara efektif untuk membentuk otot tubuh. Namun, ada kekhawatiran mengenai latihan beban di gym yang bisa menghambat pertumbuhan tinggi badan. Nah, apakah benar olahraga gym bisa bikin tubuh pendek? Simak mitos dan fakta di balik pertanyaan ini dalam penjelasan berikut.
Apakah olahraga angkat beban di gym bikin tubuh pendek?
Latihan angkat beban atau workout apa pun di gym tidak akan membuat tubuh jadi pendek, selama olahraga dilakukan dengan cara yang benar.
Kekhawatiran mengenai efek olahraga di gym yang menghambat tinggi badan mungkin berasal dari anggapan bahwa latihan angkat beban dapat merusak lempeng epifisis, yakni area pertumbuhan tulang panjang pada anak-anak dan remaja.
Faktanya, tidak demikian menurut penelitian yang dimuat dalam Journal of Strength and Conditioning Research.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa latihan ketahanan, termasuk angkat beban, pada anak dan remaja tidak menghambat ataupun menghentikan pertumbuhan tinggi badan.
Sebaliknya, latihan ketahanan bisa meningkatkan komposisi tubuh, kekuatan otot, dan kebugaran remaja secara keseluruhan.
Latihan ketahanan pada anak, yang juga meliputi latihan beban tubuh, akan lebih memengaruhi peningkatan kekuatan tubuh dan kerja sistem motorik di otak tanpa mengakibatkan pembesaran massa otot.
Untuk mendapatkan manfaat ini, program latihan perlu disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak dan dilakukan dengan cara yang tepat.
Olahraga yang bisa menghambat pertumbuhan

Ketika membahas pertanyaan: apakah ada jenis workout di gym yang bisa menghambat pertumbuhan tinggi badan, jawabannya tidak sesederhana ada atau tidak.
Dibandingkan jenis olahraga, terhambatnya pertumbuhan sebenarnya lebih dipengaruhi oleh kesalahan teknik, program latihan yang kurang tepat, cedera, dan rendahnya asupan gizi.
Berikut hal-hal yang bisa memengaruhi pertumbuhan ketika berolahraga di gym.
1. Risiko cedera pada pelat pertumbuhan
Meskipun latihan kekuatan tidak menghambat tinggi badan, cedera pada pelat pertumbuhan (growth plate), yang tidak ditangani dengan benar, dapat menghambat pertumbuhan.
Cedera ini biasanya terjadi akibat latihan yang berlebihan, teknik yang salah, atau beban yang terlalu berat. Faktor risiko cedera juga termasuk intensitas latihan yang terlalu tinggi, ketidakseimbangan otot, dan kurangnya fleksibilitas tubuh.
Cedera pelat pertumbuhan sering terjadi pada atlet muda selama masa percepatan pertumbuhan.
2. Latihan yang berlebihan dan nutrisi tidak mencukupi
Latihan fisik yang terlalu intens tanpa diimbangi dengan asupan nutrisi yang memadai dapat mengganggu pertumbuhan, terutama pada anak-anak dan remaja.
Tubuh membutuhkan asupan protein, vitamin, dan mineral yang cukup untuk berkembang secara optimal.
Jika kebutuhan gizi remaja tidak terpenuhi dan terlalu fokus meningkatkan latihan, hal ini bisa berdampak negatif pada perkembangan tinggi badan mereka.
Manfaat latihan angkat beban bagi pertumbuhan
Alih-alih bikin tubuh pendek, latihan angkat beban di gym yang benar akan mendukung pertumbuhan tinggi badan dengan cara berikut.
- Merangsang pembentukan sel-sel tulang baru dan membuat tulang lebih padat.
- Meningkatkan kekuatan otot dan kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik sehari-hari.
- Meningkatkan koordinasi motorik dan keseimbangan tubuh.
Tips aman melakukan latihan angkat beban

Untuk memastikan latihan angkat beban di gym aman dan efektif, pertimbangkan hal-hal di bawah ini.
1. Mulai dengan beban ringan
Saat baru memulai latihan kekuatan, penting untuk tidak langsung terburu-buru menggunakan beban berat.
Idealnya, gunakan beban yang ringan dulu, yang bisa diangkat sekitar 12 – 15 kali dan mengikuti teknik yang benar.
Cara ini membantu otot dan sendi beradaptasi serta meminimalkan risiko cedera angkat beban, terutama untuk remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.
2. Fokus pada teknik yang benar
Setiap gerakan dalam latihan kekuatan membutuhkan teknik yang benar.
Tanpa teknik yang tepat, risiko cedera meningkat, terutama pada area yang sensitif seperti punggung bawah, lutut, dan pergelangan tangan.
Untuk anak-anak dan remaja, teknik yang buruk bahkan bisa berdampak pada area pertumbuhan tulang (growth plate).
3. Lakukan pemanasan dan pendinginan
Bayangkan tubuh seperti mesin. Sebelum digunakan, mesin butuh dipanaskan. Setelah digunakan, mesin perlu didinginkan agar tidak rusak.
Pemanasan meningkatkan sirkulasi darah ke otot, sedangkan pendinginan membantu meredakan ketegangan dan mempercepat pemulihan.
Pemanasan dan pendinginan yang dilakukan dengan benar dan konsisten dapat mengurangi risiko cedera dan meningkatkan performa latihan. Anggapan olahraga di gym bisa bikin tubuh pendek pun makin tidak relevan.
4. Istirahat yang cukup
Kadang, terlalu semangat untuk berlatih bisa membuat Anda lupa bahwa tubuh juga butuh waktu untuk pulih (rest day).
Nyatanya, pertumbuhan otot dan tinggi badan justru terjadi saat tubuh beristirahat, bukan saat latihan.
Tanpa istirahat yang cukup, tubuh rentan mengalami kelelahan kronis dan cedera yang bisa menghambat perkembangan tubuh sendiri.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari olahraga gym, sebaiknya Anda melibatkan pelatih profesional atau personal trainer berpengalaman.
Hal ini juga berlaku untuk olahraga gym bagi remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Mereka akan membantu Anda merancang dan mengawasi program latihan yang sesuai dengan target kebugaran Anda.
Jadi, kekhawatiran apakah olahraga gym bisa bikin tubuh pendek tidak perlu menjadi hambatan untuk membuat Anda mulai hidup lebih aktif dan sehat.
Kesimpulan
- Latihan angkat beban di gym tidak akan bikin tubuh jadi pendek, baik pada orang dewasa maupun anak remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.
- Pertumbuhan tinggi badan bukan dipengaruhi oleh jenis olahraga yang dilakukan, melainkan faktor genetik, kecukupan gizi, dan rutinitas olahraga yang menstimulasi pertumbuhan tubuh.
- Latihan angkat beban di gym justru bisa meningkatkan kepadatan tulang sehingga mendukung pertumbuhan tinggi badan di masa perkembangan.
[embed-health-tool-bmr]