backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apa Dampak Berenang di Malam Hari Bagi Tubuh?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 21/12/2020

    Apa Dampak Berenang di Malam Hari Bagi Tubuh?

    Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang menyehatkan karena menguatkan otot seluruh tubuh. Olahraga jenis air ini biasa dilakukan di pagi, siang, dan sesekali malam hari. Namun, apakah berenang pada malam hari sebenarnya diperbolehkan?

    Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui jawabannya. 

    Bolehkah berenang di malam hari?

    cara mencegah kram saat berenang

    Memilih waktu kapan harus berenang ternyata juga sama pentingnya melakukan pemanasan sebelum menceburkan diri ke air. Pasalnya, ketika Anda berenang di atas jam 10 pagi dan tidak berada di dalam ruangan,sinar matahari mungkin akan memengaruhi kesehatan kulit Anda. 

    Apabila Anda melakukannya di dalam ruangan, sinar UV tentu tidak akan memberikan dampak kepada kesehatan. Bahkan, tidak sedikit orang yang berenang di malam hari untuk menghindari rasa panas ketika melakukannya di pagi hari. 

    Seperti yang dilansir Harvard Health Publishing, para ahli memang tidak menganjurkan olahraga di malam hari agar kebersihan saat tidur tidak terganggu. 

    Namun, penelitian baru-baru ini menyebutkan bahwa Anda dapat berolahraga di malam hari. Hal tersebut dapat dilakukan dengan syarat menghindari aktivitas fisik yang berlebihan setidaknya selama satu jam sebelum tidur. 

    Olahraga yang terlalu berat pada malam hari dapat meningkatkan suhu tubuh dan mungkin membuat Anda kesulitan tidur. Oleh karena itu, berenang di malam hari masih diperbolehkan jika tidak akan tidur dalam kurun waktu satu jam ke depan. 

    Keuntungan berenang di malam hari 

    Setelah mengetahui apakah berenang pada malam hari diperbolehkan atau tidak, saatnya mengenali apa saja keuntungan dari olahraga air setelah matahari terbenam ini. 

    1. Tidak terpapar sinar UV

    efek sinar uv

    Salah satu alasan mengapa beberapa orang memilih untuk berenang pada malam hari adalah tidak terpapar sinar matahari. Paparan sinar matahari yang berlebihan tentu berdampak besar terhadap kesehatan kulit, mata, dan sistem imun.

    Menurut WHO, empat dari lima kasus kanker kulit disebabkan karena kerusakan UV yang sebenarnya bisa dihindari. Maka itu, memilih waktu di malam hari untuk melakukan olahraga air ini dapat mengurangi paparan sinar matahari yang mungkin sudah cukup saat Anda ke luar ruangan. 

    2. Dapat meningkatkan kualitas tidur

    tidur nyenyak saat asma

    Selain mengurangi risiko paparan sinar UV yang berlebihan, berenang di malam hari ternyata dapat meningkatkan kualitas tidur. 

    Memang berolahraga pada malam hari dapat membuat rasa lelah bertambah banyak. Namun, Anda bisa memanfaatkan rasa lelah itu untuk tertidur lelap sampai pada pagi hari. 

    Walaupun belum ada penelitian yang benar-benar membuktikannya, olahraga air yang menyehatkan otot ini mungkin dapat membantu Anda melawan insomnia

    3. Membakar kalori pada hari itu

    berenang bisa bikin hamil

    Berenang di malam hari ternyata juga baik untuk orang yang ingin membakar kalori sepanjang hari itu. 

    Tubuh akan membakar kalori lebih banyak ketika Anda melakukan olahraga yang temponya lebih cepat dengan jarak yang jauh. Salah satu olahraga yang memiliki kedua syarat tersebut adalah berenang. 

    Dengan berenang lebih cepat dan lebih jauh, seperti menggunakan gaya bebas, berpotensi membakar kalori lebih banyak. 

    Walaupun tidak membakar seluruh kalori, setidaknya olahraga ini cocok untuk Anda yang ingin menurunkan berat badan di samping makan makanan yang sehat. 

    Berenang pada malam hari memang tidak dilarang, tetapi ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum rutin melakukannya. Bila Anda memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penjelasan lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 21/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan