Sebagian dari Anda mungkin telah mengetahui bahwa rambut rontok merupakan salah satu efek samping kemoterapi. Namun, apakah rambut rontok juga bisa terjadi karena penyakit kanker itu sendiri?
Untuk mengetahui jawaban selengkapnya, simak pembahasan di bawah ini.
Apakah rambut rontok menjadi tanda kanker?
Rambut rontok bukanlah salah satu tanda kanker. Namun, tidak menutup kemungkinan beberapa jenis kanker bisa menyebabkan hal ini, salah satunya limfoma Hodgkin.
Limfoma Hodgkin adalah tipe limfoma atau kanker getah bening yang terjadi saat sel limfosit B berkembang secara abnormal dan tidak terkendali.
Sebuah studi yang dimuat dalam International Journal of Trichology (2012) menjelaskan adanya gejala rambut rontok pada wanita berusia 30 tahun yang didiagnosis dengan limfoma Hodgkin.
Sebelum memperoleh diagnosis kanker ini, diketahui bahwa wanita tersebut mengalami gatal pada seluruh tubuhnya, rambut rontok, dan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap selama enam bulan terakhir.
Meski begitu, kurangnya bukti dari penelitian lain membuat para ahli kesulitan untuk menentukan seberapa sering rambut rontok terjadi karena penyakit kanker.
Kerontokan rambut pun dapat terjadi karena beberapa faktor lain, seperti stres, kekurangan gizi, gangguan hormon, penyakit autoimun, dan bahkan keturunan.
Jika Anda merasa memiliki ciri-ciri rambut rontok karena kanker, seperti rambut yang rontok lebih dari 100 helai dalam sehari, konsultasikanlah dengan dokter untuk memperoleh diagnosis terbaik.
Penyebab rambut rontok saat kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan kuat untuk membunuh sel kanker yang membelah dengan cepat di seluruh tubuh.
Sayangnya, obat kemoterapi ini dapat menyerang sel-sel sehat yang juga berkembang dengan cepat, seperti sel-sel pada folikel atau akar rambut.
Hal inilah yang menyebabkan terhentinya pertumbuhan rambut sehingga rambut mudah rontok.
Sekitar 65% pasien kanker yang menjalani kemoterapi akan mengalami rambut rontok. Kondisi ini biasanya mulai terjadi dalam 2–3 minggu setelah pasien memulai pengobatan kanker.
Tak hanya pada area kepala, rambut rontok karena kemoterapi kanker juga bisa memengaruhi alis, bulu mata, hingga rambut pada bagian tubuh lainnya.
Keparahan rambut rontok akibat kemoterapi
- jenis dan dosis penggunaan obat,
- metode pemberian obat,
- frekuensi dan durasi pengobatan, serta
- respons tubuh pasien terhadap pengobatan.
Cara agar rambut tidak rontok saat kemoterapi
Meski tidak ada cara pasti untuk mencegah rambut rontok akibat kemoterapi, beberapa langkah di bawah ini dapat membantu mengurangi kerontokan rambut pada pasien kanker.
1. Memakai tutup kepala pendingin
Pemakaian tutup kepala pendingin atau cooling cap selama kemoterapi membantu mengurangi kerontokan rambut secara signifikan pada beberapa pasien kanker.
Suhu dingin dari cooling cap ini akan menurunkan aliran darah ke kulit kepala dan folikel rambut sehingga jumlah obat kemoterapi yang mencapai sel-sel rambut bisa berkurang.
2. Melakukan perawatan rambut dengan lembut
Menggunakan produk perawatan rambut dan kulit kepala yang lembut serta menghindari bahan kimia keras dapat membantu meminimalkan kerusakan pada folikel rambut.
Selain itu, hindari pula pemakaian alat yang menggunakan panas, seperti hair dryer dan catok, untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada rambut yang rapuh.