backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Deteksi Dini dan Potensi Sembuh Pasien Kanker Prostat

Ditulis oleh dr. Rachmat Budi Santoso, Sp.U · Urologi · Rumah Sakit Kanker Dharmais


Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Deteksi Dini dan Potensi Sembuh Pasien Kanker Prostat

    Pada tahun 2021 lalu, ​​mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didiagnosis penyakit kanker prostat stadium awal. SBY diketahui telah menjalani pengobatan kanker prostat di Mayo Clinic, Amerika Serikat. Benarkah kanker prostat bisa sembuh? Berikut penjelasan detailnya.

    Prevalensi kanker prostat di Indonesia

    Artikel Kesehatan Seputar Penyakit Prostat

    Berdasarkan data dari Global Burden of Cancer Study (Globocan) 2020, prevalensi kanker prostat di Indonesia sekitar 7,4 persen dari total jumlah 183.368 kasus kanker baru pada pria . 

    Meski kanker prostat menempati urutan ke-11 sebagai penyumbang kasus kanker di Indonesia, tetapi kanker prostat berada di urutan kelima sebagai kanker pada pria. 

    Angka kematian dari kanker prostat menempati peringkat ke-13 atau 4.863 kematian (2,1 persen dari jumlah total kematian akibat kanker). Sementara peringkat pertama kasus kematian yang diakibatkan kanker, ditempati oleh kanker paru dengan 30.843 kematian (13,2 persen dari total kematian). 

    Jenis kanker ini memang tidak semematikan kanker paru atau kanker pankreas yang menempati posisi 11 dengan jumlah 5.690 kematian (2,4 persen dari total kematian). Namun kanker prostat tetap menjadi risiko bagi banyak pria, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun.

    Tes PSA untuk mendeteksi kanker prostat

    telementoring program kanker nasional

    Biasanya, kanker prostat tidak memunculkan gejala apapun, terutama pada saat stadium awal. Salah satu jenis pemeriksaan atau skrining (screening) yang umum dilakukan untuk kanker prostat adalah tes PSA.

    Tes PSA merupakan tes darah yang kerap dipakai dalam skrining kanker prostat, baik untuk pria yang telah merasakan gejala atau juga sebagai salah satu cara deteksi dini penyakit tersebut. 

    Tes ini menghitung jumlah Prostat Specific Antigen (PSA) dalam darah pasien. Setelah darah diambil, sampel darah itu akan dikirim ke laboratorium untuk kemudian dianalisis. 

    PSA sendiri merupakan protein yang khusus diproduksi lewat kelenjar prostat. Protein tersebut umumnya berada di dalam air mani, tetapi PSA juga ada dalam darah dengan jumlah sedikit. Tingkat PSA yang lebih tinggi sering dikaitkan dengan faktor risiko kanker prostat. 

    Umumnya, dokter memakai batas PSA dengan nilai normal 4 ng/mL atau lebih tinggi untuk memutuskan apakah seseorang perlu melakukan tes pemeriksaan lebih lanjut bersama urolog atau tidak.

    Pemeriksaan lebih lanjut ini menggunakan metode colok dubur, untuk mengetahui kondisi prostat. Jika prostat terasa lembut dan kenyal, maka menandakan prostat dalam kondisi sehat.

    Selain menggunakan metode tersebut, pengambilan jaringan menggunakan biopsi juga menjadi diagnosis tambahan, untuk memastikan ada kanker atau tidak.

    Gejala kanker prostat

    Jenis kanker pankreas

    Prostat bengkak merupakan tanda kanker apabila testis terasa padat dan bergelombang ketika diraba menggunakan metode colok dubur. Gejala awal kanker prostat lainnya yang menyertai meliputi:

    • Kerap buang air kecil, terutama di malam hari
    • Merasa ingin terus buang air kecil
    • Sulit dalam memulai dan menghentikan aliran urin
    • Kesulitan untuk buang air kecil
    • Aliran urin yang putus-putus
    • Merasa buang air kecil tidak tuntas
    • Darah dalam urin (hematuria) atau air mani
    • Rasa sakit saat ejakulasi
    • Buang air kecil terasa lama, biasanya di atas 2 menit

    Selain itu gejala ini juga bisa membedakan apabila kanker prostat tersebut jinak atau ganas. Maka untuk pria berusia 50 tahun disarankan untuk menjalani tes PSA secara rutin. 

    Kanker prostat stadium awal bisa sembuh?

    operasi prostat dengan laser
    Source: usnews.com

    Umumnya semua jenis kanker pada stadium awal (stadium I), termasuk kanker prostat, berpotensi tinggi untuk sembuh. Kanker di stadium ini biasanya masih berukuran kecil dan hanya ada di satu organ tertentu saja sehingga masih mungkin menjalani operasi pengangkatan kanker. 

    Pada stadium berikutnya, biasanya kanker sudah mulai menyebar ke organ lain. Ketika kondisi ini terjadi, operasi pengangkatan akan sulit dilakukan. 

    Kondisi ini berlaku juga pada kanker porstat. Kanker prostat stadium awal masih memungkinkan untuk menjalani operasi pengangkatan sebagai metode utama pengobatan. Namun, pada kanker stadium berikutnya, operasi pengangkatan tidak menjadi opsi tunggal. Perlu adanya terapi hormonal dengan menghentikan hormon testosteron.

    Meski demikian, pengobatan ini hanya untuk menekan metastasis (penyebaran) kanker prostat ke organ lain. Terapi hormonal juga dilakukan demi mendukung kualitas hidup pasien, karena terapi ini perlu dilakukan seumur hidup. 

    Pasalnya, metastasis kanker prostat umumnya akan menyerang ke tulang belakang. Sementara itu, operasi pengangkatan tulang belakang hampir tidak mungkin untuk dilakukan, karena memiliki risiko kelumpuhan bagi pasien. 

    Apabila prostat membesar dan mengganggu saat buang air kecil, maka terapi obat bisa dilakukan. Jika pemberian obat tidak efektif, maka operasi laser dapat dilakukan agar buang air kecil menjadi nyaman.  

    Pentingnya deteksi dini kanker prostat

    deteksi dini kanker prostat bisa sembuh

    Deteksi dini penting untuk dilakukan untuk meningkatkan peluang kesembuhan pasien. Jika kanker prostat dapat terdeteksi dini sejak awal, maka peluang hidup dan sembuh bagi pasien juga lebih besar dan biaya pengobatan dapat lebih murah. 

    Namun, masalahnya adalah biaya menjalani tes PSA sebagai deteksi dini kanker prostat memang tidak bisa dibilang murah. Selain itu, biaya deteksi dini kanker prostat ini dan berbagai kanker lain belum dijamin oleh BPJS Kesehatan

    Padahal jika lebih dini terdeteksi dan lebih cepat diobati, operasi atau metode pengobatan lain memiliki biaya lebih murah. Pasien hanya perlu menjalani operasi dan biasanya tidak perlu menjalani pengobatan atau terapi lain selain kontrol ke dokter setiap enam bulan atau setahun sekali. 

    Kesembuhan adalah keputusan pasien

    kanker prostat bisa sembuh

    Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (kemkes), ​​pasien kanker prostat paling banyak datang ketika memasuki stadium lanjut yakni 59,3 persen kasus.

    Untuk menangani kondisi tersebut, terapi primer yang paling banyak dipilih adalah orkhiektomi sebesar 31,1 persen, obat hormonal 182 (18 persen), prostatektomi radikal 89 (9 persen), radioterapi 63 (6 persen), dan sisanya adalah pemantauan aktif, kemoterapi, dan kombinasi.

    Pemilihan metode pengobatan dilakukan dengan melihat kondisi pasien terlebih dulu. Berbagai metode pengobatan bisa dilakukan, namun faktor lain yang memengarui kesembuhan pasien adalah keputusan dari pasien sendiri.

    Setiap manusia memiliki kemampuan untuk self-healing untuk menyembuhkan diri sendiri. Pengobatan oleh dokter dilakukan saat kemampuan tersebut tidak dapat bekerja secara normal.

    Oleh karena itu dokter membantu pengobatan demi kesembuhan pasien. Namun untuk sembuh, pasien juga harus menjaga kondisi mentalnya. Itu sebabnya di RSK Dharmais, pengobatan kanker bisa disertai dengan konsultasi psikologis.

    Ini terkait dengan kondisi imun tubuh pasien. Apabila pasien merasa takut, cemas, putus asa, dan sedih maka dapat menurunkan imun tubuh. Oleh karena itu, kesembuhan seringkali juga dipengaruhi oleh tekad pasien untuk bisa sembuh. Tugas dokter adalah membantunya dengan berbagai metode pengobatan. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditulis oleh

    dr. Rachmat Budi Santoso, Sp.U

    Urologi · Rumah Sakit Kanker Dharmais


    Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan