backup og meta

6 Risiko Komplikasi Kanker Pankreas yang Perlu Anda Waspadai

6 Risiko Komplikasi Kanker Pankreas yang Perlu Anda Waspadai

Kanker pankreas terjadi ketika tumor ganas tumbuh dan merusak fungsi jaringan pada pankreas. Kemunculan kanker pada pankreas bisa menyebabkan komplikasi serius yang memengaruhi sistem pencernaan dan metabolisme tubuh.

Pankreas merupakan organ penting yang memproduksi enzim dan hormon pencernaan. Kerusakan jaringan pankreas bisa menyebabkan nutrisi tidak dapat dipecah dan diserap dengan baik oleh tubuh.

Komplikasi akibat kanker pankreas

Kanker pankreas umumnya menyerang jaringan eksokrin pada pankreas. Jaringan eksokrin merupakan tempat pembentukan berbagai enzim pencernaan yang bertugas memecah protein, lemak, dan karbohidrat.

Selain itu, tumor pankreas juga bisa terbentuk di jaringan endokrin yang berperan penting dalam menghasilkan hormon pengatur kadar gula darah.

Tumor ganas pada pankreas cepat atau lambat akan mengganggu fungsi jaringan tersebut sehingga berdampak fatal pada sistem pencernaan secara keseluruhan.

Mulanya, pasien akan mengalami sejumlah gejala kanker pankreas seperti sakit kuning dan gangguan pencernaan. Seiring berkembangnya tumor, kerusakan fungsi pankreas pun dapat menimbulkan sejumlah komplikasi.

1. Malnutrisi

Dalam sehari, jaringan eksokrin pada pankreas bisa menghasilkan sekitar 8 enzim yang berfungsi untuk memecah lemak, protein, dan karbohidrat.

Saat tumor ganas mengambil alih fungsi jaringan eksokrin, pankreas tidak mampu lagi memproduksi enzim pencernaan secara optimal. Akibatnya, nutrisi tidak dapat dicerna dengan baik oleh tubuh.

Saat tubuh tidak dapat menyerap nutrisi, tubuh akan kekurangan banyak gizi sehingga organ-organ penting di dalam tubuh tidak dapat menjalankan fungsinya dengan optimal. Kerusakan jaringan eksokrin ini selanjutnya akan mengarah pada kondisi malnutrisi yang menunjukkan kekurangan gizi, meskipun sehari-hari pasien mengonsumsi nutrisi yang cukup.

Komplikasi kanker pankreas ini akan menimbulkan beberapa gejala seperti nyeri atau kram pada perut, kembung, muntah, mual, dan diare.

2. Penyumbatan saluran empedu

Artikel Kesehatan Seputar Penyakit Empedu

Tumor ganas bisa menjalar ke saluran pankreas yang berperan mengalirkan enzim yang diproduksi di jaringan eksokrin. Saluran pankreas ini terhubung langsung dengan saluran empedu dan kanker bisa menyebabkan penyumbatan di sekitarnya.

Penyumbatan saluran empedu ini disebut juga dengan obstruksi empedu. Komplikasi kanker pankreas ini bisa menyebabkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke duodenum (usus kecil).

Padahal cairan empedu berperan penting dalam membantu kerja enzim mencerna lemak, mencegah penggumpalan lemak di dalam tubuh, serta menyerap vitamin yang larut di dalam lemak.

Jika mengalami obstruksi empedu, Anda bisa mengalami beberapa gangguan seperti rasa nyeri yang kuat di bagian kanan perut, mual dan muntah, urin berubah gelap, dan feses berwarna terang.

3. Penyakit hati

Lebih lanjut, obstruksi empedu bisa menyebabkan komplikasi kanker pankreas yang  menyerang hati. Karena terjadi penyumbatan, cairan empedu akan kembali ke hati dan malah dialirkan ke pembuluh darah.

Kondisi ini bisa menimbulkan gejala sakit kuning (jaundice), dapat terlihat pada kulit dan selaput mata yang berubah menguning.

Pasien kanker pankreas selanjutnya bisa mengalami pembengkakan hati dan kantung empedu sehingga menghambat fungsi hati dalam membersihkan racun, menyimpan energi, dan mencerna berbagai nutrisi penting.

Lama-kelamaan, pembengkakan hati bisa mengakibatkan kerusakan jaringan hari dan hati pun gagal berfungsi.

4. Penyumbatan usus

gejala radang panggul

Tumor ganas pada pankreas yang terus berkembang bisa ikut menyerang area usus kecil di sekitarnya, yaitu duodenum, sehingga terjadi penyumbatan usus.

Komplikasi kanker pankreas ini sangat berbahaya karena bisa menghalangi proses transportasi makanan ke dalam usus. Akibatnya, timbul sejumlah gangguan penyerapan makanan yang serius di saluran pencernaan.

Jika ini terjadi, Anda harus segera mendapatkan penanganan medis. Dokter akan memasang stent, yaitu alat yang dapat menjaga saluran pencernaan yang tersumbat tetap terbuka sehingga makanan bisa lewat.

Alternatif pengobatan lain untuk komplikasi kanker pankreas ini adalah operasi untuk memotong bagian usus kecil yang tersumbat.

5. Diabetes

Kanker pankreas yang menyerang jaringan endokrin bisa menghambat produksi hormon insulin yang membantu pengolahan glukosa menjadi energi. Ketika pankreas tidak dapat melepaskan insulin dengan optimal, gula di dalam darah (glukosa) tidak bisa diserap oleh sel-sel tubuh untuk dibakar menjadi energi.

Akibatnya, kadar gula bisa melonjak naik sehingga pasien kanker pankreas mengalami diabetes. Komplikasi kanker pankreas ini bisa mengarah pada sejumlah gangguan seperti risiko penyakit jantung, gangguan penglihatan, dan penurunan imun tubuh.

Dalam studi yang dirilis The Lancet dijelaskan bahwa saat terdiagnosis sekitar 25% pasien kanker pankreas memiliki diabetes melitus, meskipun tidak menunjukkan gejala. Artinya, kondisi kadar gula darah yang naik secara tiba-tiba juga dapat menandakan perkembangan tumor ganas pada pankreas.

6. Kaheksia

Istilah kaheksia biasa digunakan untuk penyakit anoreksia yang disebabkan oleh kanker atau disebut juga anorexia-cachexia syndrome. 

Fungsi pencernaan yang terganggu akibat tumor pankreas menyebabkan pasien mengalami penurunan berat badan secara drastis. Jika kanker semakin menyebar, pasien bisa kehilangan berat badan dengan sangat cepat.

Komplikasi kanker pankreas ini juga berkaitan dengan minimnya penyerapan nutrisi sehingga organ tubuh tidak bisa bekerja dengan baik.

Oleh karena itu, kaheksia bisa menyebabkan kematian secara langsung pada pasien kanker pankreas.

Penerapan Pola Hidup Sehat untuk Penderita Kanker

Kanker bisa menyebabkan kerusakan serius pada fungsi pankreas sehingga memengaruhi kerja organ-organ pencernaan di sekitarnya.

Tidak seperti penyakit pencernaan lain yang biasanya membutuhkan waktu untuk menimbulkan komplikasi, kanker pankreas bisa menyebabkan komplikasi dengan cepat, bahkan sebelum diagnosis kanker ditegakkan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

LOHSE, I., & BROTHERS, S. (2020). Pathogenesis and Treatment of Pancreatic Cancer Related Pain. Anticancer Research, 40(4), 1789-1796. https://doi.org/10.21873/anticanres.14133

Dariya, B., Alam, A., & Nagaraju, G. (2019). Biology, pathophysiology, and epidemiology of pancreatic cancer. Theranostic Approach For Pancreatic Cancer, 1-50. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-819457-7.00001-3

Vincent, A., Herman, J., Schulick, R., Hruban, R. H., & Goggins, M. (2011). Pancreatic cancer. Lancet (London, England), 378(9791), 607–620. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(10)62307-0

Johns Hopkins Pathology. (2021). Symptoms – Pancreatic Cancer. Retrieved 4 August 2021, from https://pathology.jhu.edu/pancreas/symptoms

American Cancer Society. (2021). Signs and Symptoms of Pancreatic Cancer. Retrieved 4 August 2021, from https://www.cancer.org/cancer/pancreatic-cancer/detection-diagnosis-staging/signs-and-symptoms.html

Columbia University Department of Surgery. (2021). The Pancreas and Its Functions. Retrieved 4 August 2021, from https://columbiasurgery.org/pancreas/pancreas-and-its-functions

Versi Terbaru

19/08/2021

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel terkait

Seperti Ini Kondisi, Harapan Hidup dan Pengobatan Kanker Pankreas Stadium 4


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 19/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan