Terapi bekam telah digunakan selama ribuan tahun sebagai pengobatan alternatif untuk berbagai masalah kesehatan, salah satunya penyakit jantung. Penggunaan bekam pada beberapa titik tubuh diyakini dapat meningkatkan kesehatan jantung dengan cara menurunkan kolesterol dan tekanan darah. Benarkah demikian? Yuk, simak cara kerjanya dalam uraian berikut ini!
Apakah bekam boleh untuk penderita jantung?
Pada dasarnya, penderita jantung boleh melakukan terapi bekam asalkan telah mendapat persetujuan dokter.
Bekam merupakan terapi menggunakan cawan khusus yang ditempelkan pada kulit. Ada dua jenis bekam, yaitu bekam basah dan bekam kering.
Bekam basah melibatkan pembuatan sayatan kecil pada kulit untuk mengeluarkan darah, sedangkan bekam kering menggunakan panas dari api untuk menarik kulit dan otot ke atas.
Biasanya terapi bekam digunakan untuk mengurangi nyeri. Akan tetapi, pasien dengan penyakit kronis juga bisa mendapatkan manfaatnya.
Manfaat titik bekam untuk kesehatan juga telah diamati dalam beberapa penelitian, termasuk untuk pasien penyakit jantung.
Meski terapi ini bisa memberikan manfaat, boleh atau tidaknya pasien dengan masalah jantung menjalani bekam bergantung pada kondisi masing-masing individu.
Jadi, pastikan Anda melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjalani terapi bekam untuk jantung.
Manfaat titik bekam untuk kesehatan jantung

Saat kulit dan otot tertarik ke dalam cawan bekam, pembuluh darah kecil (kapiler) pada permukaan kulit bisa mengembang dan pecah.
Kondisi ini merangsang aliran darah baru untuk menggantikan darah di area yang telah dibekam. Berikut adalah manfaatnya untuk kesehatan jantung berdasarkan beberapa penelitian.
1. Berpotensi menurunkan tekanan darah
Penelitian yang diterbitkan pada Green Medical Journal menunjukkan bahwa terapi bekam dapat menurunkan tekanan darah sesaat pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi).
Walaupun penelitian tidak dilakukan pada pasien penyakit jantung, efek bekam terhadap penurunan tekanan darah sangatlah baik untuk kesehatan jantung.
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskular. Ini karena tekanan darah yang tinggi bisa memperberat kinerja jantung dan pembuluh darah.
Karena mampu menurunkan tekanan darah, terapi bekam secara tidak langsung turut berpotensi meringankan beban kerja jantung.
Meski efeknya sementara, terapi pada titik bekam jantung bisa berguna sebagai terapi suportif atau pelengkap untuk penderita penyakit jantung, terutama saat tekanan darah tidak stabil.
2. Menurunkan kadar kolesterol
Menurut sebuah studi lama dalam jurnal International Journal of Health and Medical Sciences (2001), terapi bekam dapat menurunkan kadar kolesterol total dan tekanan darah pada pasien lanjut usia.
Sama seperti hipertensi, kolesterol yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Ini karena kolesterol dapat membentuk plak yang menyumbat aliran darah ke jantung.
Penurunan kadar kolesterol tentu berdampak positif untuk kesehatan jantung karena mengurangi tekanan pada jantung. Di samping itu, kadar kolesterol yang sehat dapat menjaga elastisitas pembuluh darah.
3. Meningkatkan sirkulasi darah
Terapi titik bekam juga bermanfaat untuk kesehatan jantung karena dapat meningkatkan sirkulasi darah.
Pada sesi bekam kedua, proses ini bahkan dapat merangsang peningkatan produksi nitrit oksida. Zat ini berperan dalam pelebaran pembuluh darah yang membuat aliran darah jadi lebih lancar.
Nah, aliran darah yang lancar sangatlah penting supaya organ-organ tubuh, termasuk jantung, mendapatkan oksigen yang cukup sehingga dapat bekerja secara efisien.
4. Memberikan efek relaksasi
Pada beberapa orang, menjalani terapi titik bekam bisa memberikan ketenangan. Efek relaksasi ini ada kaitannya dengan peningkatan sirkulasi darah dan pengurangan stres yang menyehatkan jantung.
Stres dapat menurunkan kesehatan jantung karena menyebabkan peningkatan tekanan darah. Itulah sebabnya, jika ingin menjaga kesehatan jantung, Anda perlu menjaga tekanan darah tetap normal.
Salah satu caranya adalah dengan mengelola stres dengan baik. Bila perlu, lakukan juga aktivitas yang membuat tubuh lebih rileks, seperti latihan pernapasan atau meditasi.
Risiko bekam pada pengidap penyakit jantung
Terapi bekam untuk jantung juga memiliki risikonya tersendiri. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi.
1. Muncul bekas kemerahan pada kulit
Setelah Anda menjalani terapi bekam untuk jantung, kemungkinan akan muncul bekas berwarna kemerahan pada titik yang dipasangi cawan.
Bekas ini umumnya akan memudar dalam 1–2 minggu. Meskipun bekas ini terlihat seperti memar, itu bukanlah memar sebenarnya yang melukai serat otot.
Bekam seharusnya tidak menimbulkan nyeri. Hanya saja, selama prosedurnya kulit akan terasa mengencang dan ini membuat sebagian orang merasa tidak nyaman.
Risiko di atas bisa dialami oleh orang sehat maupun orang dengan masalah kesehatan tertentu yang menjalani bekam, termasuk pengidap penyakit jantung.
2. Anemia
Studi pada World Journal of Clinical Cases melaporkan kasus anemia dan serangan jantung (infark miokard akut) pada pria lansia yang menjalani bekam basah secara rutin.
Kasus ini menekankan potensi risiko serius dari praktik bekam basah yang berlebihan, terutama pada individu dengan kondisi medis tertentu.
Terapi bekam basah sendiri dilakukan dengan pengambilan sedikit darah dengan membuat sayatan kecil pada kulit.
3. Gangguan pada pacemaker
Meskipun dianggap aman, pasien yang menggunakan alat pacu jantung (pacemaker) perlu menghindari terapi titik bekam untuk jantung.
Isapan dan tekanan yang diberikan selama terap bekam dapat mengganggu fungsi alat pacu jantung, yang berpotensi menyebabkan serangan jantung dan aritmia.
Itulah yang perlu Anda pahami seputar terapi titik bekam dan manfaat maupun efek sampingnya pada pasien penyakit jantung.
Walaupun memberikan manfaat pada kesehatan jantung, terapi bekam hanya boleh dijadikan sebagai pengobatan suportif, bukan menggantikan pengobatan utama yang direkomendasikan dokter.
Di samping itu, pelaksanaannya juga perlu mendapatkan izin dan pengawasan dokter. Pasalnya, risiko efek samping setelah pengobatan tetap bisa terjadi.
Kesimpulan
- Penderita jantung boleh melakukan terapi bekam asalkan telah mendapat persetujuan dokter. Boleh atau tidaknya seorang penderita penyakit jantung melakukan terapi bekam bergantung pada kondisi kesehatannya.
- Terapi bekam pada titik jantung bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterol, meningkatkan sirkulasi darah, serta memberikan efek relaksasi.
- Meski bermanfaat, terapi bekam sebaiknya tidak dilakukan oleh orang yang menggunakan alat pacu jantung (pacemaker).
[embed-health-tool-heart-rate]