Menurut Robert Hauser, MD, seorang ahli jantung dari Minneapolis Heart Institute, Amerika Serikat, kedua kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko kematian jantung mendadak dan gagal jantung. Oleh karena itulah dibutuhkan bantuan alat pacu jantung implan untuk membantu meningkatkan aliran darah ke jantung dan seluruh tubuh.
Hal yang harus diperhatikan saat menggunakan alat pacu jantung

Sebelum memasang defibrilator, pastikan Anda sudah mengantongi izin dari dokter spesialis jantung Anda terlebih dahulu. Dokter akan melihat riwayat kesehatan Anda dan mengukur seberapa besar Anda membutuhkan pacu jantung.
Setelah operasi tanam alat pacu ini berhasil, selalu ikuti semua anjuran dokter spesialis jantung mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh Anda lakukan. Ini bertujuan untuk mencegah efek samping dan risiko yang mungkin terjadi pada tubuh Anda setelah memasang defibrilator.
Kabar baiknya, defibrilator yang ditanam di dalam tubuh dapat bertahan cukup lama dan tidak mudah rusak karena hal-hal kecil. Sekalipun misalnya terdapat trauma kecil pada dada yang letaknya di atas lokasi defibrilator.
Akan tetapi, ketahanan alat pacu jantung Anda bisa terganggu jika Anda mengalami trauma yang cukup berat atau patah tulang. Itulah sebabnya, Anda dianjurkan untuk menghindari olahraga yang terlalu berat setelah memasang alat pacu jantung.
Hindari juga gerakan-gerakan yang dapat memicu kontraksi jantung terlalu kuat. Contohnya menggergaji kayu atau mengaduk semen yang melibatkan otot-otot di sekitar defibrilator.
Tenang, Anda masih boleh berolahraga, kok, selama intensitasnya ringan. Misalnya dengan berjalan kaki atau sekadar peregangan singkat. Bila dilakukan secara hati-hati, hal ini dapat membantu melancarkan aliran darah ke jantung dan mengurangi keparahan penyakit jantung yang Anda alami.
Hal yang tak kalah penting, pastikan juga untuk selalu minum obat secara rutin sesuai dengan anjuran dokter. Semua cara ini bisa membantu mengoptimalkan penggunaan alat pacu jantung dan menjaga kesehatan jantung untuk memperpanjang usia harapan hidup Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar