Ada sejumlah tes yang dapat Anda lakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung Anda, salah satunya tes darah. Apa saja jenis tes darah untuk cek kesehatan jantung tersebut dan kapan Anda perlu mengikutinya? Cari tahu jawabannya di bawah ini.
Beragam jenis tes darah untuk mengecek kesehatan jantung
Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Ya, kian banyak orang yang mengalami penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung hingga gagal jantung.
Cek darah merupakan metode yang tepat untuk memeriksa kesehatan jantung. Beberapa jenis pemeriksaan darah pun telah terbukti efektif mendeteksi penyakit kardiovaskular sejak awal.
Berikut ini jenis-jenis cek darah yang dapat Anda lakukan untuk memeriksa kesehatan jantung dan mendeteksi penyakit kardiovaskular.
1. Tes kolesterol
Tes kolesterol bertujuan untuk mengukur kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol dapat menunjukkan seberapa tinggi risiko Anda untuk mengalami gangguan jantung.
Cek darah untuk jantung ini juga menunjukkan kadar trigliserida dalam darah. Ada empat hasil yang bisa Anda dapatkan dengan melakukan pemeriksaan medis ini.
- Kolesterol total: makin tinggi kadar seluruh kolesterol dalam tubuh, makin tinggi risiko penyakit jantung. Kolesterol normal berada di bawah 200 miligram per desiliter (mg/dl).
- Low-density lipoprotein (LDL): kadar kolesterol jahat yang tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Kadar kolesterol LDL normal kurang dari 100 mg/dl.
- High-density lipoprotein (HDL): kolesterol baik membantu menurunkan kadar LDL di dalam darah. Normalnya, kadar HDL pria 40–59 mg/dl dan wanita 50–59 mg/dl.
- Trigliserida: tingginya trigliserida berkaitan dengan kebiasaan merokok, obesitas, dan gula darah tinggi. Kadar trigliserida normal harus di bawah 150 mg/dl.
2. Tes C-reactive protein (CRP)
C-reactive protein (CRP) adalah sejenis protein yang dihasilkan hati (liver) ketika terjadi luka, pembengkakan, dan peradangan dalam tubuh Anda.
Jika hasil cek darah ini menunjukkan kadar CRP tinggi, ini bisa jadi menandakan peradangan jantung, terutama bila Anda sudah merasakan gejala penyakit kardiovaskular sebelumnya.
Kadar CRP antara 1–10 mg/l biasanya dapat menjadi tanda bahwa Anda mengalami gangguan fungsi jantung.
Namun, kadar CRP bisa meningkat sementara dalam situasi lain, misalnya saat Anda terserang flu. Oleh sebab itu, tes ini harus dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak dua minggu.
3. Tes lipoprotein (a)
Lipoprotein (a) atau Lp(a) merupakan salah satu bentuk dari kolesterol jahat (LDL). Seperti yang telah disebutkan sebelimnya, kolesterol LDL dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Sebuah studi dalam Journal of Cardiovascular Medicine (2021) menjelaskan bahwa kadar Lp(a) bergantung pada genetik yang Anda bawa. Normalnya kadar Lp(a) di bawah 30 mg/dl.
Pada umumnya, tes darah untuk mengecek kesehatan jantung ini dianjurkan untuk orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, stroke, dan kematian mendadak.
Pemeriksaan ini juga dilakukan pada pengidap aterosklerosis atau penyakit jantung dengan hasil tes kolesterol yang cenderung normal dan sehat.