Pengukuran tekanan darah atau tensi yang Anda lakukan di rumah sakit sering kali menggunakan satu lengan saja. Padahal, jika Anda memeriksa tekanan darah pada kedua lengan, bisa saja hasil pengukuran tekanan darah pada lengan kanan dan kiri berbeda, lo!
Lantas, apakah hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit tertentu? Simak pembahasannya di bawah ini.
Kenapa tensi tangan kanan dan kiri berbeda?
Perbedaan hasil pengukuran tekanan darah pada lengan kanan dan kiri bukanlah masalah selama jaraknya tidak terlalu besar.
Jika kondisi ini terjadi pada anak muda, hasil yang berbeda antara lengan kanan dan kiri dapat terjadi karena otot menekan pembuluh darah arteri pada lengan.
Namun, kondisi ini juga bisa terjadi karena adanya masalah struktural yang menghambat aliran darah melalui pembuluh darah arteri.
Sementara bagi lansia, kondisi ini mungkin disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah. Ini bisa terjadi akibat aterosklerosis, stroke, dan gangguan kardiovaskular lainnya.
Robeknya pembuluh darah aorta atau diseksi aorta juga berisiko menyebabkan tekanan darah lengan kanan dan kiri berbeda, tetapi hal tersebut tergolong jarang.
Kondisi yang berkaitan dengan tekanan darah kanan dan kiri berbeda
Jika hasil pengukuran tensi pada kedua lengan berbeda hingga 10 mmHg, baik pada tekanan sistolik atau tekanan diastolik, Anda patut waspada.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Family Medicine and Primary Care (2018) menjelaskan risiko gangguan kardiovaskular dari perbedaan hasil tensi pada kedua lengan.
Perbedaan tekanan sistolik atau diastolik sebesar 10–15 mmHg menunjukkan bahwa Anda memiliki risiko tingkat sedang untuk mengalami masalah jantung dan pembuluh darah.
Risiko penyakit kardiovaskular makin meningkat bila perbedaan hasil pengukuran mencapai lebih dari 15 mmHg.
Selain itu, tekanan darah kanan dan kiri berbeda mungkin menandakan kondisi medis tertentu, seperti:
- penyakit arteri perifer,
- penyakit jantung bawaan,
- penurunan fungsi kognitif,
- diabetes, dan
- penyakit ginjal.
Apabila Anda mengalami perbedaan hasil tekanan darah yang cukup besar pada kedua lengan, segera bicarakan dengan dokter Anda.
Lengan dengan tekanan darah lebih tinggi biasanya akan menjadi tolok ukur pengukuran tensi pada pemeriksaan mendatang.
Cara mengurangi risiko penyakit kardiovaskular
Sambil terus memantau perbedaan hasil tekanan darah, Anda bisa sekaligus mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dengan beberapa cara berikut ini.
1. Berhenti merokok
Merokok membawa banyak dampak negatif terhadap kesehatan. Nah, kebiasaan ini nyatanya juga berdampak buruk bagi jantung dan pembuluh arteri.
Segera berhenti merokok bila Anda perokok aktif. Meneruskan kebiasaan ini tidak hanya dapat memberikan efek negatif terhadap diri sendiri, tetapi juga pada orang lain di sekitar Anda.
2. Rutin berolahraga
Olahraga rutin dapat mengurangi risiko Anda untuk terkena masalah kesehatan serius, termasuk penyakit jantung.
Setidaknya, lakukan olahraga selama 30 menit setiap hari untuk mendapatkan manfaat secara maksimal. Dengan begitu, Anda bisa hidup lebih sehat dengan tubuh yang bugar.
3. Menjaga berat badan ideal
Menurut Harvard Health, salah satu cara mengatasi tekanan darah pada lengan kanan dan kiri yang berbeda yakni dengan menjaga berat badan.
Pada orang yang mengalami kelebihan berat badan hingga obesitas, lemak yang menumpuk pada perut dapat meregangkan hati dan meningkatkan risiko diabetes.
Jika berat badan Anda berlebih, cobalah menurunkannya sampai mencapai angka ideal dengan memperbaiki pola makan dan melakukan olahraga secara rutin.
4. Memperbaiki pola makan
Pola makan tidak sehat bisa meningkatkan risiko masalah tekanan darah. Oleh sebab itu, Anda perlu memperbaiki pola makan dengan mengonsumsi makanan sehat.
Anda dapat mengonsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak tak jenuh (misalnya alpukat, ikan berlemak, dan minyak ikan).
Sementara itu, Anda juga perlu membatasi makan daging merah tinggi lemak serta karbohidrat sederhana yang berasal dari nasi putih, kentang, dan roti tawar.