Ketika diet khusus dan olahraga rutin masih belum mempan membuat kadar kolesterol menurun, mungkin Anda membutuhkan asupan lain yang dapat membantu mengendalikan kadar kolesterol. Namun, penggunaan obat kolesterol seperti statin biasanya membuat beberapa orang merasa khawatir akan efek samping yang ditimbulkannya. Jika sudah begitu, suplemen penurun kolesterol bisa menjadi salah satu alternatif Anda sebagai upaya untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Suplemen penurun kolesterol yang mungkin dianjurkan dokter
Ada beberapa jenis suplemen penurun kolesterol yang mungkin penggunaannya akan dianjurkan oleh dokter.
1. Minyak ikan
Jika Anda memiliki kadar kolesterol tinggi di dalam tubuh, mengonsumsi suplemen penurun kolesterol seperti suplemen minyak ikan merupakan salah satu alternatif yang bisa dicoba. Kadar omega-3 dalam minyak ikan, yaitu EPA dan DHA, terbukti mampu menurunkan kadar trigliserida hingga 30%, meminimalisir pembengkakan dan pembekuan darah, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Bahkan, menurut sebuah penelitian yang dimuat pada jurnal Lipid in Health and Disease, setelah digunakan selama 12 minggu, minyak ikan dapat menurunkan kadar kolesterol secara drastis sekaligus menurunkan tekanan darah tinggi.
Namun, kadar merkuri serta polutan yang tinggi pada beberapa jenis minyak ikan juga perlu menjadi perhatian. Pilihlah suplemen yang telah teruji klinis bebas dari logam berat seperti merkuri dan timbal serta racun lingkungan lainnya, termasuk bifenil poliklorinat atau PCB.
Belum lagi, Anda juga harus memerhatikan efek samping yang mungkin ditimbulkan saat menggunakan suplemen penurun kolesterol yang satu ini. Pasalnya, suplemen ini dapat menimbulkan sensasi yang kurang mengenakkan, bau mulut, ingin buang angin terus-menerus, mual, muntah, bahkan diare.
Selain itu, Anda juga perlu memerhatikan obat-obatan lain yang Anda konsumsi, mengingat suplemen minyak ikan dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah seperti warfarin.
2. Psyllium
Psyllium atau yang lebih dikenal dengan nama Plantago ovata merupakan tanaman yang hanya tumbuh di India. Namun, herbal ini telah lama dikonsumsi sebagai suplemen yang berasal dari sumber serat makanan alami.
Tanaman ini termasuk jenis serat larut air yang bisa melarutkan kolesterol dan menurunkan trigliserida serta kolesterol total, terutama bagi penderita diabetes tipe 2. Suplemen penurun kolesterol yang mengandung psyllium bisa menjadi alternatif pilihan untuk membantu Anda menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Meski begitu, Anda perlu memerhatikan jumlah psyllium yang harus dikonsumsi setiap harinya demi menurunkan kadar kolesterol. Dalam satu hari, Anda hanya membutuhkan 10-20 gram psyllium yang dikonsumsi tiga kali sehari sebelum makan.
Pastikan setiap mengonsumsi suplemen yang dapat menurunkan kolesterol ini, Anda juga minum banyak air setelahnya. Pasalnya, jika tidak, Anda bisa saja mengalami pembengkakan atau penyumbatan pada esofagus. Selain itu, mengonsumsi ini juga dapat menimbulkan efek samping seperti buang angin, perut kembung, diare, atau justru konstipasi.
Selain itu, suplemen ini juga bisa mengurangi kemampuan usus menyerap beberapa nutrisi seperti kalsium, zat besi, zinc, dan vitamin B12.
3. Niacin
Niacin merupakan suplemen vitamin B yang dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL) hingga 30 persen. Suplemen ini perlu diminum dalam dosis besar agar efeknya dapat terasa, yakni sebanyak 1-3 gram sehari.
Sama seperti suplemen penurun kolesterol lainnya, penggunaan niacin juga dapat menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, mual, muntah, gatal, dan kemerahan. Dalam kasus yang langka, suplemen penurun kolesterol ini juga bisa menyebabkan kerusakan hati jika dikonsumsi jangka panjang.
4. Sterol dan stanol
Phystosterol atau yang dikenal sebagai sterol dan stanol merupakan senyawa yang terbukti menurunkan kolesterol jahat hingga 9-20 persen. Suplemen penurun kolesterol yang memiliki kandungan phystosterol ini mampu mengurangi risiko penyakit jantung jika dikonsumsi sebesar 400 mg per dosis setiap hari.
Namun, seperti suplemen penurun kolesterol lainnya, suplemen ini juga memiliki efek samping, seperti diare, sembelit, mual, dan dapat berinteraksi dengan obat-obatan kolesterol lainnya.
5. Koenzim Q10 (CoQ10)
Senyawa ini termasuk dalam golongan antioksidan kuat yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol buruk dalam tubuh. Selain itu, CoQ10 juga dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Belum lagi, CoQ10 dianggap dapat mengurangi efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan obat-obatan kolesterol seperti statin. Ya, CoQ10 diduga dapat meredakan sakit otot yang terjadi karena statin.
Namun, penelitian ini baru dilakukan pada tikus dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut apakah bekerja dengan efektif pada manusia.
Selain mengonsumsi suplemen penurun kolesterol hingga obat herbal untuk kolesterol, Anda juga disarankan untuk mengubah pola makan demi membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah yang sudah terlalu tinggi. Sebagai contoh, kurangi makanan tinggi kolesterol dan perbanyak makanan seperti serat yang dapat menurunkan kadar kolesterol.
[embed-health-tool-heart-rate]