3. Makanan yang digoreng
Tahukah Anda teknik memasak dengan cara digoreng sebenarnya bukan teknik memasak yang sehat untuk jantung? Ya, pasalnya, makanan yang digoreng biasanya tinggi akan kolesterol dan seharusnya dihindari. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak memahami bahwa teknik memasak dengan cara digoreng termasuk yang kurang baik untuk kesehatan.
Bahkan, sekalipun makanan sehat seperti kol, jika dimasak dengan cara digoreng, akan menjadi makanan yang tidak sehat. Hal ini disebabkan makanan yang digoreng memiliki kadar kalori yang lebih tinggi dan kandungan lemak trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.
Maka itu, jika Anda masih sering memasak makanan dengan cara digoreng, kini saatnya untuk mengubah perlahan cara memasak berbagai ragam makanan. Sebagai contoh, memasak dengan cara dipanggang, dikukus, direbus, dan berbagai cara lain yang relatif lebih aman untuk kesehatan.
4. Udang
Makanan lain yang tak kalah tinggi kandungan kolesterol di dalamnya adalah udang. Makanan ini menjadi salah satu pantangan makanan bagi Anda memiliki kolesterol tinggi karena dibandingkan makanan laut lainnya, udang termasuk yang paling tinggi kandungan kolesterol di dalamnya.
Meski udang memiliki nutrisi lain yang juga menyehatkan untuk tubuh, Anda tetap harus mengonsumsi makanan ini dengan hati-hati dan tidak dalam porsi yang berlebihan. Imbangi pula udang yang Anda makan dengan sayur dan buah-buahan segar.
Namun, apabila Anda tidak yakin, lebih baik jangan mengonsumsi udang terlebih dahulu. Tanyakan kepada dokter bagaimana cara mengonsumsi udang yang tepat agar tetap mendapatkan manfaat dari salah satu makanan laut yang satu ini.
Selain udang, ada pula makanan laut lain yang memiliki kadar kolesterol, tapi tidak kandungan lemak jenuhnya tergolong rendah, seperti lobster, cumi-cumi, dan juga gurita. Untuk memastikan apakah aman mengonsumsi berbagai makanan laut tersebut, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
5. Kulit
Selain dagingnya, kulit juga merupakan salah satu bagian makanan yang banyak disukai dari sapi, kikil, hingga ayam. Apalagi, kulit ayam yang renyah dan crispy yang biasanya ditemukan pada ayam di restoran cepat saji.
Namun, jika kadar kolesterol Anda tergolong tinggi, kulit tentu akan menjadi salah satu pantangan yang sebaiknya dihindari. Bahkan, jika perlu, Anda tidak usah mengonsumsi kulit sama sekali. Mengapa?
Daging beserta kulitnya memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih banyak dibanding daging tanpa kulit. Oleh sebab itu, jika Anda berniat mengonsumsi ayam goreng, lebih baik hindari mengonsumsi kulitnya.
Jika perlu, buang kulitnya sebelum disajikan agar Anda tidak tergoda untuk memakannya. Hal ini tentu menjadi salah satu upaya yang perlu dilakukan demi menghindari makanan tinggi kolesterol.
Pantangan lain yang perlu diperhatikan bagi penderita kolesterol
Selain berbagai jenis makanan tinggi kolesterol yang sebaiknya dihindari, ada berbagai pantangan lain yang juga tak boleh luput dari perhatian jika ingin menjaga kadar kolesterol tetap normal. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Bermalas-malasan
Jika tidak ingin mengalami obesitas atau berbagai kondisi kesehatan yang erat kaitannya dengan kolesterol tinggi, berhentilah bermalas-malasan. Salah satu caranya dengan selalu menyempatkan diri untuk berolahraga setiap hari.
Anda tidak perlu melakukan olahraga yang berat jika belum terbiasa. Mulailah dengan aktivitas fisik yang ringan. Hal yang terpenting adalah tubuh tetap aktif bergerak. Pasalnya, terlalu sering bermalas-malasan membuat tubuh menjadi jarang digerakkan.
Tentu saja hal ini tidak baik untuk kondisi kesehatan, karena semakin jarang tubuh bergerak, semakin banyak lemak yang menumpuk di dalam tubuh akibat tidak ada aktivitas yang membakar kalori. Padahal, tumpukan lemak di dalam tubuh memicu tingginya kadar kolesterol di dalam darah.
2. Kebiasan merokok
Pada dasarnya, kebiasaan merokok memiliki efek negatif terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh. Artinya, merokok tidak hanya buruk untuk kolesterol, tapi juga untuk kesehatan jantung, paru-paru, dan organ tubuh lainnya.
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan kolesterol jahat (LDL) dalam darah menjadi lebih lengket. Jika tekstur LDL semakin lengket, kolesterol jahat ini akan menempel pada pembuluh darah arteri dan menyumbatnya.
Pembuluh darah arteri yang tersumbat menyebabkan aliran darah menuju jantung menjadi terhambat dan jantung tidak mendapatkan asupan oksigen dari darah sesuai kebutuhan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar