backup og meta

Yuk, Kenali Berbagai Jenis Makanan Pantangan Kolesterol Tinggi

Yuk, Kenali Berbagai Jenis Makanan Pantangan Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi bisa dialami oleh siapa saja, Anda mungkin salah satu orang yang mengalami kondisi tersebut. Jika kadar kolesterol Anda cenderung tinggi, kini saatnya untuk menurunkan kadar kolesterol di dalam darah demi mencegah berbagai komplikasi kolesterol yang mungkin terjadi. Demi menurunkan dan menjaga kadar kolesterol tetap normal, Anda bisa melakukannya dengan menghindari makanan tinggi kolesterol dan berbagai pantangan lainnya. Apa saja makanan tinggi kolesterol yang perlu dihindari? Simak penjelasan berikut ini.

Makanan tinggi kolesterol yang sebaiknya dihindari

Ada beberapa jenis makanan yang memiliki kandungan kolesterol tinggi. Maka itu, bagi penderita kolesterol tinggi, makanan-makanan tersebut sebaiknya dihindari. Lebih baik perbanyak makanan yang baik untuk kolesterol. Tak hanya itu, ada pula makanan yang menjadi pantangan bagi penderita kolesterol. Berikut adalah daftar makanan yang perlu Anda perhatikan:

1. Makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans

Salah satu jenis makanan yang tinggi kolesterol dan sebaiknya menjadi pantangan adalah makanan yang tinggi kandungan lemak jenuh atau lemak trans. Biasanya, jenis nutrisi ini ditemukan pada makanan yang diolah dari hewan, mulai dari daging merah hingga produk olahan susu.

Mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) sekaligus kadar kolesterol jahat (LDL). Artinya, risiko Anda mengalami berbagai penyakit jantung seperti serangan jantung dan gagal jantung dapat meningkat.

Sementara itu, lemak trans biasanya ditemukan pada beberapa jenis makanan, meski jumlahnya yang tidak terlalu besar. Selain itu, lemak trans juga terbuat dari minyak yang dibuat melalui proses pembuatan makanan yang disebut hidrogenasi parsial. Lemak trans yang terbuat dari proses ini biasanya meningkatkan total kadar kolesterol di dalam darah.

Jika Anda membiasakan diri mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak trans yang tinggi, kadar kolesterol jahat dan trigliserida juga berpotensi meningkat. Sama halnya dengan mengonsumsi lemak jenuh, mengonsumsi lemak trans juga meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit jantung.

2. Makanan cepat saji

Makanan cepat saji mungkin tidak bisa disebut makanan yang tidak boleh dimakan sama sekali. Namun, makanan ini tidak disarankan untuk dimakan setiap hari, apalagi bagi penderita kolesterol tinggi. Mengapa?

Selain memiliki kandungan kolesterol yang tinggi, makanan cepat saji termasuk tinggi kandungan gula, lemak jenuh, dan lemak trans. Sering mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dapat menjadi penyebab kolesterol tinggi dan berbagai masalah kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kenaikan berat badan.

Sementara, makanan yang memiliki kandungan lemak trans yang tinggi seperti pantangan makanan bagi penderita kolesterol tinggi ini dapat meningkatkan kadar LDL dalam tubuh. Justru, kadar kolesterol baik akan menurun dan potensi Anda mengalami diabetes tipe 2 juga semakin tinggi.

Bahkan, menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Health Promotion Perspectives, terlalu sering makan makanan cepat saji berpotensi meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, lemak di area perut, serta masalah pada regulasi gula darah dalam tubuh.

Selain itu, makanan cepat saji menjadi salah satu pantangan makanan bagi penderita kolesterol tinggi karena makanan dari restoran cepat saji biasanya tidak memiliki nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh.

[embed-health-tool-bmi]

3. Makanan yang digoreng

Tahukah Anda teknik memasak dengan cara digoreng sebenarnya bukan teknik memasak yang sehat untuk jantung? Ya, pasalnya, makanan yang digoreng biasanya tinggi akan kolesterol dan seharusnya dihindari. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak memahami bahwa teknik memasak dengan cara digoreng termasuk yang kurang baik untuk kesehatan.

Bahkan, sekalipun makanan sehat seperti kol, jika dimasak dengan cara digoreng, akan menjadi makanan yang tidak sehat. Hal ini disebabkan makanan yang digoreng memiliki kadar kalori yang lebih tinggi dan kandungan lemak trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.

Maka itu, jika Anda masih sering memasak makanan dengan cara digoreng, kini saatnya untuk mengubah perlahan cara memasak berbagai ragam makanan. Sebagai contoh, memasak dengan cara dipanggang, dikukus, direbus, dan berbagai cara lain yang relatif lebih aman untuk kesehatan.

4. Udang

Makanan lain yang tak kalah tinggi kandungan kolesterol di dalamnya adalah udang. Makanan ini menjadi salah satu pantangan makanan bagi Anda memiliki kolesterol tinggi karena dibandingkan makanan laut lainnya, udang termasuk yang paling tinggi kandungan kolesterol di dalamnya.

Meski udang memiliki nutrisi lain yang juga menyehatkan untuk tubuh, Anda tetap harus mengonsumsi makanan ini dengan hati-hati dan tidak dalam porsi yang berlebihan. Imbangi pula udang yang Anda makan dengan sayur dan buah-buahan segar.

Namun, apabila Anda tidak yakin, lebih baik jangan mengonsumsi udang terlebih dahulu. Tanyakan kepada dokter bagaimana cara mengonsumsi udang yang tepat agar tetap mendapatkan manfaat dari salah satu makanan laut yang satu ini.

Selain udang, ada pula makanan laut lain yang memiliki kadar kolesterol, tapi tidak kandungan lemak jenuhnya tergolong rendah, seperti lobster, cumi-cumi, dan juga gurita. Untuk memastikan apakah aman mengonsumsi berbagai makanan laut tersebut, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

5. Kulit

Selain dagingnya, kulit juga merupakan salah satu bagian makanan yang banyak disukai dari sapi, kikil, hingga ayam. Apalagi, kulit ayam yang renyah dan crispy yang biasanya ditemukan pada ayam di restoran cepat saji.

Namun, jika kadar kolesterol Anda tergolong tinggi, kulit tentu akan menjadi salah satu pantangan yang sebaiknya dihindari. Bahkan, jika perlu, Anda tidak usah mengonsumsi kulit sama sekali. Mengapa?

Daging beserta kulitnya memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih banyak dibanding daging tanpa kulit. Oleh sebab itu, jika Anda berniat mengonsumsi ayam goreng, lebih baik hindari mengonsumsi kulitnya.

Jika perlu, buang kulitnya sebelum disajikan agar Anda tidak tergoda untuk memakannya. Hal ini tentu menjadi salah satu upaya yang perlu dilakukan demi menghindari makanan tinggi kolesterol.

Pantangan lain yang perlu diperhatikan bagi penderita kolesterol

Selain berbagai jenis makanan tinggi kolesterol yang sebaiknya dihindari, ada berbagai pantangan lain yang juga tak boleh luput dari perhatian jika ingin menjaga kadar kolesterol tetap normal. Di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Bermalas-malasan

Jika tidak ingin mengalami obesitas atau berbagai kondisi kesehatan yang erat kaitannya dengan kolesterol tinggi, berhentilah bermalas-malasan. Salah satu caranya dengan selalu menyempatkan diri untuk berolahraga setiap hari.

Anda tidak perlu melakukan olahraga yang berat jika belum terbiasa. Mulailah dengan aktivitas fisik yang ringan. Hal yang terpenting adalah tubuh tetap aktif bergerak. Pasalnya, terlalu sering bermalas-malasan membuat tubuh menjadi jarang digerakkan.

Tentu saja hal ini tidak baik untuk kondisi kesehatan, karena semakin jarang tubuh bergerak, semakin banyak lemak yang menumpuk di dalam tubuh akibat tidak ada aktivitas yang membakar kalori. Padahal, tumpukan lemak di dalam tubuh memicu tingginya kadar kolesterol di dalam darah.

2. Kebiasan merokok

Pada dasarnya, kebiasaan merokok memiliki efek negatif terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh. Artinya, merokok tidak hanya buruk untuk kolesterol, tapi juga untuk kesehatan jantung, paru-paru, dan organ tubuh lainnya.

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan kolesterol jahat (LDL) dalam darah menjadi lebih lengket. Jika tekstur LDL semakin lengket, kolesterol jahat ini akan menempel pada pembuluh darah arteri dan menyumbatnya.

Pembuluh darah arteri yang tersumbat menyebabkan aliran darah menuju jantung menjadi terhambat dan jantung tidak mendapatkan asupan oksigen dari darah sesuai kebutuhan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Can lifestyle changes benefit your cholesterol?. (2018). Retrieved 25 June 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/reduce-cholesterol/art-20045935#:~:target

The Skinny on Fats. Retrieved 25 June 2020, from https://www.heart.org/en/health-topics/cholesterol/prevention-and-treatment-of-high-cholesterol-hyperlipidemia/the-skinny-on-fats

Saturated Fat. Retrieved 25 June 2020, from https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-eating/eat-smart/fats/saturated-fats

Bahadoran, Z., Mirmiran, P., & Azizi, F. (2016). Fast Food Pattern and Cardiometabolic Disorders: A Review of Current Studies. Health promotion perspectives5(4), 231–240. https://doi.org/10.15171/hpp.2015.028

High cholesterol food. Retrieved 25 June 2020, from https://www.heartuk.org.uk/low-cholesterol-foods/foods-that-contain-cholesterol

Cholesterol – healthy eating tips. Retrieved 25 June 2020, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/cholesterol-healthy-eating-tips

Eat seafood the healthy way. (2013). Retrieved 25 June 2020, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/eat-seafood-the-healthy-way

Dietary fats: know which types to choose. Retrieved 25 June 2020, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/fat/art-20045550

Smoking. Retrieved 25 June 2020, from https://www.heartuk.org.uk/healthy-living/quit-smoking

Fast Food Facts. Retrieved 25 June 2020, from https://youngwomenshealth.org/2013/12/05/fast-food/

Iqbal M. P. (2014). Trans fatty acids – A risk factor for cardiovascular disease. Pakistan journal of medical sciences30(1), 194–197. https://doi.org/10.12669/pjms.301.4525

Versi Terbaru

28/07/2021

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ajeng Pratiwi


Artikel Terkait

Kolesterol Anda Justru Naik Saat Puasa? Ini Penyebabnya

Hiperkolesterolemia: Cari Tahu Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 28/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan