backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Berbagai Cara Mengobati Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Berbagai Cara Mengobati Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi

    Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan yang paling banyak ditemukan pada bayi baru lahir. Angkanya mencapai 8 dari 100 kelahiran. Ketika kondisi ini terdeteksi, dokter akan langsung melakukan pemeriksaan untuk mencari cara terbaik mengobati penyakit jantung bawaan pada bayi yang akan lahir.

    Lantas, pengobatan apa saja yang biasanya dilakukan?

    Cara mengobati penyakit jantung bawaan pada bayi

    Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan pada struktur maupun fungsi jantung yang sudah terdeteksi sejak di dalam kandungan atau ketika bayi dilahirkan.

    Meski begitu, tidak menutup kemungkinan PJB baru terdeteksi pada masa kanak-kanak bahkan dewasa.

    Untungnya, PJB termasuk dalam penyakit bawaan yang bisa diobati. Hanya saja, pengobatan PJB harus disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahannya.

    Berikut adalah beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mengobati PJB pada bayi.

    1. Kateterisasi jantung

    kateterisasi jantung adalah

    Tidak hanya digunakan untuk pemeriksaan, kateterisasi jantung juga bisa mengobati penyakit jantung bawaan pada bayi dan anak.

    Meski begitu, pengobatan ini hanya digunakan pada PJB yang sederhana, seperti cacat septum atrium dan patent ductus arteriosus yang tidak membaik dengan sendirinya, serta kelainan katup jantung.

    Sebelum kateterisasi, pasien perlu menjalani tes darah, pencitraan jantung, dan tes stres jantung. Setelah itu, pasien akan diberikan anestesi supaya tidak merasa sakit selama kateterisasi dilakukan.

    Kateterisasi jantung dilakukan dengan memasukkan alat berupa tabung panjang, tipis, dan fleksibel yang disebut kateter ke pembuluh darah di sekitar lengan, paha atas, pangkal paha, atau leher.

    Bagian ujung kateter telah dilengkapi alat yang dapat memperbaiki masalah jantung sederhana.

    Dokter akan melakukan perawatan PJB dengan melihat posisi kateter melalui monitor khusus.

    Namun, jika dokter menemukan masalah jantung yang lebih buruk saat melakukan kateterisasi, perawatan PJB sederhana mungkin perlu diganti dengan operasi bedah jantung terbuka.

    2. Minum obat

    Jika bayi Anda terlahir dengan PJB jenis defek septum atrium (terdapat lubang pada dinding pembatas serambi kanan dan kiri), dokter mungkin hanya menyarankan pemberian obat.

    Pasalnya, lubang yang terbentuk pada dinding pembatas serambi jantung bisa menutup dengan sendirinya seiring waktu.

    Hal serupa juga berlaku pada PJB jenis ductus arteriosus atau tidak menutupnya pembuluh darah arteri jantung.

    Pengobatan untuk defek septum atrium kerap menggunakan obat untuk mengontrol detak jantung atau obat untuk mencegah penggumpalan darah (antikoagulan).

    Sementara pada kasus ductus arteriosus dokter bisa meresepkan obat seperti ibuprofen, paracetamol, dan indometacin demi membantu menutup arteri lebih cepat.

    Selain itu, berikut adalah beberapa obat-obatan yang kerap diresepkan untuk pasien PJB.

    • Inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE inhibitor) untuk melemaskan pembuluh darah.
    • Angiotensin II receptor blockers (ARBs) untuk menangani tekanan darah tinggi dan mencegah gagal jantung.
    • Diuretik untuk mencegah pembengkakan tubuh, meredakan stres, dan menormalkan denyut jantung.
    • Obat untuk aritmia.

    3. Mengobati PJB anak dengan operasi paliatif

    transplantasi ginjal babi ke manusia

    Pada bayi yang hanya memiliki satu ventrikel lemah atau terlalu kecil, operasi paliatif bisa disarankan oleh dokter.

    Mengutip dari buku yang diterbitkan oleh Johns Hopkins Textbook of Cardiothoracic Surgery, operasi ini bukan dilakukan untuk mengobati PJB, tetapi meringankan gejala yang ada.

    Operasi paliatif akan berfokus untuk memperbaiki aliran darah ke paru-paru, meningkatkan pencampuran darah pada ruang intrakardiak, dan memperbaiki ventrikel sebelum operasi bedah jantung yang bertujuan menyembuhkan PJB.

    Operasi paliatif untuk PJB akan dilakukan dengan cara memasang shunt, tabung yang berfungsi sebagai jalur tambahan darah untuk sampai ke paru-paru dan mendapatkan oksigen.

    Tahukah Anda?

    Operasi jantung bisa dilakukan sejak bayi menginjak usia 2 minggu. Prosedur ini bisa dilakukan dengan berbagai tujuan berikut.
    • Memperbaiki lubang pada bilik atas maupun bawah.
    • Memperbaiki atau mengganti katup jantung.
    • Memperlebar pembuluh darah.
    • Menutup bukaan pada pembuluh darah arteri utama jantung.
    Prosedur operasi mungin berbeda, tergantung dengan kondisi yang ingin diperbaiki.

    4. Operasi dengan alat bantu ventrikel

    Jenis operasi untuk PJB selanjutnya akan menggunakan bantuan ventricular assist device (VAD). Alat ini berfungsi membantu jantung dalam mengedarkan darah dari bilik ke seluruh tubuh.

    Mengutip dari laman Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa komponen VAD untuk mengatasi masalah jantung.

    • Inflow cannula: bagian VAD yang terhubung ke ujung ventrikel jantung, bertugas mengalirkan darah dari jantung ke pompa mekanis.
    • Pompa mekanis: bagian VAD yang bertugas menggantikan fungsi jantung untuk memompa darah.
    • Outflow cannula: bagian VAD yang menghubungkan pompa mekanis ke aorta atau arteri pulmonalis, atau keduanya.
    • Driveline: kabel tipis dan kokoh yang menyambungkan VAD dengan alat kontrol di luar tubuh.
    • Pengontrol: alat untuk mengontrol fungsi VAD.
    • Baterai: terdiri atas baterai utama dan cadangan untuk menghidupkan VAD.

    Cara mengobati PJB pada bayi dengan penanaman VAD umumnya dilakukan jika pasien mengalami gagal jantung akut dan sedang menunggu transplantasi.

    5. Transplantasi jantung

    Cara mengobati penyakit jantung bawaan pada bayi dengan kondisi yang kompleks adalah transplantasi jantung.

    Pengobatan ini juga bisa dilakukan pada orang dewasa yang sudah menjalani pengobatan PJB saat masih anak-anak.

    Transplantasi dilakukan dengan mengganti jantung yang rusak dengan jantung baru dari pendonor.

    Namun, sebelum itu, pasien dan pendonor perlu melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan bahwa jantung keduanya cocok.

    Selama prosedur, pasien umumnya juga diberikan ventilator untuk membantunya bernapas.

    Sementara jantung pasien diangkat, arteri dan vena akan dipasang ke mesin bypass jantung. Arteri dan vena ini kemudian akan dipasangkan pada jantung pendonor yang sehat.

    Dibandingkan cara mengobati penyakit jantung bawaan pada bayi yang lainnya, proses pemulihan transplantasi jantung terbilang cukup lama.

    Pasien mungkin perlu diopname selama tiga minggu dan mengikuti program rehabilitasi jantung.

    Perawatan lanjutan penyakit jantung bawaan pada bayi

    pjb penyakit jantung bawaan

    Usai mengobati PJB dengan berbagai cara di atas, Anda sebagai orang tua tetap harus melakukan perawatan penyakit jantung bawaan pada anak, terutama memastikan kecukupan asupan gizinya. 

    dr. Winda Anzwani, Sp.A(K), spesialis ilmu kesehatan anak dan subspesialis kesehatan anak kardiologi di RS Pondok Indah, Jakarta, menyatakan bahwa asupan gizi yang didapatkan anak haruslah baik.

    Pasalnya, ada luka bekas operasi pada tubuh mereka. Dalam proses penyembuhan luka tersebut, anak-anak membutuhkan asupan protein yang cukup dari makanan hariannya.

    Ia juga menambahkan bahwa selain perawatan di rumah, satu hal yang tak boleh dilewatkan orangtua adalah kunjungan rutin ke dokter.

    Meski sudah mengobati penyakit jantung bawaan pada bayi dengan berbagai cara di atas, PJB mungkin masih memerlukan pemantauan secara berkala.

    “Kalau sudah masuk enam bulan pasca-operasi, kontrol kesehatan anak bisa dilakukan setiap enam bulan sekali. Nah, jadwal cek kesehatan anak lama-lama juga bisa dilakukan selama beberapa kali dalam setahun sebagai perawatan jangka panjangnya,” tutup dr. Winda ketika ditemui tim Hello Sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan