backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Olahraga yang Baik untuk Pasien Penyakit Jantung Koroner

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 31/03/2022

    5 Olahraga yang Baik untuk Pasien Penyakit Jantung Koroner

    Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit kardiovaskular akibat penyumbatan plak pada pembuluh darah arteri menuju jantung. Selain pengobatan, pasien jantung koroner juga perlu mengubah gaya hidup, termasuk dengan olahraga secara rutin.

    Lantas, apa saja jenis olahraga untuk penyakit jantung koroner yang aman?

    Pilihan olahraga untuk pasien penyakit jantung koroner

    jalan kaki lansia, jogging, jalan kaki

    Olahraga telah terbukti bermanfaat untuk pasien yang pulih dari penyakit jantung. Bahkan, olahraga rutin dapat mengurangi risiko kematian total sekitar 20% dan kematian akibat penyakit jantung sekitar 26 persen.

    Orang dengan penyakit jantung koroner umumnya disarankan untuk melakukan olahraga aerobik yang akan meningkatkan detak jantung dan pernapasan.

    Peningkatan detak jantung dan pernapasan bertujuan untuk memasok lebih banyak energi dan oksigen ke sel-sel otot selama Anda berolahraga.

    Hal ini sekaligus akan memperkuat otot jantung dan meningkatkan kesehatan jantung.

    Secara umum, berikut berbagai jenis olahraga yang aman dan bermanfaat untuk pasien penyakit jantung koroner.

    1. Berjalan kaki

    Jalan kaki memang bisa menjadi salah satu aktivitas fisik sederhana untuk membantu mengelola kondisi yang Anda alami.

    Sebagai olahraga untuk penyakit jantung koroner, manfaat utama jalan kaki ialah mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh.

    Terlalu banyak kolesterol memicu pembentukan plak pada pembuluh arteri dan hal inilah yang menjadi penyebab penyakit jantung koroner.

    Sebuah studi dari jurnal Preventing Chronic Disease (2019) pun menyebutkan bahwa sekitar 50,2% orang dengan penyakit jantung koroner berisiko kambuh bila lebih jarang berjalan kaki.

    2. Bersepeda

    Bersepeda juga menjadi salah satu olahraga kardio atau aerobik yang baik untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan jantung.

    Jenis olahraga ini mampu meningkatkan kekuatan otot jantung, memperlancar sirkulasi darah, dan menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh Anda.

    Selain itu, bersepeda juga merupakan olahraga low-impact atau minim risiko cedera sehingga aman untuk siapa saja, termasuk pasien jantung koroner.

    3. Berenang

    Erik van Iterson, PhD, MS, direktur rehabilitasi jantung Cleveland Clinic, menjelaskan bahwa berenang bisa menjadi olahraga yang baik untuk orang dengan penyakit jantung koroner.

    Dalam waktu yang singkat, berenang secara teratur dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah, dan membuat detak jantung istirahat menjadi lebih rendah.

    Aktivitas aerobik ini juga cocok dilakukan siapa saja, termasuk pasien penyakit jantung koroner lansia yang mungkin terkena masalah persendian.

    Pasien bahkan tidak harus berenang, tetapi bisa hanya sekadar berjalan atau senam aerobik ringan di dalam air (water aerobics).

    4. Latihan ketahanan

    latihan ketahanan lansia, resistance training, resistance band, olahraga penyakit jantung koroner

    Selain aktivitas aerobik, Anda juga perlu mengimbangi olahraga untuk penyakit jantung koroner dengan latihan ketahanan (resistance training).

    Olahraga ini membantu mengurangi lemak dan membentuk massa otot. Kombinasi latihan aerobik dan ketahanan juga bisa mengontrol kadar kolesterol.

    Untuk melakukannya, Anda cukup menambahkan program latihan ketahanan seperti latihan resistance band dan angkat barbell atau dumbbell.

    5. Yoga

    Yoga merupakan salah satu bentuk latihan kelenturan yang secara tidak langsung bermanfaat bagi kesehatan jantung Anda.

    Bentuk olahraga ini memungkinkan tubuh tetap lentur dan terhindar dari risiko cedera, terutama saat melakukan olahraga aerobik dan ketahanan.

    Sebuah studi dalam jurnal Complementary Therapies In Medicine (2021) juga menunjukkan manfaat yoga dalam meningkatkan kualitas hidup pasien jantung koroner.

    Kualitas tidur yang baik bisa mengurangi faktor risiko terkait penyakit kardiovaskular, seperti tingginya kolesterol LDL, trigliserida, tekanan darah, dan indeks massa tubuh.

    Panduan olahraga untuk penyakit jantung koroner

    konsultasi dokter lansia

    Sangat penting untuk melakukan olahraga teratur bila Anda memiliki penyakit jantung koroner.

    Olahraga juga menjadi bagian dari rehabilitasi jantung, yakni program yang meliputi edukasi dan aktivitas fisik untuk meningkatkan kesehatan pasien penyakit jantung.

    Program ini juga dapat membantu Anda lebih aktif dan memberikan perubahan gaya hidup yang membuat jantung lebih sehat.

    Selain memilih olahraga yang tepat, Anda juga perlu memerhatikan langkah-langkah aman dalam beraktivitas fisik seperti berikut ini.

    • Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memulai program olahraga dan lakukan tes elektrokardiogram (EKG) untuk mengetahui intensitas latihan yang aman untuk jantung Anda.
    • Mulailah program latihan dengan intensitas ringan, lalu tingkatkan secara bertahap sampai Anda bisa melakukannya secara rutin dalam seminggu.
    • Kombinasikan beberapa jenis olahraga untuk meningkatkan kesehatan jantung, mulai dari latihan aerobik, latihan ketahanan, kelenturan, dan peregangan.
    • Pastikan Anda mencukupi kebutuhan cairan dan zat gizi dari berbagai makanan sehat untuk jantung.
    • Rutinlah memantau detak jantung dan tekanan darah Anda, baik sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
    • Tetapkan tujuan Anda, tetapi jangan terlalu berlebihan agar Anda tidak cepat putus asa dan berhenti berolahraga.

    Ketahui batas aman saat berolahraga

    angina angin duduk

    Setelah memulai aktivitas olahraga, Anda perlu memerhatikan gejala penyakit jantung koroner yang mungkin kambuh, seperti:

    • pusing,
    • sakit kepala,
    • nyeri dada (angina),
    • sesak napas,
    • mual dan muntah, hingga
    • detak jantung atau denyut nadi tidak teratur.

    Saat merasakannya, segera hentikan olahraga dan beristirahatlah. Namun, bila gejala cukup parah dan tidak segera hilang, lebih baik Anda segera menghubungi dokter.

    Pada dasarnya, olahraga untuk penyakit jantung koroner sangat dibutuhkan meski jumlahnya sedikit atau intensitasnya rendah. Hal ini lebih baik daripada tidak berolahraga sama sekali.

    Jika Anda bingung dalam memilih program olahraga, konsultasikan dengan dokter spesialis jantung untuk memperoleh solusi terbaik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 31/03/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan