Hipertensi adalah salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit jantung. Hasil penelitian dari WHO juga menunjukkan bahwa hampir setengah dari kasus serangan jantung disebabkan oleh hipertensi. Agar tidak terjadi, Anda harus senantiasa menjaga tekanan darah pada angka yang normal. Untuk membantu memantau tekanan darah, Anda bisa melakukan cek CERAMAH alias cek tekanan darah di rumah.
Apa itu cek CERAMAH?
CERAMAH atau Cek Tekanan Darah di Rumah merupakan kampanye yang sedang digencarkan oleh pemerintah untuk menanamkan pentingnya periksa tekanan darah secara rutin guna mencegah hipertensi dan penyakit jantung.
Mungkin, kebanyakan dari Anda baru akan mengecek tekanan darah bila sedang berada di rumah sakit. Padahal, prosedur ini bisa Anda lakukan sendiri di rumah. Anda dapat menggunakan alat khusus yang dapat mengukur kekuatan darah dalam arteri secara otomatis.
Alat ini bekerja dengan memompa manset di sekitar lengan atas untuk menghentikan aliran darah dalam arteri sementara. Seiring udara perlahan terlepas dari manset, alat ini akan merekam tekanan di mana darah mulai mengalir lagi.
Angka tekanan darah direkam dalam dua ukuran sebagai berikut:
- Tekanan sistolik: angka pertama yang menunjukkan tekanan darah puncak yang muncul saat jantung berkontraksi.
- Tekanan diastolik: angka kedua yang menunjukkan tekanan darah terendah yang muncul saat jantung rileks di antara denyut.
Kedua tekanan ini ditunjukkan dalam milimeter merkuri (mm Hg) karena alat pengukur tekanan darah yang asli menggunakan kolom merkuri.
Pengukuran tekanan darah terekam sebagai sistolik/diastolik (katakan “sistolik di atas diastolik). Misalnya, jika tekanan sistolik 120 mm Hg dan tekanan diastolik 80 mm Hg, tekanan darah terekam sebagai 120/80 (katakan 120 di atas 80).
Biasanya, dokter akan menyarankan Anda untuk memantau tekanan darah bila Anda telah terdiagnosis pre-hipertensi, memiliki hipertensi, atau memiliki faktor risiko terhadap hipertensi.
Bagaimana proses cek CERAMAH berlangsung?
Sebelum melakukan tes, temukan dulu tempat yang tenang untuk cek tekanan darah di rumah. Sebab, Anda mungkin akan perlu mendengarkan detak jantung Anda sendiri.
Pastikan Anda tidak sedang menahan buang air kecil. Bila kandung kemih terasa penuh, sebaiknya Anda buang air terlebih dahulu agar hal ini tidak memengaruhi hasil tes. Jangan mengonsumsi kopi atau obat-obatan sebelum pengecekan.
Bila sudah menemukan tempat yang nyaman, duduk lurus bersandar selama 2-5 menit. Lengan harus beristirahat dengan nyaman sejajar dengan jantung, kaki tidak disilangkan. Istirahatkan lengan atas di atas meja dengan telapak tangan menghadap ke atas.
Untuk cek tekanan darah di rumah, gunakanlah alat ukur tekanan digital yang sudah tervalidasi. Anda bisa membeli alat ini di apotek atau supermarket. Jangan memilih alat dengan manset yang terlalu kecil, sebab ini bisa membuat hasil tekanan darah Anda jadi lebih tinggi.
Tekanan darah di lengan kanan mungkin lebih tinggi atau rendah daripada tekanan darah di lengan kiri. Karenanya, cobalah menggunakan lengan yang sama pada setiap tes.
Tempatkan manset tekanan darah di lengan atas. Anda mungkin harus menggulung lengan baju, membuka lengan baju, atau membuka baju. Bungkus manset tekanan darah dengan rapat di sekitar lengan atas. Bagian ujung bawah manset harus berjarak sekitar 1 inci (2,5 cm) di atas lipatan siku.
Lebih disarankan bagi Anda untuk cek tekanan darah sebanyak 2-3 kali berturut-turut dengan memberi jangka selama satu menit guna mendapatkan data variasi tekanan darah.
Catat angka tekanan darah dengan tanggal dan waktu. Anda boleh menggunakan buku atau spreadsheet komputer. Selain itu, catat aktivitas harian Anda, misalnya waktu Anda minum obat atau jika Anda merasa marah atau stres.
Catatan Anda mungkin membantu menjelaskan perubahan dalam bacaan tekanan darah dan membantu dokter menyesuaikan obat.
Apa arti hasil tes yang saya dapat?
Idealnya, angka sistolik Anda harus berada di angka 119 atau di bawahnya, sedangkan angka diastolik normal adalah 79 ke bawah. Bila hasil Anda masih normal, Anda tidak perlu memeriksa tekanan darah lagi setidaknya selama enam bulan.
Sementara itu, bila hasil tekanan darah menunjukkan angka sistolik 120-139 dengan angka diastolik 80-89, bisa jadi Anda mengalami pre-hipertensi. Karena kondisi ini berisiko, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter mengenai perawatan atau cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan tekanan darah.
Sedangkan, jika tekanan darah Anda sangat tinggi, misalnya di atas 180/110, Anda harus segera menghubungi dokter. Semakin dibiarkan, semakin Anda berisiko mengalami serangan jantung dan stroke.
Biasanya semakin rendah tekanan darah akan semakin baik. Misalnya hasil tekanan darah yang kurang dari 90/60 masih termasuk sehat selama Anda merasa baik-baik saja.
Namun, jika Anda mengalami tekanan darah rendah dan merasa pusing, hendak pingsan, atau muntah, bicarakan dengan dokter.