backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Fungsi Enzim Renin dalam Mengontrol Tekanan Darah

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 15/09/2022

Mengenal Fungsi Enzim Renin dalam Mengontrol Tekanan Darah

Anda mungkin sudah tidak asing dengan enzim pencernaan, seperti amilase dan lipase. Salah satu enzim yang terlibat dalam proses pencernaan, yakni enzim renin, ternyata memiliki fungsi yang tak kalah penting dalam mengontrol tekanan darah.

Simak informasi berikut untuk mengetahui lebih lanjut seputar enzim yang satu ini.

Apa itu enzim renin?

Renin adalah sejenis enzim yang membantu mengontrol tekanan darah agar tetap stabil. Enzim renin juga berfungsi untuk menjaga kadar natrium dan kalium yang normal dalam tubuh.

Enzim renin diproduksi oleh sel-sel khusus pada ginjal. Ginjal melepaskan enzim ini ke dalam aliran darah saat tekanan darah turun terlalu rendah.

Dalam mengatur tekanan darah, enzim ini tidak bekerja sendirian. Renin akan bekerja sama dengan hormon angiotensin dan aldosteron dalam tubuh untuk membentuk reaksi berantai yang disebut renin-angiotensin-aldosterone system (RAAS).

Gangguan pada sistem ini bisa memicu sejumlah masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Fungsi enzim renin

tensimeter atau alat pengukur tekanan darah

Secara umum, enzim renin berfungsi untuk mengatur tekanan darah. Enzim ini tidak bekerja sendiri, tetapi membutuhkan bantuan angiotensin dan aldosteron dalam sistem RAAS.

Berikut ini merupakan beberapa tahapan RAAS dalam meningkatkan tekanan darah tubuh.

1. Renin

Saat tekanan darah turun, sel-sel khusus pada ginjal mendeteksi perubahan tersebut dan melepaskan enzim renin ke dalam aliran darah.

Renin akan mengubah angiotensinogen, suatu molekul yang diproduksi oleh hati. Angiotensinogen kemudian mengalir bebas dalam aliran darah dan menjadi angiotensin I.

2. Angiotensin I

Angiotensin merupaan hormon yang berfungsi mempersempit pembuluh darah. Pada dasarnya, efek angiotensin I ini tidak terlalu kuat sehingga harus diubah menjadi angiotensin II.

3. Enzim pengubah angiotensin (ACE1)

Perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II terjadi dalam paru-paru. Hal ini dipengaruhi oleh enzim pengubah angiotensin atau angiotensin-converting enzyme 1 (ACE1).

Proses perubahan ini dapat diblokir oleh obat yang disebut ACE inhibitor. Ini merupakan salah satu jenis obat hipertensi yang digunakan untuk mengendalikan tekanan darah tinggi.

4. Angiotensin II

Angiotensin II akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat. Hormon ini juga akan merangsang pelepasan aldosteron dari kelenjar adrenal.

5. Aldosteron

Hormon aldosteron dihasilkan oleh kelenjar adrenal pada ginjal. Hormon ini membantu menjaga kadar garam (natrium) dan air dalam tubuh tetap seimbang.

Pelepasan aldosteron membuat ginjal menahan garam dan air di dalam ginjal. Sementara itu, meningkatnya jumlah cairan dalam tubuh seiring waktu akan membuat tekanan darah naik.

Apakah enzim renin meningkatkan tekanan darah?

Renin sendiri tidak memengaruhi tekanan darah, tetapi membutuhkan bantuan angiotensin dan aldosteron. Angiotensin akan mempersempit pembuluh darah dan aldosteron akan membuat kadar cairan meningkat sehingga tekanan darah naik.

Gangguan keseimbangan enzim renin

mengatasi sakit kepala hipertensi

Pada umumnya, gangguan kesehatan terkait enzim renin terjadi saat kadar enzim ini terlalu tinggi atau terlalu rendah dalam tubuh Anda.

Dikutip dari Medline Plus, tes darah renin atau dikenal juga sebagai plasma renin activity (PRA) bisa dilakukan untuk mengukur kadar enzim renin di dalam darah.

Dokter Anda mungkin merekomendasikan tes ini bila Anda telah didiagnosis dengan tekanan darah tinggi, tetapi obat hipertensi tidak bekerja dengan baik.

Kadar renin yang tinggi dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan berikut.

  • Penyakit Addison, yakni kondisi ketika kelenjar adrenal tidak menghasilkan cukup hormon.
  • Sirosis, kerusakan organ hati yang ditandai dengan jaringan parut.
  • Dehidrasi.

Sementara itu, gangguan yang menyebabkan kadar renin rendah antara lain aldoteronisme (kelainan hormonal yang memicu tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal.

Cara menjaga fungsi enzim renin

Mempertahankan fungsi enzim renin penting untuk menjaga tekanan darah tetap terkendali. 

Gangguan pada enzim renin bisa Anda hindari dengan menjaga kesehatan ginjal dan menghindari berbagai faktor pemicu tekanan darah tinggi.

Berikut ini ialah beberapa langkah menjaga fungsi enzim renin yang dapat Anda lakukan.

1. Menjaga pola makan sehat

Pengidap hipertensi umumnya disarankan untuk melakukan diet DASH, yakni pola makan sehat untuk membantu mengontrol tekanan darah dan mencegah komplikasinya.

Saat melakukan diet ini, Anda akan lebih banyak makan buah-buahan, sayuran, serta sumber protein rendah lemak, seperti daging merah tanpa lemak, unggas, dan ikan.

2. Mengurangi asupan garam

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan masyarakat untuk membatasi asupan garam agar tak lebih dari 5 gram per hari (2.000 miligram natrium) atau setara dengan 1 sendok teh per hari.

Mengurangi konsumsi garam dalam makanan dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil sekaligus mendukung kesehatan jantung dan ginjal.

3. Olahraga secara teratur

Aktivitas olahraga telah terbukti membantu menjaga berat badan dan menurunkan tekanan darah. Hal ini tentu lebih bermanfaat bila Anda melakukannya secara teratur.

Orang dewasa disarankan untuk berolahraga seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau yoga setidaknya 30 menit selama lima hari dalam seminggu. 

4. Mengelola stres

Stres memang tidak dapat Anda hindari. Akan tetapi, cobalah untuk mengelola stres dengan melakukan aktivitas yang disukai, seperti mendengarkan musik atau meditasi.

Tingkat stres yang tinggi juga berkaitan dengan kualitas tidur yang buruk. Pastikan Anda mencukupi waktu tidur untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda.

5. Rutin cek tekanan darah

Tekanan darah tinggi sering tidak menimbulkan gejala. Salah satu cara untuk mengetahuinya ialah dengan cek tekanan darah secara rutin.

Apabila sudah terdiagnosis hipertensi, selalu ikuti anjuran minum obat yang telah diresepkan. Jangan berhenti minum obat tanpa bicara dengan dokter Anda terlebih dahulu.

Kesimpulan

  • Renin adalah enzim yang membantu mengontrol tekanan darah dan menjaga kadar natrium dan kalium normal dalam tubuh.
  • Untuk menjaga fungsi enzim renin, Anda perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti menjaga asupan makanan, olahraga teratur, dan rutin cek tekanan darah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 15/09/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan