backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Manfaat dan Tips Aman Makan Cokelat untuk Penderita Hipertensi

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Manfaat dan Tips Aman Makan Cokelat untuk Penderita Hipertensi

    Cokelat memang banyak disukai, tapi tidak sedikit orang yang mengganggap bahwa makanan ini bisa membuat gigi berlubang dan memicu berat badan naik. Namun jangan salah, citra cokelat tidak selalu buruk, kok. Faktanya, cokelat jenis dark cholocolate baik untuk tekanan darah dan kemungkinan besar memberikan manfaat untuk penderita hipertensi. Seperti apa manfaatnya? Cari tahu selengkapnya pada ulasan berikut ini.

    Manfaat cokelat untuk tekanan darah dan penderita hipertensi

    dark cokelat dan hipertensi
    Sumber: Unsplash

    Cokelat bisa Anda temukan dengan mudah pada berbagai olahan makanan dan minuman, seperti cokelat batangan, kue, selai, dan susu. Tidak hanya rasanya saja yang disukai banyak orang, cokelat juga dilirik karena manfaatnya bagi kesehatan. Salah satunya pada tekanan darah di dalam tubuh Anda.

    Ada tiga kategori besar cokelat, yakni cokelat susu, cokelat hitam (dark chocolate), dan cokelat putih. Dibanding cokelat putih atau cokelat susu, dark chocolate  mengandung 70 hingga 80 persen kakao (biji cokelat). Nah, jenis cokelat hitam mengandung flavonoid paling tinggi karena kandungan kakaonya yang lebih banyak. Flavonoid sendiri merupakan salah satu jenis antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuh.

    Studi pada jurnal Nutrients menunjukkan potensi cokelat pada tekanan darah dan penderita hipertensi. Konsumsi cokelat hitam yang mengandung 821 mg flavanol dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 3,2 mmHg, dan tekanan darah diastolik sebanyak 1,4 mmHg, 2 jam setelah dikonsumsi.

    Kemudian, flavonoid pada cokelat hitam juga bisa meningkatkan aliran darah. Pada kebanyakan penderita hipertensi, peningkatan tekanan darah terkait dengan peningkatan resistensi vaskular (hambatan aliran darah dalam pembuluh). Kadang penurunan resistensi vaksular diasumsikan dapat selalu menurunkan tekanan darah.

    Nah, peningkatan aliran darah karena flavonoid pada cokelat hitam dan kakao ini memiliki potensi menurunkan tekanan darah pada orang yang memiliki hipertensi. Akan tetapi, efeknya ini tidak berjangka panjang dan perlu didukung dengan fungsi ginjal pada kondisi tertentu.

    Berdasarkan studi-studi yang ada, dark chocolate dapat mencegah hipertensi dan mengelola gejala hipertensi. Meski begitu, tetap diperlukan riset lebih dalam mengenai manfaat kakao dalam mengatasi tekanan darah.

    Tips aman mengonsumsi cokelat untuk penderita hipertensi

    cokelat
    Sumber: The Jupital

    Tekanan darah adalah ukuran kekuatan yang digunakan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh Anda. Saat Anda membaca hasil pengukuran tekanan darah, terdapat tekanan sistolik (tekanan saat jantung mendorong darah keluar) dan tekanan diastolik (tekanan saat jantung beristirahat di antara detak).

    Jadi, jika hasil pengukuran menunjukkan angka 140/90mmHg, itu berarti Anda memiliki tekanan sistolik 140mmHg dan tekanan diastolik 90mmHg. Tekanan darah yang normal berkisar antara 90/60mmHg dan 120/80mmHg, sedangkan pada kasus darah tinggi, tekanan darahnya berada di angka 140/90mmHg atau lebih tinggi.

    Menjaga tekanan darah tetap normal dapat Anda lakukan dengan olahraga teratur, membatasi asupan garam, berhenti merokok, mengurangi stres, dan menjaga pola makan. Di samping, Anda juga memasukkan cokelat dalam menu makanan menyehatkan sehari-hari. Konsumsi cokelat ini juga bisa diterapkan untuk pasien hipertensi, mengingat efeknya yang dapat menurunkan tekanan darah.

    Namun, konsumsi cokelat ini tidak bisa sembarangan. Pasalnya, banyak produk cokelat yang mungkin sedikit kandungan kakaonya tapi lebih tinggi kandungan gulanya. Padahal, nutrisi pentingnya ada pada kakao. Jadi, pertama pilihlah cokelat yang paling banyak mengandung kakao, yakni dark chocolate.

    Kedua, konsumsinya tidak boleh berlebihan karena apa pun yang dikonsumsi secara berlebihan tidak akan berdampak baik pada kesehatan. Ketiga, lengkapi juga dengan makanan lain yang kaya flavonoid, seperti apel, jeruk, dan berbagai jenis buah beri. Sebab, mengandalkan cokelat saja untuk mendapatkan manfaat dalam menjaga tekanan darah tidak akan cukup.

    Terakhir, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter, terutama jika Anda punya hipertensi, penyakit diabetes, atau masalah pada gigi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan