Pengobatan tipes (tifus) atau demam tifoid dapat dilakukan di rumah atau pun di rumah sakit. Biasanya, dokter akan memberikan antibiotik untuk mengatasi gejala tipes yang mengganggu Anda. Obat tersebut berguna untuk melawan bakteri penyebab tifus, Salmonella typhi. Lantas, apa saja jenis-jenis antibiotik untuk atasi tipes? Berikut penjelasannya.
Apa saja obat yang akan diberikan dokter untuk atasi penyakit tipes?
Penyakit tipes atau yang dikenal juga dengan nama demam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella Typhi. Bakteri ini umumnya menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi bakteri.
Orang yang terjangkit tipes dapat dengan mudah menularkan penyakitnya ke orang lain jika tidak mendapatkan pengobatan. Terlebih jika Anda juga tidak menjaga kebersihan diri dan lingkungan selama sakit.
Salah satu kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan Anda terkena tipes adalah tidak cuci tangan setelah dari toilet atau menyiapkan makanan untuk orang lain tanpa mencuci tangan dulu setelah buang air besar. Orang lain dapat terkena tipes dari kontak langsung dengan Anda lewat cara-cara ini.
Oleh karena itu, penting untuk segera ke dokter dan mendapatkan obat yang tepat jika terkena tipes. Umumnya, dokter akan memberikan obat antibiotik untuk melawan bakteri penyebab tipes, yang bisa diberikan selama opname atau sebagai obat yang diminum di rumah.
Berikut ini adalah pilihan antibiotik untuk mengobati penyakit tifus:
1.Chloramphenicol (Chloromycetin)
Chloramphenicol adalah obat antibiotik yang bekerja menghambat sintesis protein dari bakteri penyebab gejala tipes. Ketika sintesis protein ini terganggu, bakteri tidak dapat berkembang biak dan menyebarkan infeksinya lebih lanjut.
Chloramphenicol bisa dikonsumsi secara oral (minum dengan air) atau diberikan lewat intravena (infus). Dosis obat ini akan diberikan dokter sesuai dengan berat badan dan usia Anda.
Meski begitu, pemberian obat chloramphenicol untuk mengobati sakit tipes sudah semakin jarang digunakan karena efek samping dan keefektivannya.
2. Amoxicillin (Trimox, Amoxil, Biomox)
Amoxicillin adalah obat antibiotik yang membunuh dan menghentikan bakteri penyebab sakit tipes berkembang biak dalam tubuh.
Obat antibiotik ini sering dikombinasikan dengan chloramphenicol khusus untuk pasien tipes yang kondisinya kritis. Obat sakit tipes ini juga aman digunakan pada ibu hamil dan menyusui.
Obat ini hanya bisa Anda dapatkan dengan resep dokter. Bentuknya dapat berupa kapsul atau cairan yang Anda minum. Amoxicillin juga bisa diberikan melalui injeksi saat Anda dirawat di rumah sakit.
3. Ceftriaxone
Ceftriaxone merupakan antibiotik dalam kelas cephalosporin yang berfungsi untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri, termasuk demam tifoid. Obat ini bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri sampai bakteri mati dan tidak bisa berkembang biak.
Ceftriaxone umumnya diberikan hanya untuk jangka waktu pendek, dan tidak dikombinasikan dengan obat lain. Obat ini diberikan dengan cara disuntikkan di otot atau melalui intravena (IV)
Obat untuk atasi gejala tipes ini tidak boleh diberikan pada anak tanpa nasihat dokter. Anda pun dilarang memberi lebih dari dosis yang ditentukan. Suntikan ceftriaxone dapat berbahaya jika diberikan kepada bayi baru lahir.
4. Quinolone (Ciprofloxacin atau Ofoxlacin)
Quinolone merupakan keluarga antibiotik yang berfungsi mengatasi berbagai penyakit akibat bakteri. Obat antibiotik ini bekerja menghambat sintesis DNA bakteri agar tidak bisa berkembang biak semakin liar.
Quinolone efektif mencegah infeksi bakteri penyebab tipes semakin parah. Akan tetapi, pemberian obat ini tidak dianjurkan untuk anak karena punya efek samping pada pertumbuhan tulang.
Obat yang bisa mengatasi gejala tipes ini umumnya diberikan pada orang dewasa selama satu minggu penuh dengan dosis yang akan disesuaikan dari diagnosis dan pemeriksaan dokter. Quinolone dapat diberikan sebagai oral atau pun melalui intravena (IV).
5. Azithromycin
Azithromycin merupakan salah satu anggota kelas antibiotik yang memiliki karakteristik sebagai obat demam tifoid yang efektif dan nyaman. Dikutip dari Mayo Clinic, azithromycin dapat digunakan sebagai pengganti ciprofloxacin untuk orang yang resisten (kebal) terhadap ciprofloxacin.
Obat ini tersedia atas resep dokter dalam bentuk kapsul, tablet, atau cairan yang Anda minum. Azithromycin juga dapat diberikan melalui suntikan ketika Anda dirawat di rumah sakit. Obat ini aman dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak.
6. Cefixime
Cefixime adalah obat antibiotik lini kedua yang digunakan untuk mengatasi sakit tipes. Obat ini dikenal sebagai golongan antibiotik sefalosporin yang berfungsi menghentikan pertumbuhan bakteri. Cefixime aman diberikan untuk anak dan bisa dikonsumsi secara oral.
Penelitian yang dipublikasikan International Journal of Pharmaceutical & Biological Archives menyebutkan bahwa cefixime merupakan pengobatan yang efektif dan aman untuk sakit tipes. Ini dibuktikan dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada 98 dari 106 pasien yang sembuh dari tipes berkat cefixime.
7. Cotrimoxazole
Cotrimoxazole adalah obat golongan sulfonamide yang terdiri dari kombinasi trimethoprim dan sulfamethoxazole. Obat ini bekerja menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab tipes. Cotrimoxazole tersedia dalam bentuk tablet dan suspensi (cair) untuk dikonsumsi langsung dengan air.
Perlu dipahami bahwa jenis obat antibiotik yang diberikan dokter untuk setiap kasus tipes mungkin berbeda, tergantung di mana kasus tipes itu terjadi. Pasalnya, di wilayah atau negara tertentu, bakteri penyebab tipes mungkin sudah resisten (kebal) terhadap beberapa jenis antibiotik.
Obat lain yang diberikan dokter selama Anda sedang tipes
Selain memberikan antibiotik, dokter mungkin juga dapat memberikan jenis obat lain untuk mempercepat penyembuhan sakit tipes. Obat-obatan tersebut adalah:
1. Obat penurun demam
Gejala sakit tipes yang paling khas adalah demam tinggi. Untuk mengatasi ini, dokter dapat menyarankan Anda minum obat pereda demam seperti paracetamol.
Obat paracetamol efektif menurunkan demam pada anak-anak dan dewasa yang sakit tipes.
Minum obat ini sesuai anjuran dan saran dokter. Hubungi dokter segera jika gejala demam masih hilang dan timbul dalam 4-5 hari setelah berobat.
2. Cairan infus
Ketika Anda sakit tipes dan butuh diopname secara intensif di rumah sakit, dokter akan rutin memberikan cairan lewat infus untuk mencegah dehidrasi akibat demam.
Selain cairan, infus juga mungkin digunakan untuk mengalirkan obat antibiotik cair langsung ke pembuluh darah agar bekerja cepat melawan infeksi.
Dokter juga akan memantau cairan yang Anda dapatkan lewat minuman atau makanan saat di rumah sakit.