backup og meta

Cara Kerja Tes TUBEX untuk Mendeteksi Tipes

DefinisiTujuanProsedurHasilEfektivitas

TUBEX test merupakan salah satu metode pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit tipes. Tes ini disebut lebih cepat dan akurat dibandingkan dengan tes Widal yang ditemukan terlebih dahulu. Lantas, bagaimana proses pelaksanaan tes TUBEX? Simak penjelasannya berikut ini.

Apa itu TUBEX test?

TUBEX test adalah salah satu metode pemeriksaan untuk mendeteksi antibodi IgM terhadap Salmonella typhi, bakteri penyebab tipes.

Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut yang ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut.

Adapun, gejala tipes biasanya meliputi demam tinggi, meriang, pusing, sakit kepala, lelah, nyeri perut, lemas, diare atau sembelit, hingga ruam pada kulit.

Oleh karena itu, saat Anda menunjukkan tanda-tanda penyakit tipes, dokter akan menyarankan pemeriksaan laboratorium, salah satunya dengan menggunakan tes TUBEX.

Tes ini dapat mendeteksi infeksi tipes sejak dini sehingga pengobatan dapat segera dilakukan untuk mencegah komplikasi serius.

Tujuan tes TUBEX

Proses pengambilan sampel tes darah

Tujuan utama TUBEX test adalah untuk membantu dokter mendiagnosis penyakit tipes secara cepat dan akurat.

Dengan mendeteksi keberadaan antibodi IgM anti-O9 dalam sampel darah, tes ini memberikan gambaran apakah Anda sedang mengalami infeksi Salmonella typhi yang aktif.

Tes TUBEX sangatlah penting karena gejala tipes kerap kali mirip dengan penyakit infeksi lain, seperti demam berdarah dengue (DBD).

Maka dari itu, hasil tes TUBEX dapat menjadi dasar bagi dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat, mempercepat proses pemulihan, dan mencegah komplikasi yang lebih berat.

Selain itu, pemeriksaan ini berperan dalam pemantauan kondisi pasien pascapengobatan untuk memastikan infeksi bakteri telah sepenuhnya teratasi.

Prosedur tes TUBEX

TUBEX test hanya bisa dilakukan di klinik, rumah sakit, atau laboratorium. Durasi tesnya cukup cepat, hanya menghabiskan waktu sekitar 10 menit sampai hasil akhirnya bisa diketahui.

Sebelum tes dilakukan, Anda tidak perlu melakukan persiapan apa pun. Tahap pertama TUBEX test adalah pengambilan sampel darah yang mungkin terasa tidak nyaman.

Berikut ini adalah tahapan prosedur tes TUBEX di laboratorium.

  1. Teknisi laboratorium akan mengambil sampel darah Anda.
  2. Teknisi akan memasukkan 45 μl antigen magnetic particle (brown regeant) ke dalam 6 buah tabung reaksi.
  3. Setelahnya, 45 μl sampel darah pasien akan dimasukkan ke semua tabung reaksi dan didiamkan selama 2 menit.
  4. Setelah 2 menit, teknisi akan meneteskan 90µl antibody-coated indicator particle (blue reagent).
  5. Setiap tabung reaksi ditutup dengan menggunakan selotip medis khusus yang disediakan bersama perangkat tes TUBEX.
  6. Teknisi kemudian akan memiringkan tabung tersebut dan mengocoknya selama 2 menit. Ini bertujuan untuk memperluas hasil reaksi.
  7. Setelah 2 menit, tabung diberdirikan kembali dan diletakkan di atas magnet.
  8. Tabung didiamkan kembali dalam keadaan berdiri tegak selama 5 menit. Hal ini dilakukan untuk memulai proses pengendapan.

Hasil TUBEX test

Diagnosis positif atau negatif tipes dari tes TUBEX dapat dilihat dari warna yang terlihat di dalam tabung.

Hasil tes yang positif umumnya ditandai dengan warna biru, artinya tidak ada perubahan warna pada cairan sampel. Warna biru menunjukkan sampel darah Anda mengandung antibodi IgM anti-O9.

Sebaliknya, bila cairan sampel berubah warna menjadi merah atau oranye, berarti hasil tes TUBEX negatif.

Warna tersebut menandakan tidak adanya antibodi IgM anti-O9 dalam sampel darah yang berarti tubuh tidak terinfeksi oleh bakteri Salmonella typhi.

Setelah memastikan diagnosis tipes melalui tes tersebut, dokter akan menentukan pengobatan yang tepat untuk kondisi Anda.

Sebagian besar kasus demam tifoid bisa ditangani dengan antibiotik, seperti azythromycin dan ceftriaxone. 

Seberapa efektif tes TUBEX untuk mendiagnosis tipes?

Tes TUBEX merupakan sebuah terobosan baru sehingga penelitian yang mempelajari efektivitasnya untuk mendiagnosis tipes atau demam tifoid masih sangat terbatas.

Studi kecil dalam Afro-Egyptian Journal of Infectious and Endemic Diseases (2015) menyebut bahwa tes TUBEX memiliki sensitivitas hingga 95% dengan spesifisitas 90,4%.

Sementara itu, tes Widal untuk diagnosis tipes memiliki sensitivitas 85% dan spesifisitas 88%.

Sensitivitas dan spesifisitas merupakan tolak ukur kemampuan sebuah tes skrining untuk bisa membedakan mana individu yang sakit dan yang tidak.

Sensitivitas mengacu pada seberapa akurat tes tersebut untuk mengenali penyakit pada orang yang menderita penyakit tersebut, dikategorikan sebagai “positif”. 

Sementara itu, spesifisitas menjadi tolak ukur keakuratan tes untuk mengecualikan orang yang benar-benar tidak terjangkit penyakit tersebut, dikategorikan dengan “negatif”.

Sebuah tes skrining dikatakan ideal bila sangat sensitif dan sangat spesifik. Ini artinya, peluang untuk menunjukkan hasil negatif atau positif palsu sangat sedikit.

TUBEX test dapat digunakan dalam beberapa cara diagnosis tipes, yaitu:

  • deteksi antibodi dan antigen dari serum darah,
  • deteksi antigen dari urine untuk melengkapi deteksi melalui serum, serta
  • deteksi atau identifikasi seluruh organisme dari kultur darah atau feses.

Meski tampak menjanjikan, hasil penelitian tersebut memerlukan riset lebih lanjut. Hingga saat ini, tes TUBEX tipes masih dilakukan dengan menggunakan serum darah. 

Hasil TUBEX test memang terbukti lebih akurat daripada tes Widal. Walau demikian, tes Widal lebih banyak digunakan di Indonesia karena harganya lebih murah.

Diagnosis tipes yang akurat akan membantu Anda mendapatkan pengobatan tipes yang tepat. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari komplikasi demam tifoid yang berpotensi mengancam jiwa. 

Kesimpulan

  • Tes TUBEX adalah salah satu pemeriksaan untuk mendiagnosis tipes atau demam tifoid dengan cara mendeteksi antibodi IgM terhadap Salmonella typhi.
  • Pemeriksaan ini punya sensitivitas 95% dan spesifisitas 90,4% yang lebih baik daripada tes Widal, tetapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi efektivitasnya.
  • Diagnosis penyakit tipes yang akurat penting untuk membantu dokter menentukan jenis pengobatan yang tepat agar pasien segera pulih dan terhindar dari komplikasi serius.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Typhoid fever: Causes, symptoms & treatment. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved May 28, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17730-typhoid-fever

Typhoid fever. (2023). Mayo Clinic. Retrieved May 28, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/typhoid-fever/symptoms-causes/syc-20378661

Bhandari, J., Thada, P.K., Hashmi, M.F., et al. (2024). Typhoid Fever. StatPearls Publishing. Retrieved May 28, 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557513/

Ajibola, O., Mshelia, M., Gulumbe, B., & Eze, A. (2018). Typhoid fever diagnosis in endemic countries: A clog in the wheel of progress? Medicina, 54(2), 23. https://doi.org/10.3390/medicina54020023

Elhawari, S., & Mourad, M. (2015). Validity of TUBEX test versus Widal test in detection of typhoid fever in Zagazig, Egypt. Afro-Egyptian Journal of Infectious and Endemic Diseases, 5(4), 265-270. https://doi.org/10.21608/aeji.2015.17847

Yan, M., Tam, F. C., Kan, B., & Lim, P. L. (2011). Combined rapid (TUBEX) test for typhoid-paratyphoid a fever based on strong Anti-O12 response: Design and critical assessment of sensitivity. PLoS ONE, 6(9), e24743. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0024743

Rahman, M., Siddique, A. K., Tam, F. C., Sharmin, S., Rashid, H., Iqbal, A., Ahmed, S., Nair, G. B., Chaignat, C. L., & Lim, P. L. (2007). Rapid detection of early typhoid fever in endemic community children by the TUBEX O9-antibody test. Diagnostic microbiology and infectious disease, 58(3), 275–281. https://doi.org/10.1016/j.diagmicrobio.2007.01.010

Versi Terbaru

10/06/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

9 Jenis Buah yang Baik Dikonsumsi Saat Sakit Tipes

Anjuran dan Pantangan Makanan untuk Pasien Tipes


Ditinjau oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 10/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan