Pengertian meningitis TB?
Meningitis TB atau meningitis tuberkulosis adalah suatu penyakit di mana bakteri Mycobacterium tuberculosis menyerang selaput meninges yang melapisi otak serta sistem saraf tulang belakang. Infeksi bakteri TB ini menyebabkan peradangan di selaput otak (meningitis).
Infeksi biasanya berawal dari TBC biasa yang bermula di paru-paru. Bakteri kemudian dapat berpindah ke organ tubuh lain melalui aliran darah dan masuk ke selaput meninges dan membentuk abses atau kantung bernanah.
Meningitis tuberkulosis adalah penyakit yang berkembang secara perlahan dan bertahap. Ini artinya, kemungkinan penderita sudah terpapar bakteri sejak lama, tapi gejala-gejala baru akan muncul beberapa bulan atau tahun kemudian.
Sekitar 20% penderita akan mengalami efek jangka panjang, seperti kerusakan otak, epilepsi, lumpuh, dan kehilangan pendengaran. Sekitar 15-30% penderita bahkan berisiko kehilangan nyawa akibat penyakit ini.
Untungnya, dengan penanganan dan obat-obatan yang tepat, penyakit ini dapat diobati.
Seberapa umumkah meningitis TB?
Saat ini, diperkirakan terdapat 2 juta orang di dunia yang terpapar bakteri TBC, dan 10% di antaranya kemungkinan akan menderita penyakit atau kondisi kesehatan tertentu, termasuk meningitis TB.
Infeksi TB paling banyak ditemukan di negara-negara berkembang, seperti negara di Afrika, Asia Tenggara, Mediterania Timur, Pasifik Barat, Rusia, Tiongkok, dan Amerika Selatan.
Meskipun penyakit ini dapat menyerang orang dewasa, Meningitis Research Foundation menyebutkan angka kejadiannya lebih banyak ditemukan pada anak-anak di bawah 5 tahun, terutama jika kasus TBC marak terjadi di negara-negara berkembang.
Meningitis tuberkulosis dapat diatasi dengan cara mengendalikan faktor-faktor risiko yang ada. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai penyakit ini, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter.
Tanda dan gejala meningitis TB
Tanda-tanda dan gejala meningitis tuberkulosis biasanya akan muncul secara perlahan dan bertahap. Gejala-gejala dapat berkembang menjadi semakin parah setelah beberapa minggu.
Dalam beberapa kasus, penderita meningitis TB mungkin akan menunjukkan gejala meningitis secara umum seperti:
- Sakit kepala
- Demam
- Mual dan muntah
- Fotofobia (sensitif terhadap cahaya)
- Kebingungan
- Sering mengantuk
- Nyeri otot
- Penurunan kesadaran
Pada anak-anak, gejala yang muncul mungkin cenderung kurang spesifik dan berlangsung selama lebih dari 6 hari, seperti:
- Demam
- Batuk
- Mual dan Muntah
- Tubuh kelelahan
- Berat badan menurun
- Lebih mudah rewel
Sementara itu, penderita berusia dewasa akan mengalami gejala-gejala yang tidak jauh berbeda, seperti:
- Demam
- Tubuh lemas (malaise)
- Penurunan berat badan
- Sakit kepala yang semakin parah dalam 1-2 minggu
- Muntah
Namun, terkadang penderita meningitis tuberkulosis justru tidak merasakan gejala yang ada pada meningitis biasa, seperti leher kaku, sakit kepala, dan fotofobia. Setiap penderita menunjukkan ciri-ciri yang berbeda satu sama lain.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila memiliki kekhawatiran mengenai suatu gejala, Anda dapat segera memeriksakan diri ke dokter.
Kapan saya harus pergi ke dokter?
Jika Anda telah merasakan gejala awal, ada baiknya Anda segera mengunjungi dokter. Bila penyakit ini terdeteksi di tahap awal, tingkat keberhasilan pengobatan meningitis pun jauh lebih tinggi.
Pada tahapan yang lebih parah, penderita mungkin akan merasakan tanda-tanda dan gejala yang lebih ekstrem. Ketika gejala-gejala berikut sudah muncul, jangan tunda lagi waktu untuk periksa ke dokter:
- Kejang
- Gangguan pendengaran
- Penumpukan cairan di rongga otak
- Hemiparesis (lumpuh di salah satu sisi tubuh)
- Kelainan saraf atau neurologis lainnya
Tubuh masing-masing penderita menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi.
Untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, periksakan apa pun gejala yang Anda alami ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat.
Penyebab meningitis TB
Penyakit meningitis TB disebabkan oleh infeksi bakteri M. tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui kontak udara.
Bakteri penyebab tuberkulosis yang masuk ke dalam paru-paru jika dibiarkan bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Sebelum menyerang organ tubuh lain, bakteri tuberkulosis akan menyebar melalui aliran darah.
Dijelaskan pada studi tahun 2015 di British Medical Bulletin, ketika bakteri mencapai selaput dan jaringan-jaringan otak, terbentuk luka tonjolan (abses) yang disebut dengan tuberkel.
Tuberkel ini dapat pecah dan mengakibatkan meningitis tuberkulosis. Pecahnya tuberkel dapat terjadi dalam waktu singkat, beberapa bulan, atau beberapa tahun setelah pertama kali Anda terpapar bakteri.
Kondisi ini dapat menimbulkan adanya tekanan di dalam tulang tengkorak, sehingga kerusakan jaringan otak dan saraf pun berpotensi terjadi.