Cacingan adalah salah satu penyakit umum yang sering menyerang masyarakat Indonesia. Tak melulu menyerang anak-anak, penyakit cacingan juga dapat menginfeksi orang dewasa. Salah satu cara terbaik untuk mencegah dan mengobati penyakit ini adalah dengan minum obat cacing. Namun, kapan waktu yang tepat minum obat cacing? Yuk, cari tahu jawabannya di sini.
Waktu yang tepat minum obat cacing
Waktu yang tepat minum obat cacing adalah segera setelah gejala cacingan muncul.
Gejala cacingan sendiri sebenarnya tergantung pada jenis cacing yang menginfeksi tubuh. Jika Anda sering merasakan gatal di bagian anus, terutama pada malam hari, Anda mungkin terinfeksi cacing kremi.
Jika sudah begini, Anda bisa segera minum obat cacing untuk menghambat pertumbuhan cacing kremi yang semakin banyak. Tak hanya itu, Anda juga dianjurkan untuk minum obat cacing apabila menemukan cacing pada feses. Apalagi jika sebelumnya Anda sudah sering mengalami sakit perut dan penurunan nafsu makan yang drastis.
Sebab jika tidak segera diobati, cacingan dapat menyebabkan komplikasi lanjutan, seperti penyumbatan usus dan masalah penyerapan nutrisi di tubuh. Jadi, Anda tak perlu menunggu sehat terlebih dahulu untuk minum obat cacing.
Perlukah minum obat cacing secara rutin?
Sebagai upaya pencegahan agar Anda tak terinfeksi penyakit ini, waktu yang tepat minum obat cacing adalah setiap 6 bulan sekali. Namun anjuran ini umumnya diberikan pada orang-orang yang memang berisiko tinggi mengalami cacingan.
Beberapa orang yang dianjurkan untuk minum obat cacing secara rutin setidaknya setiap 6 bulan sekali adalah:
- Orang yang tinggal di lingkungan kumuh yang fasilitas sanitasi dan kebersihan diri tidak memadai
- Orang yang bekerja di tempat-tempat rawan cacing, msalnya, buruh bangunan, penggali tanah, atau peternak dan petani yang bekerja dengan atau terpapar hewan
- Orang yang tinggal di tempat endemik cacing
- Sering makan-makanan mentah atau yang belum matang sempurna
Mungkin ada beberapa kondisi lain yang tidak disebutkan di atas. Untuk memastikan apakah Anda termasuk orang yang dianjurkan rutin minum obat cacing atau tidak, Anda bisa konsultasi ke dokter. Doker mungkin akan melihat kondisi kesehatan serta riwayat penyakit Anda secara menyeluruh.
Tenang. Obat cacing termasuk dosis tunggal sehingga tidak akan memunculkan efek samping berat setelah minum obat meski tubuh Anda tidak sedang cacingan.
Pilihan obat untuk mengatasi penyakit cacingan
Beberapa jenis obat cacing ada yang dijual bebas di toko obat, dan ada pula yang harus menggunakan resep dokter. Berikut ini adalah beberapa referensi obat cacing yang bisa Anda konsumsi:
- Albendazole. Obat ini berfungsi mengatasi infeksi yang disebabkan oleh cacing, seperti cacing tambang, cacing pita, cacing cambuk, cacing gelang, dan cacing kremi. Albedazole hanya tersedia dengan resep dari dokter. Itu sebabnya sebelum mengonsumsi obat ini Anda konsultasi dulu ke dokter terlebih dahulu untuk menghindari efek samping dan kesalahan dosis obat.
- Mebendazole. Obat ini bekerja dengan melumpuhkan dan membunuh cacing yang menginfeksi saluran pencernaan. Obat ini mencegah cacing menyerap gula yang merupakan sumber makanannya.
- Pirantel pamoat. Obat ini menyebabkan cacing di dalam tubuh jadi lumpuh sehingga akan lebih mudah keluar bersama dengan feses. Pirantel pamoat bisa dibeli di toko obat atau apotek terdekat tanpa resep dokter. Namun, pastikan Anda tetap membaca cara pemakaian obat yang tertera pada label kemasan untuk menghindari kelebihan dosis.
Penting untuk Anda pahami bahwa obat ini tidak bisa membasmi telur cacing yang ada di dalam tubuh. Nah, untuk mencegah kekambuhan infeksi, Anda dianjurkan untuk menerapkan pola hidup higienis agar telur cacing tidak berkembang biak. Caranya dapat dimulai dengan rajin cuci tangan sebelum makan dan setelah buang air kecil/besar.